Laman

Sunday, February 24, 2013

Kuasa Kata-kata: Kutuk atau Berkat

Sebuah Refleksi Pribadi

"Sebab Kata Adalah Doa"
Bacaan Alkitab : Matius 12 : 33 - 37


Anjing kau! Bangsat! Kurang ajar, tidak tahu diri! dan seribu satu macam kata-kata umpatan, adalah sesuatu yang tidak asing lagi di telinga kita.Boleh jadi kita juga pernah mengucapkannya, dan betapa panasnya hati kita saat orang lain yang mengucapkannya kepada kita. Kata-kata umpatan akan melahirkan sakit hati dan karena sakit hati maka timbullah perselisihan, pertikaian, kebencian dan dendam, bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan pertumpahan darah.

Kata-kata yang kita ucapkan berdampak langsung pada pikiran, begitu pula sebaliknya. Pikiran menciptakan kata-kata karena kata-kata merupakan wujud dari wawasan. Jika suatu pembicaraan berisi kata-kata yang damai, pembicaraan itu akan melahirkan gagasan-gagasan yang damai pula, dan hasilnya adalah pikiran menjadi tenang dan rileks dan pikiran yang tenang dan rileks akan memotivasi seluruh bagian tubuh berfungsi dengan baik dan akan menghasilkan perbuatan-perbuatan yang baik dan bermartabat. Tetapi jika tidak demikian, maka pikiran akan menjadi kacau, dan buah dari pikiran yang kacau adalah tindakan-tindakan yang tidak benar dan kemudian mengantar seluruh bagian tubuh pada kehancuran.

Dari kenyataan seperti itulah maka benar apa yang dikatakan orang-orang bijak bahwa "Kata-kata" seperti pedang bermata dua. Jika kata-kata tidak digunakan secara tepat dan benar maka akan membawa bencana dan laknat (Kutuk). Sebaliknya, jika "Kata-kata" digunakan secara tepat dan benar maka ia akan mendatangkan kehidupan (Berkat). Karena itu, Alkitab mengajak kita untuk menendalikan ucapan kita agar mendatangkan sukacita dan berkat, dan Yakobus mengatakan: "Barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna (Yak. 3:2)". Untuk menggapai kesempurnaan itu maka sebagaimana kita menggunakan kekang pada mulut kuda sehingga ia menuruti kehendak kita, maka demikian juga dengan mulut kita; dan kekang untuk mulut kita adalah Firman Tuhan.

Tuhan Yesus memberi perhatian yang serius pada "Ucapan Mulut". Tuhan Yesus berkata: "Setiap kata-kata yang sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum (Mat. 12:36-37)".

Karena itu, saya mau menegaskan kembali hal ini kepada anda:
"Kata-kata yang terucap tanpa perhitungan dapat menyulut kebencian dan perselisihan, kata-kata yang kejam dan merendahkan orang akan menghancurkan kehidupan bersesama, dan sebuah kata yang tidak tepat akan menambah beban batin seseorang. Tetapi kata-kata yang penuh cinta-kasih akan memberi ruang bagi terciptanya kehidupan bersama dan akan mendatangkan berkat
"

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love