Laman

Wednesday, April 8, 2015

Kumpulan Puisi Tentang Kematian

Kudedikasikan Buat Sahabatku
Alm. Pdt. Soleman Tolangi', S.Th.
(Samarinda - 8 April 2015 pukul 18.00)
Disarikan dari buah karya: Kahlil Gibran


Kematian Terindah Untukmu, Saudaraku

Saudaraku......
Ingatlah MATI
Sesungguhnya mati adalah janji yang ditepati
Tapi mengapa kau tak pernah peduli
Engkau lebih memilih dunia yang hina ini

Dalam doa kau meminta Khusnul Khotimah
Tapi pandanganmu akan dunia tak terarah
Kau mencari dunia yang belum terjamah
Sehingga lupa keinginanmu meraih Jannah.

Setiap nafsu yang kau hembuskan dalam hidupmu
Tak terpuaskan walau dua gunung emas mengelilingimu
Hingga kau tertidur dalam pelukan hangat isterimu
Dan kau terbuai dalam angan dan mimpi indahmu

Gelap matamu akan nasib di akhirat nanti
Ketika ditanya apa yang kau kerjakan selama ini
Nanti kau akan ditanya sendiri-sendiri
Kau pun tidak akan dapat melarikan diri
Dari panas dan teriknya matahari
Dari dosa-dosa yang kau lakukan setiap hari

Semoga medan jihad mengantarkan kematianku
Atau saat sujud aku menghadap Rabbiku
Atau saat hari jumat sebagai hari terakhirku
Atau saat amalan terbaikku
Malaikat maut melepaskan jasadku


Catatan:
khusnul Khotimah berarti Akhir perjuangan manusia; kematian menuju sorga.
Jannah berarti tempat yang sangat indah atau Taman Sorga.
Jihad berarti mati sahid karena berperang di jalan Allah.




Aku dimakamkan hari ini

Perlahan tubuhku ditutup tanah,
perlahan,
semua pergi meninggalkanku,
masih jelas langkah-langkah terakhir mereka,
aku sendirian,
di tempat gelap yang tidak pernah terbayang,
sendiri menunggu keputusan.

Menyesal sudah tak mungkin,
tobat tak lagi dianggap,
dan maaf pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri.

Tuhanku,

Jika KAU beri aku lagi kesempatan,
jika KAU pinjamkan beberapi lagi hari milikMu,
berapa hari saja,
aku harus berkeliling memohon maaf pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku,
yang selama ini telah kusakiti hatinya,
yang selama ini telah aku bohongi,
begitu sesal diri ini,
karena hari-hari telah berlalu tanpa makna,
penuh kesia-siaan.

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak termaafkan,
dan semua menjadi tak terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan,
sebelumnya : kebaikan harus dipaksakan
selanjutnya : pertaruhan keabadian.

Kematianku

Langit yang dahulu cerah,
berganti awan gelap gulita.
Udara yang dulu sejuk,
kini berganti sangat menusuk kulitku ini.
Kicauan burung yang dulu merdu,
kini pergi entah ke mana.
Gambaran keluarga yang ada di dinding kamar,
hanya teringat di bayang-bayang semata.

Tangis di sana-sini
Teriakan keluar begiutu saja.
Ke mana bumi membawa tubuh ini?
Ke mana mereka semua para sahabatku?
Terdiam di pembaringan?

Ya.....
Itulah yang akan aku alami suatu hari nanti.
Kau juga akan merasakannya wahai teman.

Di ufuk barat matahari tenggelam,
di ufuk timur akan kembali terbenam.
Dulu 'ku dilahirkan ke bumi,
dan suatu saat nanti akan kembali ke bumi,
MATI, DIAM DAN SUNYI.

Senyum akan hilang berganti airmata
Tawa akan lenyap diiringi tangisan para manusia
Akan ke mana akhir perjalanan ini?

Ah.......
Beristirahat adalah kata TERBAIK memaknai kejadian ini
Dan mati adalah kata yang menakutkan untuk menjelaskannya.

SADARKAN DIRI....
SUATU SAAT KITA MATI
MATI....
MATI.....
PANTASKAH KITA MELUPAKANNYA?
.


Ketika Menyadari Kematian

Sungguh....
Kematian pasti akan tiba
dan Tuhan sudah menentukan waktunya.
Orang yang merasa bahwa kematian menjadi kepastiannya,
akan senantiasa menyadari bahwa;
ada masa di mana tanah akan menjadi tempat pembaringannya
.
Ulat menjadi temannya,
Munkar dan Nankir menjadi tamunya;
kuburan menjadi tempat tinggalnya,
perut bumi menjadi tempat menetapnya,
surga atau neraka menjadi tempat kembalinya.

Orang beriman tidak punya pikiran lain,
selain tentang kematian,
dan tidak mengingat kecuali kepadanya,
tidak melakukan persiapan kecuali untuknya,
tidak melakukan usaha kecuali untuknya,
tidak berambisi kecuali kepadanya,
tidak melakukan pendakian kecuali di atasnya,
tidak punya perhatian kecuali terhadapnya,
tidak mengumpulkan daya kekuatan kecuali untuk menghadapinya,
dan tidak ada penantian
dan kesiap-siagaan kecuali untuknya.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love