Laman

Thursday, May 28, 2015

Titik Lemah

Bahan Renungan Batin
Refleksi atas Kisah Daud & Goliath
(1 Samuel 17 : 1 - 58)

Kudedikasikan sebagai tanda syukur atas ditetapkan dan disahkannya Cabang Kebaktian Sendawar Kutai Barat menjadi Jemaat Yang Mandiri dengan nama:
GEREJA TORAJA JEMAAT SENDAWAR - KUTAI BARAT.
Ibadah syukur akan dilaksanakan tgl. 31 Mei 2015.



Konon, dalam mitologi Yunani dikisahkan bahwa Thetis (ibu Achilles) menghendaki untuk menghilangkan ketidak-abadian dalam diri anaknya dengan merendam Achilles di Styx, sebuah sungai di Underworld. Hal ini dimaksudkan agar anaknya menjadi kebal atas semua senjata dan tidak mengalami kematian.

Tetapi sangat disayangkan bahwa saat Thetis mencelupkan Achilles ke dalam air sungai Styx, Thetis memegang tumit Achilles sehingga bagian itu yang tidak tersentuh air. Walau bagian tubuh Achilles kebal terhadap senjata tetapi terdapat titik lemah di mana ia dapat dikalahkah. Itulah sebabnya, satu-satunya cara untuk membunuh Achilles adalah dengan melukai tumitnya. Kisah ini menjadi asal-usul ungkapan "tumit Achilles" yang mengandung arti: titik lemah utama seseorang.

Ya....setiap orang memiliki "tumit Achilles". Sehebat-hebatnya anda, anda harus menyadari bahwa tetap ada bagian pada diri anda yang menjadi titik kelemahan anda; dan sadar atau tidak, titik lemah tersebut akan menjadi sasaran bagi pihak lain (teristimewa: Iblis) untuk menjerumuskan anda ke dalam kehancuran.

Begitu banyak tokoh-tokoh yang diceritakan dalam Alkitab yang memiliki keunggulan yang sangat luar biasa dibandingkan dengan orang lain, namun karena melupakan "tumit Achilles" yang ada pada dirinya sehingga dengan mudah ia dapat ditaklukkan. Salah satu dari padanya adalah Goliath. Di mata semua orang, Goliath adalah manusia yang sempurna. Ia memiliki perawakan yang besar dibandingkan dengan yang lainnya, seorang pemberani dan pengatur strategi perang yang sangat brillian. Memperbandingkan saja antara Goliath dengan Daud, seperti mengukur buaya dan cicak. Itulah sebabnya, di mata bangsa Israel Goliath menjadi momok yang sangat menakutkan. Alkitab mencatat keunggulan Goliath: Tinggi Badan = 6 hasta 1 jengkal. Berat Baju Zirah (pakaian perang yang terbuat dari besi) = 5000 syikal. Mata Tombaknya= 600 syikal. Dalam ilmu hitung Ibrani, 1 hasta (Amot) = 48 - 57,6 cm. 1 jengkal (tseret) = 24 - 28,8 cm. Jika kita rata-ratakan hasta yang normal adalah 52,8 cm dan jengkal yang normal adalah 26,4 cm, maka tinggi badan Goliath adalah: (52,8 x 6) + 26,4  = 316,8 + 26,4 = 343,2 cm atau sama dengan 3,432 m. Untuk ukuran berat: 1 Syikal = 11,4 gram, sehingga berat Baju Zirah Goliath adalah: 11,4 x 5000 = 57.000 gram atau sama dengan 57 kg. sedangkan berat mata tombaknya adalah: 11,4 x 600 = 6.840 gram atau sama dengan 6,84 kg.

Belum lagi dicatat bahwa Goliath memakai ketopong tembaga untuk penutup kepalanya (helm perang berbentuk tengkorak), penutup kaki dari tembaga dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. Sehingga dari perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa adalah sebuah kemustahilan seorang Daud yang hanya membawa perlengkapan perang dari tongkat dengan umban dan 5 batu kecil yang ditaruhnya di kantung, mampu mengalahkan Goliath.

Pertanyaannya sekarang ialah: apakah yang menjadi titik lemah (tumit Achilles) dari seorang Raksasa yang bernama Goliath sehingga dengan mudah seorang yang berbadan kerdil seperti Daud dapat melumpuhkannya? Cara Daud melumpuhkankan sang Raksasa pun bukan dengan yang lazim dengan menggunakan senjata yang canggih pada zamannya; bukan dengan pedang, bukan pula dengan tombak atau panah. Seorang Goliath yang bertubuh kekar ternyata dapat dilumpuhkan hanya dengan sebuah batu umban yang kecil yang tidak sebanding dengan tubuhnya yang raksasa itu. Karena itu, sekali lagi kita bertanya: di manakah titik lemah (tumit Achilles) dari seorang yang bernama Goliath itu sehingga Daud yang bertubuh kecil dengan mudah melumpuhkannya?

Tumit Achilles atau titik lemah Goliath terletak pada kesombongannya. Ia merasa dirinya sempurna lalu menganggap remeh orang lain. Ia merasa bahwa ia cukup kuat dan mampu mengatasi setiap persoalan sehingga meremehkan kuasa Tuhan. Dengan keunggulan-keunggulan yang ada padanya, sehingga merasa bahwa kekuatan Allah pun tidak akan menghalangi dirinya untuk meraih apa yang ia inginkan.

Bertolak-belakang dengan Daud. Ia sadar bahwa ia tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi Goliath. Ia hanyalah seorang yang kecil dengan segala kesederhanaan, perlengkapan yang dimiliki pun tidak pantas atau layak untuk dijadikan andalan dalam menyelesaikan masalah. Tapi di tengah segala keterbatasan yang dimilikinya, ia mempynyai sesuatu yang tidak ada pada Goliath dan juga orang-orang pasukan Israel yang diliputi ketakutan, yaitu IMAN bahwa Allah mampu memutar-balikkan prediksi manusia dengan menggunakan hal-hal yang sepele dan yang tak bernilai untuk mempermalukan kebesaran dan kehormatan manusia yang membuatnya menjadi sombong. Keunggulan Daud bukan pada tampilannya, tetapi pada hatinya yang mengandalkan Tuhan, sehingga ia berkata kepada Goliath: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam. Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau".

Alasan utama mengapa Allah menolak Laodikia tidak lain karena kesombongannya. Mereka merasa mapan dan nyaman dengan apa yang mereka miliki : "aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa (Why. 3:17)". Kesombongan telah membuat seseorang kehilangan kendali iman lalu menganggap remeh hubungannya dengan Allah.

Hati-hati, kita memiliki juga apa yang disebut Tumit Achilles. Ya...hati-hati, sebab pada diri kita ada yang disebut Titik Lemah yang jika kita tidak menyadarinya, maka bisa membuat hidup kita hancur. Titik Lemah itu mungkin hanya sebuah batu kecil (masalah yang sepele) sehingga kita anggap biasa-biasa saja lalu kita membusungkan dada seolah-olah tidak perlu diserusi untuk menanganinya. Ingat: orang sering jatuh bukan disebabkan karena kakinya terantuk pada batu yang besar, tetapi ia jatuh karena terantuk atau tergelincir pada batu-batu yang kecil.


No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love