Laman

Sunday, March 17, 2013

Berapa Waktu Yang Anda Sisihkan Untuk Anak-anak

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan Alkitab: Ulangan 6 : 1 - 9

"Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun"


Pada zaman sekarang ini, tuntutan hidup semakin meningkat. Karena itu semua orang dipacu oleh waktu untuk memenuhi segala kebutuhannya. Karena itu perjalanan waktu bagi orang yang super sibuk dengan rutinitas pekerjaan demi pemenuhan kebutuhan hidup, dirasakan sangat singkat. Pekerjaan bertumpuk, tuntutan hidup semakin meningkat, akibatnya; perlu ada tambahan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada dan secara otomatis ada tambahan penghasilan. Inilah yang disebut "kerja lembur".Orang yang super sibuk mempunyai prinsip: "Time is Money". Itulah sebabnya bermalas-malasan bagi orang yang super sibuk dalam konteks kekinian adalah tindakan yang sangat bodoh, sebab orang yang malas sesungguhnya sedang menggali lubang bagi dirinya sendiri dan ia sendiri terperosok ke dalamnya.

Kondisi seperti inilah yang membuat banyak orangtua mengeluh karena tidak lagi menemukan waktu yang tepat dan cukup untuk duduk bersama dengan anak-anaknya. Anak-anak mulai merasa haus perhatian dan sentuhan kasih, karena orangtua sibuk dengan pekerjaannya. Orangtua bingung, anak pun ikut bingung; dan karena semua jadi bingung maka hidup berumah tangga jadi kacau. Jika hal ini sudah terjadi, barulah kita menyadari bahwa ketercukupan pemenuhan kebutuhan finansial bukanlah segala-galanya. Sebab satu sisi, fasilitas tersedia namun di sisi yang lain batin jadi gersang oleh sentuhan kasih dan perhatian. Dan ketahuilah bahwa keadaan batin yang gersang tidak dapat dipulihkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan materi.

Pikirkanlah para orangtua Israel pada zaman Musa yang ada dalam kondisi serba sulit. Padang Gurun sesungguhnya merupakan gambaran yang nyata bahwa hidup ini harus diperjuangkan dan dipertahankan. Namun di tengah-tengah perjuangan untuk mempertahankan dan memperjuangkan hidup, mereka diingatkan untuk tidak melupakan hal yang paling prinsip, yakni mendampingi anak-anak dalam pertumbuhan rohani mereka. Musa memberikan jalan keluar bagi setiap orangtua yang sekali pun dlm kesibukan namun mereka tidak melalaikan tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai etika, moral dan spiritual dalam diri anak-anak mereka. Penanaman nilai-nilai luhur tersebut tdk mengenal waktu dan tempat. Kapan pun dan di mana pun serta dalam stuasi apa pun, saat mereka ada bersama dengan anak-anak mereka (singkat atau lama waktunya) merupakan waktu anugerah bagi orangtua untuk menikmati kebersamaan dengan anak-anaknya sambil menanamkan nilai-nilai luhur tersebut. Dalam kesibukan, orangtua harus menyisihkan waktunya untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya.

Saya mau membagi pengalaman buat saudara sekali pun pengalaman saya sama sangat sedikit dalam menjalani hidup berumah-tangga. Tapi di tengah-tengah kesibukan saya bersama isteri saya; selalu ada waktu yang kami sisihkan untuk duduk bersama dengan anak-anak. Pada pagi hari, selalu kami mulai dengan doa bersama dan beberapa nasehat agar mereka menjadi anak-anak yang baik dan disukai banyak orang. Ketika dalam perjalanan, ada saja moment yang kami jumpai sepanjang jalan dan menjadi bahan pembicaraan. Para petugas kebersihan yang setiap pagi harus bergelut dengan kotoran dan bau yang busuk, anak-anak jalanan, penjual koran, bahkan para pengemis yang hidupnya dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk mendapatkan keuntungan; menjadi bahan diskusi sepanjang perjalanan menuju ke sekolah. Jika kembali pelayanan pada malam hari, manakala mereka belum tidur, jadi kesempatan untuk berkumpul, mendampingi mereka untuk mengerjakan pelajaran sekolah mereka dan berdoa bersama sebelum berangkat tidur. Hal-hal seperti inilah yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak sehingga mereka merasa bahwa mereka diperhatikan.

Mungkin anda tidak mampu melakukan hal-hal tersebut. Jangan putus-asa. Pengajaran lewat keteladanan hidup lebih kuat gaungnya daripada kata-kata di bibir. Kelolah hidup anda dalam sikap hidup yang takut akan Tuhan. Jika peri hidup kita sesuai dengan firman Tuhan, maka anak pun akan belajar dari hal tersebut. Bahasa simbolis diberikan oleh Musa: "ikatkanlah sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu". Mungkin saja mulut kita tidak mampuh menaburkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak kita, tetapi janganlah kerajinan kita kendur untuk menuntun mereka lebih dekat dengan Tuhan. Mungkin kita tidak mampu memperkatakan segala hukum dan ketetapan-ketetapan Tuhan, namun pikiran-pikiran kita selalu kepada hal-hal yang baik. Dan rumah kita pun harus kita ciptakan menjadi sebuah sorga yang damai bagi anak-anak, sehingga mereka merasakan cinta kasih Tuhan melalai kehidupan keluarga yang rukun dan damai. Perlakukan mereka sebagai harta yang termulia dalam hidup anda, maka apa yang anda tabur sekarang, buahnya kelak akan anda nikmati; yaitu: "anak-anak tumbuh menjadi besar, bertambah hikmatnya, makin dikasihi oleh Allah dan manusia (band.: Luk. 2:52)".

Allah sendiri contoh pendidik yang kreatif. Ia mengajar umatNya berulang kali dan tidak pernah merasa bosan sekali pun umatNya keras kepala, pembangkang dan pemberontak. Ia mengajar umatNya berulang kali, di berbagai kesempatan dan dengan berbagai macam cara. Mungkinkah kita terhambat dalam menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri anak-anak kita karena berpikir bahwa proses belajar itu hanya berlangsung di tempat, jam dan cara tertentu? Mungkin selama ini kita justru mengabaikan waktu dan kesempatan yang baik karena kita anggap itu bukanlah jam dan tempat yang tepat dalam menyampaikan kebenaran-kebanaran Injil? Kalau kita belajar untuk peka dan kreatif, maka menanamkan nilai-nilai luhur atau kebenaran-kebenaran Injil ternyata tidak mengenal tempat dan waktu. Selagi anda hidup, dan ada kesempatan untuk bersama dengan anak-anak, manfaatkan itu untuk menyampaikan kebaikan-kebaikan Tuhan. Percayalah bahwa apa yang anda taburkan hari ini, kelak anda nikmati hasilnya; anak-anak akan menjadi kebanggaan orangtua dan menjadi berkat bagi dunianya.

Sudahkan anda menyisihkan waktu anda demi anak-anakmu?.
Temukanlah kesempatan itu!.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love