Laman

Friday, February 15, 2013

Kuat Di Dalam Kekuatan KuasaNya

Bacaan Alkitab: Efesus 6 : 10 - 20
Bahan Renungan Ibadah Keluarga
Gereja Toraja Jemaat Samarinda
Jumat, 15 Pebruari 2013.


Para ahli pikir berpendapat bahwa kehidupan manusia adalah sebuah anjang peperangan. Sebagai warga Gereja, hidup seorang Kristen terdiri dari serangkaian pergulatan dan perjuangan. Kita telah memilih hidup untuk Kristus, maka mau tidak mau, kita kini berhadapan dengan serangkaian pencobaan yang terus menerus. Dengan kata lain; "kehidupan sebagai seorang Kristen atau sebagai pengikut Yesus Kristus adalah sebuah perjuangan yang tidak mengenal kata akhir".

Sebagaimana Yesus dibenci oleh dunia ini, demikianlah juga pengikutNya akan dibenci oleh dunia ini. Ya....kita akan berhadapan dengan realita hidup yang penuh dengan tantangan dan pencobaan. Namun pun demikian, kita tidak dibiarkan berjuang sendiri. Allah justru memperlengkapi kita dengan perlengkapan senjata rohani supaya kita menjadi pemenang bahkan lebih dari pada pemenang.

Tuhan Yesus sadar sebagaimana juga Rasul Paulus sadar bahwa hidup ini adalah sebuah anjang pergolakan antara yang baik dan yanga jahat. Karena itu, kita diajak untuk tetap berdiri teguh dalam IMAN, PENGHARAPAN DAN KASIH.

Dengan Iman
kita diyakinkan bahwa Allah turut berjuang bersama orang-orang yang dikasihiNya. Allah ada bersama-sama dengan kita, Ia adalah gunung batu keselamatan kita, Ia adalah kubu pertahanan kita dan kota benteng perlindungan kita. Allah adalah perisai hidup umatNya.

Dengan Pengharapan kita diyakinkan bahwa segala perjuangan kita di dalam Tuhan tidak akan berakhir dengan sia-sia. Oleh karena Tuhan di pihak kita, maka segala apa yang kita upayakan dan yang kita kerjakan pada akhirnya tidak akan mengecewakan kita. Kita mempunyai pengharapan yang pasti bahwa Tuhan telah menyediakan yang terbaik bagi kehidupan anak-anakNya.

Dengan Kasih
kita diyakinkan bahwa segala dosa dan kesalahan kita telah disucikan oleh darah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus telah menebus segala utang dosa kita melalui pengorbananNya di atas kayu salib. Kasih Allah telah membawa pembaharuan dalam kehidupan kita, karena itu kita pun percaya bahwa perbuatan kasih kita kepada sesama pun akan membawa dampak yang positif bagi pembaharuan kehidupan orang lain.

Yesus bersabda: "Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Mat. 5:16)". Yesus telah merelakan diriNya disalibkan demi kita (ini adalah wujud kasih Allah) dan karena itu Allah pun menginginkan supaya kita melakukan hal yang sama, yakni berkorban demi kebaikan dan keselamatan orang lain.

Pembacaan kita merupakan bagian penutup dari serangkaian nasehat Rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di Efesus. Paulus mengajak semua warga Gereja yang ada, tanpa kecuali (anak-anak, pemuda, orangtua) untuk menggantungkan hidupnya secara utuh setiap waktu kepada Allah, sehingga mereka akan dikuatkan dalam menghadapi segala cobaan yang ditimbulkan oleh dunia ini. Paulus menegaskan: "hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya". Paulus membuka rahasia dalam melumpuhkan kuasa si jahat. Hanya oleh kuasa Tuhan kita dimampukan untuk mengalahkan iblis. Memang hidup kita ada di antara dua kekuatan besar yang saling bertentangan, yakni kuasa Allah dan kuasa Iblis. Orang Kristen terpanggil untuk menggabungkan diri pada pihak Allah untuk melawan Iblis dengan menggunakan alat perang yg dulu dipakai oleh Tuhan Yesus dalam melumpuhkan bujuk rayu si Iblis. Apa itu?

Pertama: Kebenaran dan Keadilan.

Iblis sejak semula adalah pemfitnah. Kita mengingat kisah Taman Eden. Untuk merusak hubungan antara manusia dengan Allah maka Iblis mulai memfitnah Allah. Iblis menyatakan kepada manusia bahwa larangan Allah agar manusia tidak memakan buah pohon itu hanyalah akal-akalan saja, sebab "Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi sama seperti Allah (Kej. 3:5)". Secara tidak langsung Iblis mengatakan kepada manusia bahwa Allah takut manakala kamu memakan buah itu, maka kamu dapat duduk seperti Allah. Kamu dapat berkuasa atas segala-galanya. Inilah yang jadi alasan mengapa Allah melarang kamu untuk mendekati pohon itu apalagi mengambil buahnya dan memakannya.

Tuhan Yesus mengetahui bahwa bujuk rayu Iblis berakibat fatal, yakni "Kematian". Yesus menegakkan kebenaran dan keadilan Allah. Dengan kata lain Tuhan Yesus mau menegaskan kepada kita bahwa manusia tetap manusia sedangkan Allah adalah Allah. Manusia adalah ciptaan, sedangkan Allah adalah Pencipta. Tidak mungkin ciptaan akan berkuasa atas yang menciptakannya. Karena itu Yesus mengatakan bahwa seluruh ciptaan harus mengagungkan dan memuliakan Sang Penciptanya.

Injil adalah kebenaran dan keadilan Allah dan sekaligus kekuatan Allah yang menjadi jaminan keselamatan bagi manusia. Inilah senjata yang paling ampuh dalam melawan setiap godaan Iblis. Dan Injil itu adalah Yesus Kristus yang disaksikan oleh Alkitab. Dengan demikian mau ditegaskan bahwa ketekunan kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan (Alkitab) akan menjadi jaminan bagi setiap orang percaya untuk keluar sebagai pemenang.

Kedua adalah: Perisai Iman.

Salah satu semboyan Marthen Luther dalam membaharui Gereja Tuhan adalah "Sola Fide". Artinya, hanya oleh Iman manusia dibenarkan dan diselamatkan di hadapan Allah.

Iman kepada siapa?.

Tidak lain adalah beriman kepada Yesus Kristus. Karena itu semua orang harus meletakkan dasar pengakuan mereka bahwa "Yesus Kristus itulah Tuhan dan Juruselamat". Hanya di dalam Yesus saja setiap orang akan memperoleh kehidupan yang kekal. Karena itu, di luar dari Dia, hanyalah kematian. Jika hal ini telah menjadi dasar dalam hidup orang percaya, maka godaan sebesar apapun juga akan dihadapi dan diatasi.

Ketiga adalah:Ketopong Keselamatan dan Pedang Roh.

Kesatuan dan kesehatian semua orang percaya dinyatakan lewat persekutuan, Ibadah yang dilandasi dengan Firman Allah. Kesatuan anak-anak Tuhan menjadi momok bagi si Iblis, tetapi jika masing-masing berjalan menurut kehendaknya maka anak-anak Tuhan begitu mudah ditaklukkan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berdoa agar semua pengikutNya tetap satu. Dan Tuhan Yesus bersabda: "di mana dua orang atau lebih berkumpul di dalam namaKU, maka di sana AKU ada". Dan Penulis Mazmur 133 menyatakan dengan tegas: "sungguh alangkah baiknya dan indahnya jikalau saudara-saudara diam dengan rukun...... sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkatNya".

Kesatuan dan kesehatian orang percaya tidak dapat kita samakan dengan kesatuan dan kesehatian manusia dunia; sebab kesatuan dan kesehatian orang percaya dibangun di atas dasar iman di mana Tuhan Yesus menjadi Kepala dan semua orang percaya harus tunduk, taat dan setia pada apa yang hendak dikatakan melalui FirmanNya. Dan karena itu, semua orang yang ada dalam persekutuan itu adalah orang-orang yang dikuasai oleh Roh Kudus. Hidup mereka harus menampakkan apa yang dikehendaki Roh, yakni: "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri (Gal. 5:22)". Hidup yang dipimpin dan dikuasai oleh Roh akan menghindarkan setiap orang dari tindakan untuk mencari kepentingan pribadi, gila hormat, saling menantang, dan saling mendengki. Jika hal seperti ini telah menjadi warna kehidupan orang percaya, maka Iblis akan menjauh dari hadapan kita.

Keempat adalah: Doa dan Permohonan.

Doa merupakan pernyataan pribadi bahwa kita adalah manusia lemah, karena itu kita memohon agar Tuhan menolong kita yang lemah ini, menguatkan kita dalam menghadapi berbagai pencobaan yang ditimbulkan oleh dunia ini. Doa pun disebut nafas Iman. Jadi Iman akan tetap hidup jika tetap berdoa. Doa akan memberi motivasi dan semangat bagi anak-anak Tuhan dalam menghadapi berbagai realita yang sangat menakutkan dan berdoa tidak ditentukan atau bergantung pada situasi. Setiap jejak langkah kita adalah jejak-jejak langkah doa.

Karena itu, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kuat kuasaNya. Ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, berdirilah tegap berikat pinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Pergunakanlah dalam segala hal perisai Iman sebab dengan perisai itu kita akan dapat mematahkan semua panah api si jahat dan jadikanlah Firman Allah sebagai ketopong keselamatan dan pedang Roh. Berdoalah senantiasa kepada Allah, karena hanya dengan demikian, Allah ada di dalam kita dan kita di dalam Allah.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love