Laman

Thursday, June 20, 2013

Agar Aku MengenalNya

1. Sebuah Refleksi Jiwa (Pengantar)

Jalan masuk menuju hadirat Tuhan tidak pernah berhubungan dengan kenyamanan seperti seorang yang berjalan dengan lenggang-kangkung sambil menenteng sebuah rantang yang penuh dengan makanan yang lezat, atau juga bukan dengan jalan pintas dan bebas hambatan. Karena jalan itu tidak seperti yang diinginkan banyak orang, itulah sebabnya hanya sedikit orang yang memilih dan melaluinya.

Syukur bahwa kita memiliki seorang Imam Besar Agung yang telah memberi teladan. IA tidak memotong jalan tetapi melalui seluruhnya hingga menuju salib, dan sekarang IA duduk di sebelah kanan Bapa dan menjadi Pengantara Agung bagi kita. Yesus Kristus, Imam Besar Agung yang ditetapkan oleh Bapa dan ditetapkan bagi manusia, adalah satu-satunya penuntun untuk mengantar kita ke dalam hadirat Tuhan. Setiap orang yang telah menemukan Kristus (artinya: mempercayakan hidupnya kepada Kristus) sesungguhnya mereka itu telah menemukan ketenangan dan kedamaian dalam hadirat Tuhan.

2. Agar Aku MengenalNya

Ini adalah sebuah karya yang sarat dengan makna pencarian hakekat hidup.
Sebuah karya dari Max I. Reich (1863-1945).
Pada bagian akhir (huruf tegak yang dibolt) adalah kesimpulan akhir saya ketika membaca karya ini.

Agar aku mengenalNya!
Biarlah ini menjadi tujuan hidup,
terus menyelidiki kekayaan yang tersimpan di dalam namaNya.
Dengan kepandaian dari sorga untuk menelusuri,
kemuliaan yang menyinari wajahNya yang tak berdosa;
agar aku mengenal kuasaNya hari lepas hari,
melindungi, menuntun di jalan menuju ke atas.

Agar aku mengenal hadiratNya,
tenang dan murni;
tak berubah di tengah perubahan,
dan di tenah kehilangan yang pasti.
Untuk tinggal bersamaNya dalam roh siang dan malam,
untuk berjalan bersamaNya dengan iman,
bukan dengan penglihatan.


Untuk bekerja bersamaNya,
sebagaimana rancanganNya bukan rancanganku;
untuk berpaut kepadaNya, dan melepaskan dunia.
Untuk menjalani kehidupan di dunia dengan kasih,
sebuah kasih yang tak mementingkan diri sendiri,
untuk mengarahkan pikiran dan hati pada hal-hal yang di atas.
Sampai aku memandangNya tanpa keremangan,
dan mengenalNya sebagaimana kutahu aku sendiri dikenalNya.
Agar aku mengenalNya,
sebab di dalam Dia, kepenuhan Allah kurasakan,
agar aku menganalNya,
sebab di dalam Dia, kemuliaan sorga diletakkan dalam genggamanku,
agar aku mengenalNya,
sebab untuk itu akan kubagikan kasihNya kepada duniaku.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love