Laman

Wednesday, June 8, 2016

Antara Karier dan Prinsip

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Kejadian 39 : 1 - 9


Saudaraku......
Ada suatu ungkapan dari Kahlil Gibran yang bagi saya sangat tepat untuk menjadi bahan perenungan bagi setiap anda yang membaca tulisan ini. Gibran mengatakan demikian: "Penyiksaan tidak akan pernah membuat orang yang tak bersalah jadi menderita; dan penindasan pun tak dapat menghancurkan mereka yang berada pada jalan kebenaran. Tak salah jika Sokrates tersenyum ketika disuruh minum racun karena ia tetap teguh pada prinsip kebenaran, dan Stefanus pun tersenyum ketika dihujani dengan batu karena kokoh pada prinsip imannya. Yang menyakitkan dalam hidup ketika sadar bahwa hal ini salah namun dikatakan benar. Itulah yang disebut Pengkhianatan Kebenaran". Orang yang tahu bahwa sesuatu itu salah namun dibenarkan, maka orang tersebut akan menderita seumur hidup; karena nuraninya akan terus menghukum dirinya".

Saudaraku.........
Mempertahankan prinsip yang benar di tengah-tengah dunia yang telah dikuasai oleh kepentingan dan hawa nafsu, bukanlah sebuah hal yang mudah. Apalagi jika hal tersebut bersentuhan langsung dengan karier seseorang. Godaan kepentingan begitu kuat, dan jika seseorang tidak kuat berpegang pada prinsip, maka ia akan memilih karier sekali pun harus mengorbankan kebenaran; di bandingkan mempertaruhkan karier demi tegakkan kebenaran.

Saudaraku.....
Hari ini kita mau belajar dari Yusuf. Karier Yusuf di rumah Potifar terbilang mulus. Dari status sebagai seorang BUDAK BELIAN menjadi KUASA PENUH atas Rumah dan semua Harta Benda milik tuannya.

Sepintas, kedudukan Yusuf sudah melebihi tuannya sebab segala kepunyaan Potifar kini atas nama Yusuf. Sekiranya Yusuf tidak berpegang pada Prinsip Kebenaran, maka ia dapat saja menyingkirkan Potifar dari panggung sejarah, terlebih isteri Potifar telah memandang Yusuf dengan birahi. Tidakkah dalam konteks dunia sekarang, cerita yang demikian bukan rahasia umum lagi? Tapi bagi Yusuf, hal demikian adalah noda yang harus ditolak atau dihindari; walau ia harus membayar dengan harga yang mahal, yakni ditangkap dan dipenjarakan.

Saudaraku.....
Saya mau tegaskan hal ini:
"Janganlah anda berkesimpulan bahwa prinsip hidup yang benar tidak akan membawa faedah untuk hidup, karier dan masa depan anda".

Memang benar bahwa, orang yang berpegang pada prinsip yang benar akan menghadapi begitu banyak tantangan, cobaan bahkan penolakan. Tapi hal itu bukan berarti bahwa hidup anda habis dalam kehampaan.
Tidak, saudaraku!.
Justru karena prinsiplah maka anda akan jadi bintang.
Ingat:
Yusuf jadi bintang di Mesir karena berdiri teguh pada prinsip kebenaran.
Daniel dan teman-temannya menjadi bintang di Babel juga karena prinsip.
Daud menjadi bintang di kancah perang antara Israel dan tentara Filistin, karena tetap berdiri pada prinsip imannya.
Nuh menjadi bintang di antara manusia pada zamannya, sehingga ia dan keluarganya selamat dari peristiwa Air Bah, juga karena prinsip yang kuat dengan mempertahankan kekudusan.
Ya......jika anda berpegang teguh pada prinsip untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan, maka Tuhan akan membuat anda berhasil dalam meraih hidup dan masa depan.

Camkan hal ini:
When God places a challenge before you, don't retreat or try to avoid it. If you keep your eyes on Him and follow His instructions, He'll lead you into a deeper relationship with Him and greater opportunities to serve Him (Saat Tuhan memberi tantangan kepada anda, jangan mundur atau mencoba menghindar. Jika anda tetap memandang Dia dan menuruti perintaNya, Dia akan memimpin anda ke dalam relasi yang lebih dalam dengan Dia dan ke dalam berbagai kesempatan yang lebih besar untuk melayani Dia).

Karena itu, jangan pernah takut akan hidup, karier dan masa depan anda. Sejauh anda berdiri teguh pada prinsip-prinsip kebenaran, maka Tuhan yang adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup; akan memberi kesempatan bagi anda untuk menyaksikan kuasaNya, di mana hidup anda akan diubah menjadi BINTANG.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love