Laman

Tuesday, December 30, 2014

Bersyukurlah Karena KasihNya

Bahan Renungan Tutup Tahun, 31 Desember 2014
Bacaan Alkitab : Mazmur 90 : 1 - 17

"Sungguh, segala hari-hari kami berlalu karena gemasMu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh (Mzm. 90:9)"


Beberapa jam lagi kita akan mengakhiri perjalanan hidup di tahun 2014. 365 anak tangga kehidupan sudah kita tapaki bersama. Dan bagi saya secara pribadi, rasanya hari-hari yang kita lalui begitu cepat berlalu. Ya...hati ini berkata: "hari-hari dan waktu begitu cepat berganti, dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, dari hari ke minggu, dari minggu ke bulan dan dari bulan ke tahun, semuanya berjalan  seolah-olah hanya sekejap mata".
Ya...bagi saya secara pribadi, rasanya masih terlintas di benak gegap gempitanya orang merayakan tutup tahun dan menyambut datangnya tahun baru, tahun 2014 ini; rasanya di pelupuk mata saya masih terlintas anak saya bersama dengan teman-temannya berlari-lari dengan kembang api di tangan yang satu, sambil meniup terompet yang suaranya memekakkan gendang telinga. Ya...rasanya pesta kembang api masih terlintas di mata kita saat kita memasuki tahun 2014 ini. Tapi momen yang sama sudah di depan mata kita lagi dalam menyambut tahun 2015.

Ya....waktu berlalu begitu cepat, sebab perjalanan waktu ini bukan kita yang mengendalikannya dan juga bukan kita yang mengaturnya. Dan karena itu kita harus sadar diri dan berkata sama seperti Musa: "Sebab di mataMu seribu tahun sama seperti hari kemarin apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam. Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu (Mzm. 90:4-6)". Jadi, cepatnya waktu berlalu semua ada dalam kendali Tuhan, dan Tuhanlah yang mengatur perjalanan masa.

Persoalan sekarang ialah: "adakah sesuatu yang kita perbuat atau kita torehkan di sepanjang perjalan kehidupan yang Tuhan karuniakan di tahun 2014 yang mendatangkan berkat bagi kehidupan kita, keluarga kita, persekutuan kita dan bagi masyarakkat di mana Tuhan menghadirkan kita untuk hidup dan berkarya? Sudahkan maksud Tuhan sebagaimana yang dicatat dalam Kej. 12:3 sungguh-sungguh menjadi realita kehidupan yang kita torehkan sepanjang tahun 2014 di mana kita menjadi berkat bagi sesama? Adakah kehadiran kita selama tahun 2014 ini membawa sukacita bagi semua orang atau justru sebaliknya?Jujur harus kita akui bahwa hari-hari yang kita lalui sepanjang tahun 2014 di penuhi dengan rona-rona kehidupan. Ada kalanya kita jatuh dan ada kalanya kita tegak berdiri di tengah berbagai tantangan. Ada suka tetapi juga ada duka, ada tawa tetapi juga ada tangis, ada kesuksesan tetapi juga ada kegagalan, ada doa-doa yang telah dijawab Tuhan tetapi banyak juga doa-doa kita yang belum ada jawabannya. Rona kehidupan yang silih berganti hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk berbenah diri dari segala hal yang mendatangkan ketidak-beruntungan. Karena waktu itu begitu singkat, cepat berlalu, tidak akan pernah kembali terulang dan kita pun tak sanggup menghentikannya, maka kita pun harus segera sadar dan mengambil tekad untuk tidak menempuh jalan yang salah, jalan yang mendatangkan celaka. INgatlah selalu bahwa penyesalan yang muncul di kemudian hari tidak ada gunanya ketika kita membuang waktu dan kesempatan yang dikaruniakan Tuhan untuk melakukan perkara-perkara yang mentangkan damai sejahtera. Karena itu, mari kita belajar untuk berkata: "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana (Mzm. 90:12)".

Inilah hal yang hendak saya titipkan bagi kita semua: Jikalau banyak hal yang kita lakukan sepanjang tahun 2014 yang tidak mendatangkan damai sejahtera, maka waktunyalah kita memperbaiki diri untuk melangkah menyambut datangnya tahun 2015.Namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan, yaitu Mengucap Syukur kepada Tuhan, sebab karena Dialah sehingga kita masih diberi kesempatan untuk mengakhiri tahun ini dan melangkahkan kaki memasuki tahun 2015. Kita bersyukur atas kesehatan yang diberikan, kita bersyukur atas panjang umur yang dikaruniakan, kita bersyukur atas berkat dan pemeliharanNya, kita bersyukur atas penyertaanNya sehingga kita sanggup menghadapi berbagai tantangan kehidupan sepanjang tahun 2014. Kita bersyukur karena mujizat Tuhan sungguh nyata bahwa "Tuhan itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti (Mzm. 46:2)". Kalau bukan karena anugerah dan kasih karuniaNya, kita tidak mungkin dapat melewati setiap ujian dan tantangan sepanjang perjalan kehidupan di tahun 2014. Karena itu, bersyukurlah kepada Tuhan, karenaNya sehingga kita sampai di penghujung tahun ini dan bersiap untuk menyambut datangnya tahun 2015.

Kepada semua anak-anak Tuhan, inilah harapan dan doa saya sebagai pelayanNya: "Selamatkanlah kiranya umatMu dan berkatilah milikMu sendiri; gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya (Mzm. 28:9)".

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love