Laman

Saturday, June 15, 2013

Hanya Dia Saja

Sebuah renungan batin
by: A. B. Simpson (1843 - 1919)
.

Disadur & Dikembangkan oleh: Pdt. Joni Delima


Dahulu aku menjadi seorang pencari berkat,
Tapi sekarang yang aku cari adalah Tuhan.
Dahulu hasrat dan perasaanku yang kuutamakan,
sekarang Firman Tuhan di atas segalanya dalam hidupku.
Dahulu, hadiahNya yang kuinginkan,
sekarang Sang Pemberi Hadiah itu sendiri yang kudambakan.

Dahulu kucari kesembuhan,
kuhamburkan hartaku demi sebuah pemulihan badani,
yang kurindukan adalah sebuah tanda dan mujizat.
Tapi sekarang yang kunanti adalah Sang Penyembuh itu sendiri.
Sekali pun aku tetap dalam kelemahanku,
tubuhku tetap menderita karena penyakitku,
namun kuterima keadaanku sebagai sebuah anugerah.

Dahulu usaha yang menyakitkan,
dengan berpeluh kukumpulkan kebutuhan hidupku,
kuanggap materi sebagai labuhan yang harus kutuju.
Tapi sekarang kepercayaan yang sempurna kurengkuh,
hidup bersama dengan Tuhan di atas segalanya.
Dahulu hatiku setengah-setengah mencari hadiratNya,
sekarang hatiku melimpah dengan cinta untuk selalu ada dalam BaitNya.
Dahulu menggenggam tiada henti,
sekarang Dia yang mengenggamku erat;
dahulu selalu tenggelam,
sekarang kubuang sauhku.

Dahulu aku sibuk membuat perencanaan,
sekarang doa yang penuh iman.
Dahulu aku kuatir,
sekarang dengan yakin aku katakan: "Dia yang memeliharakanku".
Dahulu apa yang kuinginkan selalu kupanjatkan,
sekarang apa yang Yesus inginkan itulah yang akan aku kerjakan.
Dahulu selalu meminta tiada henti,
sekarang hidupku penuh dengan pujian tiada bertepi.

Dahulu aku berpikir Tuhan dapat kebujuk,
sekarang aku berserah agar Tuhan yang membentuk hidupku.
Dahulu aku berusaha memanfaatkanNya,
sekarang Dialah yang memakai dan mengendalikanku.
Dahulu kekuasaan yang kuinginkan,
sekarang Dialah yang harus menguasaiku dan aku jadi hambaNya.
Dahulu aku bekerja untuk diriku sendiri,
sekarang hidup dan kerjaku adalah bagi Dia.

Dahulu keberharap pada Yesus,
sekarang kutahu Dia milikku.
Dahulu lampuku hampir padam,
sekarang bersinar terang.
Dahulu kematian kunantikan,
sekarang kedatanganNya di awan-awan;
dan kulabuhkan pengharapanku,
aman dalam merendahkan diri.

(Kudedikasikan buat saudara-2ku di Tempat Kebaktian Loa Buah yang sedang membangun Gedung Gereja namun menghadapi penolakan dari masyarakat).

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love