Sebuah Refleksi Pribadi
Selasa, 20 Mei 2014
Ajarkan Kebenaran Tuhan
Bacaan Alkitab: 2 Petrus 2 :1 -22
Sekarang ini kita cukup diresahkan oleh sekelompok orang yang mengatas-namakan diri mereka sebagai Pengikut Kristus namun ajaran-ajaran mereka tidak berdasarkankan kebenaran Injil. Bahkan pemimpin mereka mengklaim dirinya sebagai utusan Tuhan yang dipilih khusus dan mereka mampu melakukan banyak perkara-perkara ajaib sehingga merfeka mengklaim diri mereka sebagai nabi atau rasul. Dan sangat disayangkan, banyak anak-anak Tuhan yang begitu mudah disesatkan oleh ajaran-ajaran mereka, padahal jauh-jauh hari Tuhan Yesus telah menyampaikan pesan ini: "sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, AKU sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu (Mat. 24:24, 25)".
Saudaraku....
Sejarah perjalanan Gereja menjadi cerminan bagi kita di masa kini bahwa bila umat Tuhan kuat dalam ajaran dan kebenaran maka kekristenan berkembang pesat. Di zaman para Rasul saat Gereja Awal, Rasul memainkan peran sebagai pengajar dan semua orang bertekun dalam pengajaran itu dan dalam persekutuan (Kis. 2:41, 42). Saya mau mengatakan dan menegaskan kembali bahwa bila warga jemaat kuat dalam ajaran dan tetap bertekun serta sehati sepikir dalam membangun persaudaraan maka Kekristenan akan berkembang pesat dan disukai oleh banyak orang. Namun Kekritenan tanpa ajaran yang kuat akan membuat bangunan persekutuan itu rapuh, mudah disusupi ajaran-ajaran palsu dan akhirnya Kekristenan dalam kurun waktu tertentu akan hilang dari perjalanan sejarah dunia ini.
Makin maraknya pengajar-pengajar sesat pada akhir-akhir ini, menjadi warning bagi Gereja untuk kembali merekonstruksi ulang metode pengajaran yang tepat tentang kebenaran-kebenaran Injil dan menjadikan setiap keluarga Kristen sebagai tempat persemaian Injil. Gereja dalam arti lembaga harus pro-aktif untuk memberi dorongan kepada orangtua agar memainkan peran mereka sebagai pengajar di tengah keluarganya untuk mengajarkan kebesaran Tuhan kepada anak-anaknya serta seisi rumah tangganya berdasarkan Alkitab secara benar. Pengenalan akan Tuhan sangat vital bagi keluarga Kristen sekarang ini agar anak-anak terbentengi dari ajaran-ajaran duniawi yang merelatifkan kebesaran Tuhan dan mengagungkan kehebatan manusia dengan pencapaian yang spektakuler ditopang oleh kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Camkanlah perkataan Yesus ini:
"Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepadaKU, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya (Mat. 18:6, 7)".
Bisa jadi, anda dan saya menjadi bagian dari penyesat itu. Ya...jika kita bermasa-bodoh lalu membiarkan anak-anak kita disesatkan. Karena itu, jadilah Imam bagi sesamamu dan bagi keluargamu.
Selasa, 20 Mei 2014
Ajarkan Kebenaran Tuhan
Bacaan Alkitab: 2 Petrus 2 :1 -22
Sekarang ini kita cukup diresahkan oleh sekelompok orang yang mengatas-namakan diri mereka sebagai Pengikut Kristus namun ajaran-ajaran mereka tidak berdasarkankan kebenaran Injil. Bahkan pemimpin mereka mengklaim dirinya sebagai utusan Tuhan yang dipilih khusus dan mereka mampu melakukan banyak perkara-perkara ajaib sehingga merfeka mengklaim diri mereka sebagai nabi atau rasul. Dan sangat disayangkan, banyak anak-anak Tuhan yang begitu mudah disesatkan oleh ajaran-ajaran mereka, padahal jauh-jauh hari Tuhan Yesus telah menyampaikan pesan ini: "sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, AKU sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu (Mat. 24:24, 25)".
Saudaraku....
Sejarah perjalanan Gereja menjadi cerminan bagi kita di masa kini bahwa bila umat Tuhan kuat dalam ajaran dan kebenaran maka kekristenan berkembang pesat. Di zaman para Rasul saat Gereja Awal, Rasul memainkan peran sebagai pengajar dan semua orang bertekun dalam pengajaran itu dan dalam persekutuan (Kis. 2:41, 42). Saya mau mengatakan dan menegaskan kembali bahwa bila warga jemaat kuat dalam ajaran dan tetap bertekun serta sehati sepikir dalam membangun persaudaraan maka Kekristenan akan berkembang pesat dan disukai oleh banyak orang. Namun Kekritenan tanpa ajaran yang kuat akan membuat bangunan persekutuan itu rapuh, mudah disusupi ajaran-ajaran palsu dan akhirnya Kekristenan dalam kurun waktu tertentu akan hilang dari perjalanan sejarah dunia ini.
Makin maraknya pengajar-pengajar sesat pada akhir-akhir ini, menjadi warning bagi Gereja untuk kembali merekonstruksi ulang metode pengajaran yang tepat tentang kebenaran-kebenaran Injil dan menjadikan setiap keluarga Kristen sebagai tempat persemaian Injil. Gereja dalam arti lembaga harus pro-aktif untuk memberi dorongan kepada orangtua agar memainkan peran mereka sebagai pengajar di tengah keluarganya untuk mengajarkan kebesaran Tuhan kepada anak-anaknya serta seisi rumah tangganya berdasarkan Alkitab secara benar. Pengenalan akan Tuhan sangat vital bagi keluarga Kristen sekarang ini agar anak-anak terbentengi dari ajaran-ajaran duniawi yang merelatifkan kebesaran Tuhan dan mengagungkan kehebatan manusia dengan pencapaian yang spektakuler ditopang oleh kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Camkanlah perkataan Yesus ini:
"Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepadaKU, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya (Mat. 18:6, 7)".
Bisa jadi, anda dan saya menjadi bagian dari penyesat itu. Ya...jika kita bermasa-bodoh lalu membiarkan anak-anak kita disesatkan. Karena itu, jadilah Imam bagi sesamamu dan bagi keluargamu.
No comments:
Post a Comment