Bacaan : 2 Samuel 19 : 31 - 39
Kadang orang menilai bahwa usia senja adalah usia yang tidak produktif lagi, sehingga ada istilah ketika seseorang memasuki usia seperti ini yaitu "Laskar Tak Berguna".
Memang benar bahwa ketika seseorang memasuki usia senja maka fungsi-fungsi organ fisiknya melemah sehingga golongan usia lanjut cepat mengalami keletihan saat melakukan sebuah pekerjaan. Tapi hal ini tidak dapat menjadi alasan bahwa ketika usia senja seseorang tidak dapat berbuat lebih bagi sesamanya.
Kisah Barzilai orang Gilead saya dapat katakan sebagai kisah heroik dari seorang yang sudah lanjut usia (80 tahun) tetapi semakin bersemangat dalam melakukan tindakan kasih bagi orang lain.
Ya.....seperti kata pribahasa: "Makin tua makin jadi".
Kisah ini dimulai ketika Absalon melakukan pemberontakan untuk menggulingkan Daud (ayahnya) dari takhta Kerajaan Israel Raya. Daud bersama-sama dengan rakyatnya yang setia harus menyingkir keluar dari Yerusalem. Dan dalam keadaan seperti ini kita dapat membayangkan bagaimana suasana hati Raja Daud. Ia membutuhkan teman berbagi perasaan dan juga dukungan finansial bagi rakyat yang setia mengikutinya agar tetap bertahan hidup.
Barzilai dengan usianya yang sudah lanjut membuka tangan untuk melayani Daud dan para pengikutnya. Ia menjadi teladan dalam kesetiaan dan kemurahan untuk menjamu Daud dan pengikutnya dengan apa yang dia miliki. Ia menjamin kebutuhan Raja Daud sampai keadaan membaik kembali. Dan sebagai orang yang mendapatkan pelayanan yang baik, Daud meminta agar Barzilai turut bersama-sama dengan Raja Daud ke ke istananya di Yerusalem, namun dengan penuh hormat Barzilai menolaknya. Alasannya memang jelas, yakni usianya yang sudah lanjut, dan Barzilai tidak menginginkan dirinya menjadi beban bagi keluarga raja.
Sungguh mulia hati Barzilai.
Ia bukanlah seorang yang ambisius, ia juga melakukan kebaikan dengan menjamu Raja Daud dan para pengikutnya bukan karena berharap pamrih. Ia tulus melakukannya dan hatinya dipuaskan karena masih diberi kesempatan untuk mengisi masa tuanya dengan melakukan kebaikan bagi sesama. Memang ia menyodorkan hambanya Kimhan, tetapi hal itu ia lakukan untuk tidak mengecewakan Raja Daud.
Saudaraku.......
Hidup ini hanyalah sebuah titipan dari Sang Khalik. Jika kita masih diperkenankan untuk menjalaninya, itu pertanda bahwa Tuhan masih memberi kita kesempatan melakukan kebajikan. Berbuat baik bagi orang lain semampu yang dapat kita lakukan itu adalah sebuah panggilan kehidupan. Sebab ada waktu kita rindu untuk melakukannya, namun kesempatan untuk itu tidak lagi diberikan oleh Tuhan. Teladan hidup yang ditinggalkan Barzilai hendaknya menjadi cerminan bagi setiap anak-anak Tuhan.
Camkanlah hal ini:
Anda menabur sebiji saja benih kebajikan terhadap orang lain, gaungnya lebih keras dibandingkan seribu satu macam kata-kata indah pemanis bibir. Jika hayat ini masih dikandung badan, jangan jemu melakukan kebajikan bagi sesama; sebab Tuhan menilai anda dari apa yang anda sudah perbuat.
No comments:
Post a Comment