Laman

Sunday, September 29, 2013

Tiada Yang Dapat Merintangi

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan Alkitab: Yohanes 15 : 9 - 17


Siapa pun di antara kita pastilah merindukan apa yang disebut "Persahabatan".

Melalui persahabatan akan terbentuk ikatan sosial yang sempurna di mana satu sama lain saling mendukung dan saling menopang.

Melalui persahabatan kita belajar membina saling pengertian dan saling memahami.

Di dalam ikatan persahabatan, kita saling berbagi rasa. Sebuah persahabatan yang baik mengatasi batas pribadi, keluarga, suku, agama dan budaya.

Persahabatan akan menciptakan ketenangan dan kedamaian. Bukankah suasana seperti ini menjadi dambaan kita semua.

Lawan dari kata persahabatan adalah "Permusuhan".

Kita tidak suka dimusuhi dan sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak ingin menciptakan permusuhan; sebab "permusuhan amat menyakitkan".

Permusuhan meniadakan saling pengertian dan saling memahami.

Sebuah permusuhan pastilah beresiko pada pemutusan hubungan antar pribadi, persekutuan keluarga dan menyangkali kesetia-kawanan sosial.

Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi jikalau Tuhan menjadi musuh kita? Pastilah hidup kita akan binasa. Ketenangan, kedamaian bahkan keselamatan akan menjauh daripada kita.

Karena itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan sebab sekali pun kita adalah manusia berdosa namun Ia tetap menyebut kita sahabat-sahabatNya. Tuhan tidak menginginkan terciptanya permusuhan antara kita dengan diriNya. Karena itu, Tuhan Yesus berdoa agar jangan ada satu pun dari kita yang percaya padaNya binasa (Yoh. 17:12). Sebagai seorang sahabat, Ia menginginkan agar kita dapat menikmati hidup dalam ketenangan dan kedamaian, bahkan dimungkinkan untuk menikmati syalom dalam segala kelimpahannya (Yoh. 10:10b).

Betapa agung kasih Tuhan atas kita sehingga Rasul Paulus memiliki keyakinan yang teguh: "Siapakah yang dapat menggugat orang-orang pilihan Allah? Siapakah yang akan menghukum mereka? Siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus? Sebab aku yakin, bahwa baik maut maupun hidup, baik malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang sekarang maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa baik yang ada di atas maupun di bawah, atau pun sesuatu makhluk lain, tidak akan memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus Tuhan kita (Roma 8:35-39)".

Kebaikan Tuhan inilah yang tergambar dalam perikop bacaan pagi ini, Yesus menyebut anda dan saya sebagai "Sahabat-sahabatNya". Wow.......dahsyat, bukan?

Namun sebutan ini mengandung implikasi moral yakni kita harus saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Yesus menginginkan aar jangan ada permusuhan di antara kita. KasihNya yang begitu agung yakni kerelaan untuk mengorbankan hidupNya demi sahabat-sahabatNya, hendaknya menjadi cerminan kasih di tengah-tengah persekutuan hidup bersama sebagai anak-anak Tuhan.

Selamat menikmati persahabatan dengan Tuhan dan selamat untuk terus membangun persahabatan dengan orang lain.

Camkan hal ini:
Anda dapat membeli segalanya dalam dunia ini, tapi satu hal yang tidak dapat dibeli atau ditukar dengan apa pun juga; yakni PERSAHABATAN. Hal itu hanya dapat diperoleh dengan CINTA
.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love