
Minggu V Masa Pra Paskah
Bacaan : Yes. 54:10 dan Yoh. 17:12
(Masale, 2 April 2017 - Pdt. Joni Delima)
Selamat pagi, Selamat Hari Minggu dan Selamat menikmati Hadirat Tuhan.
Semoga dari BaitNya Yang Kudus, kehidupan anda terus diberkati.
Saudaraku...
Memulai refleksi ini, saya teringat sebuah kisah inspiratif tentang seorang gadis yang diberi gelar "Gadis tercantik di Dataran China". Sebenarnya ia tidak memiliki paras yang cantik atau pun rupa yang manis dan menawan, namun ia diberi gelar itu karena ia memiliki "hati yang cantik = Inner Beauty" yang membuat banyak orang terkesan dan terharus akan ketulusan hatinya untuk berbela-rasa. Sebuah pancaran kecantikan yang sesungguhnya dalam melakukan tindakan kasih terhadap sahabatnya tanpa berharap pamrih.
Gadis ini bernama He Qin-Jiao dari provinsi Hunan, China; sedang sahabatnya itu bernama He Ying-Hui.
Qin sangat terpukul ketika melihat sahabatnya itu terserang penyakit Polio. Penyakit itu menjadi ancaman yang sangat serius untuk masa depan Ying. Kaki Ying serasa tak bertulang sehingga tak mampu menopang tubuhnya. Ying dinyatakan lumpuh secara permanen. Karena itu Qin merasa iba, terlebih ketika keluarga sahabatnya itu tidak mampu menyokong Ying mengejar harapan dan meraih masa depannya karena keluarga Ying berasal dari kalangan tidak mampuh (miskin). Dengan penuh kesadaran, -(tanpa menuntut pamrih)-, Qin mengambil tanggung jawab itu dan selama 3 tahun Qin menggedong Ying menempuh perjalanan + 6,5 km dari rumah ke sekolah; demikian pula sebaliknya.
Melihat apa yang dilakukan Qin terhadap Ying sahabatnya itu, membuka mata hati banyak orang tentang makna KASIH yang sesungguhnya. Hal ini kemudian mendorong banyak orang untuk turut pula mengambil bahagian dalam penderitaan Ying dengan menghimpun dana untuk membeli kursi roda agar Qin tidak terlalu berat menanggung beban tubuh Ying dan juga orang banyak termotivasi untuk menolong orangtua Ying yang miskin itu agar mereka dapat menyaksikan Ying yang lumpuh dapat meraih atau mewujudkan harapan dan cita-citanya.
Saudaraku...
Saya hanya mengajak anda untuk merenungkan kisah inspiratif ini dengan mengingat satu kisah yang lebih agung lagi; yakni KASIH ALLAH yang telah menyerahkan Anak TunggalNya untuk dijadikan tumbal atas keberdosaan kita. Kisah inspiratif ini hanya mengantar saudara untuk membayangkan bagaimana Terpukulnya Hati Yesus Sang Raja Agung menyaksikan hidup kita yang ada dalam bayang-bayang maut; sehingga Ia mengambil alih semua hukuman yang disediakan bagi kita. Ia sendiri yang menanggungnya, agar dengan itu, anda dan saya luput dari kematiaan kekal (Siksa Api Neraka).
Selamat menikmati kasih Tuhan.
Selamat beribadah.
Selamat berbagi kasih.
Tuhan Yesus memberkati anda.
(Catatan: Refleksi ini telah di-Share ke WA Jemaat Masale).
No comments:
Post a Comment