Laman

Saturday, June 4, 2016

Pergi Dan Menghasilkan Buah

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Yohanis 15 : 14 - 17


(Refleksi ini saya dedikasikan buat bpk. DR. Nathaniel Dengen yang dilantik pada tgl. 3 Juni 2016 sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Mulawarman).

Saudaraku.........
Memulai perenungan ini, saya mau mengatakan bahwa Tuhan selalu punya maksud dan punya rencana untuk setiap karyaNya dalam dunia ini. Demikian juga dengan keberadaan anda dan saya. Tuhan menghadirkan kita di dalam dunia ini, tentu Ia punya maksud. Dan maksud itu tersimpul dalam ungkapan: "supaya olehmu, semua bangsa di bumi beroleh berkat". Jadi kehadiran anda dan saya adalah : "menghasilkan, membawa dan membagi berkat".

Untuk hal inilah maka setiap anak-anak Tuhan harus mengelolah hidupnya dengan baik berdasarkan standart moral yang diinginkan oleh Tuhan, bukan berdasarkan keinginan dan dorongan hawa nafsunya; dan bukan pula untuk mencari pujian dari manusia.

Saudaraku.............
Tuhan Yesus sangat kagum dengan kesetiaan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam melakukan syariat agamanya, dan Tuhan Yesus berharap agar murid-muridNya dan semua orang yang mengikutiNya, melakukan hal yang sama. Tetapi hal tersebut masih kurang atau belum sempurna. Tuhan Yesus hendak menegaskan bahwa standart hidup yang diharapkan oleh Tuhan bukan semata-mata pada kesetiaan dalam hal penyembahan dan kemampuan untuk menguasai atau menghafal semua isi kitab (satu iota pun tidak ada yang terlupakan); tetapi bagaimana hidup kita memberi dampak yang baik bagi orang lain.

Ya....
Tuhan mau agar dengan kehadiran anda, maka orang-orang yang anda jumpai dalam hidup akan merasakan ketenangan, kedamaian dan sukacita.

Dan sangatlah miris atau memprihatinkan bagi saya saat-saat ini bahwa begitu banyak anak-anak Tuhan justru menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk mengalami kehadiran Allah dalam hidup bersama. Semestinya kita menghadirkan rasa tenteram dan damai dalam kehidupan bersama, tetapi faktanya, justru anak-anak Tuhan menjadi sumber pertengkaran dan perselisihan. Bahkan sesama anak-anak Tuhan saling memfitnah, iri hati serta menebar benih kebencian dan dendam. Jika demikian adanya, apa yang bisa diharapkan oleh Tuhan dari orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai anak Tuhan?

Saudaraku..........
Tuhan mau supaya kita menjadi ranting-ranting yang menghasilkan buah. Jikalau tidak, maka kita akan dikerat, dibiarkan kering dan pada akhirnya diikat lalu dicampakkan ke dalam api.

Saudaraku.......
Ingatlah selalu akan hal ini"
"anda dan saya adalah orang-orang pilihan".

Apa yang dimaksudkan dengan "orang-orang pilihan"?.

Untuk pertanyaan tersebut, saya mau mengajak saudara untuk merenungkan hal ini:

Ketika anda menjatuhkan pilihan pada sesuatu hal, maka anda meyakinkan hati anda sendiri bahwa itulah yang terbaik dari yang baik. Coba saja anda masuk ke mall dan memilih pakaian dari sekian banyak pakaian yang ada di sana. Tidakkah anda akan memilih salah satunya karena anda yakin bahwa itulah yang pass pada diri anda dan sesuai dengan selera anda.

Demikian juga halnya dengan pilihan yang Tuhan lakukan terhadap kita. Yang pasti bahwa Tuhan Yesus tidak asal-asalan dalam memilih kita. Dan ketika Ia memilih kita, maka itulah yang terbaik menurut ukuran Tuhan. Karena itu adalah pilihanNya, maka Ia menyatukan kita menjadi bagian dari hidupNya. Kita bukan lagi orang asing dan bukan pula budak/hamba, tetapi kita adalah sahabatNya.

Dan untuk hal inilah maka Tuhan Yesus mempunyai maksud atas pilihanNya itu, yakni: "Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKU, diberikanNya kepadamu".

Apakah buah yang mendatangkan berkat dan damai sejahtera bagi orang lain?.

Buah itu adalah: KASIH.

Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love