Laman

Saturday, February 9, 2013

Hidup Dalam Tuhan: Kunci Kebahagiaan

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan Alkitab : Yoh. 10 : 1 - 10


Siapakah yang tidak mengharapkan hidup yang berkelimpahan?.

Jawabannya sudah pasti! Siapa pun kita, tidak ada satu pun yang menginginkan hidupnya susah, tidak ada satu pun yang mengharapkan hidupnya berkekurangan. Semua mengharapkan hidup dalam kebahagiaan, semua mendambakan hidup dalam kelimpahan. Tapi persoalannya adalah, bagaimana kita dapat meraih hidup yang demikian, yakni hidup dalam kecukupan bahkan lebih dari pada cukup?.

Melalui perumpamaan "GEMBALA", Yesus menyatakan bahwa kedatanganNya ke dunia ini adalah untuk memberi hidup yang berkelimpahan (ay. 10b). Gambaran Yesus sebagai Gembala mau menegaskan bahwa Ia selalu bersedia menuntun dan menjaga kawanan domba gembalaanNya; Ia berupaya memuaskan kerinduan dan hasrat domba-dombaNya dengan segala hal-hal yang baik (bdk.: Mazmur 23), dan Ia tidak menghendaki satu pun dari kawanan domba itu hilang atau tersesat. Ia mau menegaskan bahwa tidak boleh satu pun dari kawanan domba itu tercecer atau terabaikan. Dan untuk mengalami keadaan yang baik itu, maka domba harus dekat dengan Sang Gembala. Domba tidak boleh jauh dari Sang Gembala.

Yesus juga menggambarkan diriNya sebagai "PINTU". Hal ini mau menegaskan bahwa jikalau domba ingin merasa tenang, aman dan damai, maka ia harus melalui pintu yang benar, dan pintu satu-satunya itu adalah Tuhan Yesus. Jelasnya bahwa Tuhan Yesus satu-satunya jalan untuk menggapai keselamatan, hanya melalui Tuhan Yesus saja, semua orang percaya akan menemukan hidup yang berkelimpahan.

Saudaraku....................
Tuhan Yesus sangat berempati terhadap mereka yang haus akan sentuhan kasih. Ia begitu peka terhadap kebutuhan setiap anak-anakNya. Dan Ia berharap agar setiap anak-anakNya tidak kecewa dalam menjalani hidupnya bersama dengan Tuhan. Tapi pada sisi yang lain, Tuhan Yesus mengharapkan agar setiap kita yang sudah mengalami kasih dan pemeliharaan Tuhan, dapat mempraktekkan apa yang Ia sudah lakukan dengan memberi perhatian kepada mereka yang juga haus akan sentuhan kasih. Setiap orang percaya harus menampakkan kualitas hidup yang sesungguhnya sebagai anak-anak Tuhan dengan kepekaan pada kebutuhan hidup orang lain tanpa mempersoalkan latar belakang kehidupan orang-orang tersebut. Setiap orang percaya harus meyakini bahwa melalui dirinya, semua orang dapat melihat sebuah pintu yang menuju kepada kesempurnaan hidup.

Di tengah-tengah situasi dan kondisi hidup yang serba sulit, diharapkan agar setiap orang percaya dapat memainkan perannya sebagaimana yang dikehendaki Tuhan Yesus: "Hendaklah terangmu bercahaya di hadapan orang lain, supaya semua orang melihat perbuatanmu yang baik, lalu memuliakan Bapamu yang di sorga (Mat. 5:16)". Karena itu, jadikanlah hidup anda sebagai batu loncatan bagi setiap orang untuk menggapai hidup yang sempurna, yakni hidup bersama dengan Tuhan: jangan menjadi batu sandungan bagi sesamamu.

Ingat: Sebagaimana Tuhan Yesus tidak mengharapkan hidup kita hancur, Tuhan Yesus rela memberi hidupNya demi kebahagiaan kita, maka kita pun harus memperhatikan sesama kita sehingga mereka merasa tidak terabaikan. Jika kita melakukan apa yang telah dipesankanNya, maka Tuhan Yesus akan semakin jatuh hati kepada kita, dan Ia akan melimpahi kita dengan segala apa yang kita perlukan.

Camkan dalam hati sabda Yesus ini: "Jikalau kamu tinggal di dalam AKU dan firmanKU tinggal di dalam kamu, minta apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya (Yoh. 15:7)".

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love