Laman

Saturday, February 9, 2013

Jangan Malu Akui Dosamu

2 Samuel 12 : 1 - 12
(Materi Pengembangan Khotbah dari Bahan Membangun Jemaat)


Ada ungkapan orang bijak mengatakan bahwa: "Sepandai-pandainya orang menyembunyikan bangkai, pastilah akan tercium juga; sepandai-pandainya orang berkelit dari kesalahan yang dilakukannya, pasti kebenaran akan tersingkapkan juga".

Dari ungkapan ini kita sudah memaklumi bahwa sehebat-hebatnya kita menyembunyikan sebuah kesalahan dan dosa, namun suatu waktu akan ketahuan juga.

Mengapa?.

Sebab ada mata yang melihat segala sesuatu yang tersembunyi, Dia yang melihat itu, tidak akan pernah mentolerir dosa dan karena itu segala-galanya akan disingkapkanNya (Ayub 12:22, band. Daniel 2:28a). Hitam-Putihnya kehidupan anda, Tuhan yang tahu. Dan karena itu, sebuah tindakan yang bijaksana jika seseorang mengakui kesalahan dan tidak menutup-nutupi segala kebusukan hatinya di hadapan Tuhan.

Saudaraku.....
Perikop bacaan kita tidak dapat dipisahkan dari pasal yang mendahuluinya. Daud, sebagai tokoh sentral dari kisah itu melakukan sebuah hal yang sangat fatal dan tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun juga. Suatu waktu ia berjalan-jalan di atas sotoh istananya, dan dari sotoh itu tampaklah kepadanya seorang perempuan yang elok rupanya sedang mandi. Nafsunya sebagai seorang laki-laki normal bangkit dan dia berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita yang cantik rupawan itu. Ia pun menyuruh seseorang untuk memanggil perempuan itu lalu ia tidur bersamanya dan mengandunglah perempuan itu. Tahu bahwa perempuan ini adalah istri salah seorang tentaranya yang bernama Uria, maka Daud merancangkan sesuatu untuk menghancurkan Uria tanpa menimbulkan syak-wasangka dari pihak mana pun juga. Begitu liciknya dia mengatur strategi agar Uria mati dalam medan peperangan, sebab dalam pertimbangannya; hanya inilah cara yang terbaik untuk menutupi aib yang diperbuatnya (baca, 2 Sam. 11:14-15).

Kesalahan Daud dan segala tindakannya yang jahat terhadap Uria, untuk beberapa waktu tidak diketahui orang. Tapi Tuhan berdiri di pihak orang benar, dan kebaikan hati orang benar akan terpancar. Dan ketika hal itu dilakukan Tuhan, maka tidak seorang pun yang dapat berkelit dan membenarkan dirinya dari segala kesalahan yang diperbuatnya. Untuk itulah maka nabi Natan diutus Tuhan untuk menyingkapkan segala kebejatan yang tersimpan rapi di tempat yang tersembunyi dalam hati Raja Daud. Dengan cara yang begitu halus, nabi Natal mengantar Daud untuk menyadari segala tindakan yang sudah dilakukannya terhadap Batsyeba dan terhadap Uria suami Batsyeba. Apa yang telah dilakukan oleh Daud adalah sebuah "penghinaan bagi Tuhan (ayat 9)", dan karena itu apa yang sudah ditabur oleh Daud akan dituai oleh keturunannya (ay. 10-14).

Apa yang diungkapkan nabi Natan, ternyata dibenarkan oleh Daud, dan karena itu ia menyesali perbuatannya. Penyesalan Daud diungkapkan dalam ayat 13: "aku sudah berdosa kepada Tuhan". Namun ungkapan suara hati Daud yang penuh dengan penyesalan dan dibarengi dengan sebuah pertobatan yang sungguh, dapat kita baca dalam Mazmur 51. Ia secara terang-terangan menyatakan penyesalannya lewat syair di hadapan umat Tuhan. Seorang raja besar yang dikagumi oleh bangsanya dan yang disegani oleh musuh-musuhnya menyatakan pengakuan dosa di hadapan umum dan tidak ada satu pun yang ia sembunyikan dari segala perbuatannya yang jahat. Pada akhirnya, Tuhan mengampuni Daud namun anak yang pertama dari hubungan perselingkuhannya dengan Batsyeba isteri Uria itu, harus mati. Sekali pun Daud berusaha membujuk Tuhan, namun apa yang sudah ditetapkan Tuhan harus terjadi (baca, 2 Sam. 12 : 22 - 23).

Saudaraku...............
Kisah Daud adalah cermin kehidupan bagi setiap orang percaya. Jujur harus kita akui bahwa siapa pun kita pastilah kita pernah melakukan kesalahan yang fatal yang dapat menghancurkan reputasi dan nama baik kita. Jarang di antara kita yang bersikap seperti raja Daud yang secara terbuka mengakui kesalahan dan tidak menutup-nutupi kebusukan hatinya. Contoh kasus, penegakan hukum di negara kita. Kita menyaksikan bagaimana para pembesar negara ini berusaha untuk menutup-nutupi kesalahannnya bahkan bersumpah demi nama Allah untuk meyakinkan orang banyak bahwa mereka bersih dari segala kejahatan. Tidak ada satu pun yang mau berkata jujur, dan jika ada orang yang berkata jujur maka mereka pun disingkirkan. Sebagai anak-anak Tuhan, kita juga sering melakukan hal yang sama. Sekali lagi, Daud adalah cermin kehidupan bagi kita dalam hal "Kejujuran, Keterbukaan dan Kesiapan Hati untuk dikoreksi".

Minggu ini adalah Minggu Sengsara I. Kita diajak untuk menyelami kasih Tuhan yang begitu hebat, yang rela mengorbankan AnakNya Yang Tunggal demi tebusan atas segala dosa dan pelanggaran kita. Penebusan Tuhan barulah kita alami jika ada kesiapan hati untuk mengaku kesalahan dan kesiapan hati untuk dibarui dan dituntun oleh Firman Tuhan. Jika Daud mengalami pemulihan hidup karena Allah berkenan atas pengakuannya, maka demikian pula kita. Kita akan mengalami pemulihan yang lebih sempurna karena Darah Tuhan Yesus yang melebihi darah anak domba dalam Perjanjian Lama, darahNya telah menyucikan kita dari segala kutuk.

Selamat Hari Minggu, Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love