Laman

Thursday, February 21, 2013

Digarami atau Menggarami; Diterangi atau Menerangi

Bacaan Alkitab : Matius 5 : 13 - 16
Bahan Renungan/Refleksi Diri Untuk Kebaktian PWGT Jemaat Samarinda


Pembimbing:

Perikop ini adalah sesuatu yang tidak asing lagi bagi setiap anak-anak Tuhan yang hendak mengungkapkan peran atau fungsi anak-anak Tuhan di tengah-tenah dunia ini. Kedua penggambaran ini (Garam dan Terang) adalah hal yang sangat dekat dengan kehidupan keseharian kita dan Tuhan Yesus menggunakan gambaran ini agar setiap anak-anak Tuhan sungguh-sungguh menyadari bahwa peran mereka di tengah-tengah dunia ini sangatlah vital. Bangsa mana dalam dunia ini yang tidak mengenal dan tidak membutuhkan garam dalam hidupnya, dan manusia mana dalam dunia ini yang lebih memilih hidup dalam kegelapan dibandingkan hidup dalam terang? Semua orang membutuhkan garam dan juga semua orang merindukan terang. Karena itu, mari kita mengkaji fungsi dari masing-masing penggambaran itu agar kita dapat memahami lebih mendalam peran dan fungsi masing-masing kita di tengah-tengah dunia yang telah dirusakkan oleh dosa.

GARAM
Garam dihargai sebagai bahan pengawet dan untuk bumbu makanan. Tapi di kalangan masyarakat Yahudi dan bangsa-bangsa di Timur Tengah, garam tidak hanya berfungsi sebagai bahan pengawet dan bumbu makanan, tetapi juga menjadi alat untuk mensahkan perjanjian, sehingga garam menjadi lambang kesetiaan dan kelanggengan. Dalam Sajian Imamat (Im. 2:13) garam digunakan sebagai lambang kelanggengan perjanjian antara Allah dan Israel. Perjanjian Garam menjadi simbol bahwa Allah akan memberkati Israel secara turun-temurun (band.: Bil. 18: 19 dan 2 Taw. 13:5).Garam juga digunakan untuk menyehatkat air yang tidak baik untuk dikonsumsi sehingga layak untuk dikonsumsi. Nabi Elisa menggunakan garam untuk menyehatkan air yang tidak baik di sumber mata air kota Yerikho (2 Raj. 2:19-22). Dalam dunia medis Perjanjian Lama, bayi-bayi yang baru lahir biasanya diolesi garam sebelum dibedungi/dibungkus dengan kain lampin (Yeh. 16:4).

Disamping menjadi bahan pengawet, bumbu makanan, simbol kelanggengan dan bahan yang dipergunakan dalam dunia medis; garam juga menjadi simbol kutukan atau laknat. Garam dapat mengakibatkan tanah tidak subur dan dampaknya terhadap tubuh-tumbuhan sangat negatif. Dalam Ul. 29:23 menggambarkan bagaimana Allah telah menjatuhkan kutuk atau laknat atas kota Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim yang dihanguskan dengan belerang dan garam. Tanah angus di padang gurun (Yer. 17:6) sama dengan tanah yang tandus karena garam. Dan dalam tradisi bangsa-bangsa Timur Tengah ketika satu bangsa menaklukkan bangsa yang lainnya, maka reruntuhan kota bangsa yang ditaklukkan ditaburi garam. Demikianlah Abimelekh mengikuti kebiasaan tersebut ketika menaburi garam reruntuhan kota Sikhem (Hak. 9:45).

TERANG
Terang adalah simbol Kasih dan Kehidupan Kekal. Lawan daripada Terang adalah Gelap. Karena itu, kita tidak dapat memahami lebih mendalam tentang fungsi TERANG tanpa kita memahami terlebih dahulu apa itu KEGELAPAN. Kegelapan dalam konsep Alkitab adalah simbol Kekacauan dan Kehancuran. Dalam Kej. 1:2 dikatakan bahwa: "Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita melingkupi samudera raya". Kalimat: "Belum berbentuk dan kosong" adalah terjemahan dari bhs. Ibrani : "Tohu wabohu", dan arti sesungguhnya adalah "Kacau balau". Jadi keadaan yang kacau balau ini disimbolkan dengan kegelapan. Karena itu, sebelum Allah menjadikan segalanya maka kegelapan harus ditaklukkan. Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air, lalu Allah menjadikan TERANG sebagai awal dari segala proses penciptaan. Dengan TERANG itu, maka keadaan yang kacau balau menjadi teduh atau tenang. Dari sini maka Alkitab berbicara bahwa TERANG itu BAIK dan sumbernya adalah ALLAH sedang GELAP itu JAHAT dan sumbernya adalah IBLIS. Karena itu setiap orang yang berbuat baik dikatakan berasal dari Allah dan mereka adalah anak-anak Allah dan karena itu disebut Anak-anak Terang (1 Tes.5:5), sedang mereka yang berbuat jahat atau mereka yang tidak berbuat kebenaran, mereka adalah anak-anak Iblis (1 Yoh. 3:10).
Jadi terang adalah simbol kehadiran dan kasih Allah yang menyelamatkan dan mendatangkan sukacita (band. Mzm. 27:1 dan 2 Kor. 4:6).

Memperhatikan fungsi Garam dan Terang seperti di atas, maka kita dapat memahami apa sebenarnya makna yang terkandung di balik ucapan Yesus ini: "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya, selain dibuang dan diinjak-injak orang". Ya....setiap anak-anak Tuhan harus memainkan perannya untuk menggarami dunia ini, bukannya digarami oleh dunia ini. Hidup kita harus menjadi berkat bagi sesama dan bagi dunia ini, bukan menjadi batu sandungan atau menjadi laknat. Kehadiran kita harus mendatangkan sukacita, bukan sebaliknya mendatangkan dukacita. Karena itu, jadilah garam bagi dunia di mana anda berada. Demikian juga ucapan Tuhan Yesus: "Kamu adalah Terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi". Setiap anak-anak Tuhan harus memainkan perannya sebagai terang di tengah-tengah kegelapan dunia ini. Terang anak-anak Tuhan harus nyata melalui perbuatan-perbuatan yang baik, sehingga melalui perbuatan itu nama Allah dipermuliakan.

Pemeriksaan Diri/Censora Morum

1. Sebutkan hal-hal apa dalam diri kita yang masih sering menjadi penghalang bagi kita untuk memainkan fungsi sebagai Garam Dunia dan Terang Dunia?

2. Apa yang harus kita lakukan untuk menyingkirkan penghalang-penghalang tersebut?

3. Nyatakan komitment anda untuk menjadi Garam dan Terang di tengah-tengah kehidupan bersama!

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love