Laman

Tuesday, February 10, 2015

Bermegah Di Dalam Allah

Bahan Renungan/PA Untuk Ibadah Rumah Tangga
Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Pengembangan Bahan Renungan dari Buku Membangun Jemaat
Rabu, 11 Pebruari 2015


Bacaan Alkitab : Markus 1 : 29 - 39
Tujuan : (1). Agar jemaat memahami arti yang bermegah di dalam Tuhan.
              (2). Agar jemaat bergairah mengikut Tuhan sebagai wujud terima kasih atas berkatNya

Pembimbing

Ada 3 hal yang sangat menonjol dan menjadi perhatian para penulis kitab Injil untuk mengungkapkan aspek-aspek dari pelayanan Tuhan Yesus.
Pertama: Yesus sebagai RABBI yang mengajar orang banyak dan notabene cara mengajarNya jauh berbeda dengan ahli-ahli Taurat dan rabbi-rabbi Yahudi lainnya. Orang banyak mendengar pengajaranNya dengan seksama lalu takjub atas pengajaranNya itu.

Kedua: Yesus sangat berempati terhadap terhadap penderitaan orang banyak. Ia berbelas kasihan terhadap mereka yang sakit dan yang berdukacita. Ia tidak tega melihat orang lain ada di bawah tekanan karena persoalan penyakit yang mereka derita. Karena itu, walau Ia sudah seharian mengajar, namun Ia tidak menolak orang banyak itu datang memohon kesembuhan.

Ketiga: Tuhan Yesus juga sadar akan kuasa-kuasa kegelapan yang menjadi ancaman serius bagi setiap orang; kuasa yang terus berusaha untuk memisahkan manusia dalam hubungan yang baik dengan Tuhannya. Karena itu, Ia tidak mentolerir tindakan Iblis/setan yang membelenggu kehidupan manusia, walau Iblis atau setan pun percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah Yang Mahatinggi. Bagi Yesus, belenggu Iblis/setan harus dipatahkan agar setiap orang dapat merasakan damai sejahtera yang sempurna dari Allah..

Dalam perikop bacaan hari ini, ketiga hal yang disebutkan di atas diungkapkan. Setelah Yesus mengajar orang banyak di rumah Ibadat Yahudi, banyak orang yang mendengar pengajaranNya itu kagum/takjub. Dalam konteks itu juga, Iblis/setan berusaha untuk mengacaukan apa yang Ia lakukan lalu Yesus menghardiknya dan Iblis/setanpun menjauh dari padaNya dan dari dalam diri orang yang terbelenggu. Yesus juga menyatakan perasaan empati terhadap persoalan yang dialami oleh ibu mertua Petrus, dan dengan sentuhan tanganNya yang penuh kuasa itu maka pefrempuan itupun menjadi sembuh. Dan apa yang terjadi pada hari itu mendorong banyak orang untuk datang kepadaNya dan Yesus melayani mereka dengan sukarela dan penuh kasih.

Pada sisi ibu mertua Petrus, kita mau belajar satu hal; yakni bagaimana kita menyatakan respons kita pada Tuhan atas berkat yang dinyatakanNya dalam hidup kita. Perempuan itu melayani Yesus dan rombonganNya dengan penuh sukacita. Inilah teladan yang ditinggalkan bagi kita, bahwa jika Tuhan sudah sedemikian berbuat baik pada kita maka kita pun harus memberi diri untuk melayani Tuhan dengan apa yang kita miliki.

Pertanyaan Untuk Didiskusikan
(1). Sepanjang hari itu, Yesus sangat sibuk melayani dan menyembuhkan banyak orang tetapi IA tetap rendah hati memberi pertolongan kepada sejumlah orang yang datang kepadaNya. Jika kita amat sibuk dengan urusan pribadi kita, apakah kita juga masih menyiapkan waktu untuk membantu orang yang amat membutuhkan pertolongan? Diskusikanlah!

(2). Pada saat ibu mertua Petrus disembuhkan dan menjadi sehat, iapun menggunakan kesembuhan itu untuk melayani. Adakah pengalaman yang kita lihat bahwa ketika orang sembuh dari penyakitnya iapun langsung memberi hidupnya untuk pelayanan gereja? Diskusikanlah!

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love