Laman

Monday, June 5, 2017

Catatan Di Anak Tangga 17.885

Sebuah Refleksi Jiwa
Menutup 49 Tahun Jalan Kehidupanku,
Menapaki Harapan 365 Anak Tangga Mencapai Usia 50
(Kudedikasikan Buat Isteri dan Anak-anakku)


49 Tahun; Engkau mengizinkan aku menjalani kehidupan anugerahMu,
558 Bulan; Engkau mengajariku merangkak untuk menggapai maksudMu,
17.885 Hari; Engkau menganyam kehendakMu dan kuberusaha mengerti rencanaMu,
429.240 Jam; Engkau menopang aku melewati suka-duka kembara meraih asa,
25.754.400 Menit; Engkau membisikkan di telingaku, "Aku ada di setiap desah nafasmu".

Hari ini tidak akan terasa istimewa jika karena kuatku,
sebab bertambahnya usiaku akan bertambah pula kerapuhanku.
Hari ini tidak akan pernah jadi istimewa jika itu karena hikmatku,
sebab berlalunya waktu hidupku jadi pertanda bahwa aku semakin tua,
daya hidupku pun semakin berkurang,
sedang sejuta mimpi belum kuraih,
selaksa harapan belum kurengkuh.

Hari ini jadi istimewa karena desah nafas masih terasa,
dan Tuhan izinkan diriku bertutur sapa;
menyampaikan maaf atas segala janji yang belum terpenuhi,
memohon kerelaan ampunan atas segala keinginan yang belum kutuntaskan,
berharap kelapangan hati untuk bersabar atas semua mimpi-mimpi yang belum tergapai,
sambil menanti pelukan kasih yang melupakan semua kegagalan karena waktu yang terabaikan.

Hari ini terasa istimewa,
bukan oleh ucapan selamat semata,
tetapi karena Tuhanku memberi ruang untuk terus merasakan dan menikmati;
amarah yang silih berganti dengan senyuman,
tangisan yang silih berganti dengan tawa,
kebencian yang silih berganti dengan cinta,
ditolak yang silih berganti dengan disambut,
dilecehkan yang silih berganti dengan dipuji,
dicampakkan yang silih berganti dengan dirangkul,
ditampar yang silih berganti dengan dicium,
ya...inilah yang istimewa,
suka dan dukanya jalan hidup teranyam menjadi satu,
bagaikan busur warna-warni menghiasi langit oleh cahya mentari menembus rinai.

Hari ini menjadi istimewa,
bukan karena uluran buah tangan dari handai-taulan,
tetapi karena Tuhanku tetap berkenan atas semua inderaku;
sebab mata ini masih diberi izin untuk memandangi terang dan gelap,
telinga ini masih menerima getaran suara dengan senandung sedih dan gembira,
lidah ini masih dapat membedakan rasa pahit dan manisnya hidup bagai kopi tubruk,
kulit tubuh ini masih mampu merespon teriknya mentari dan dinginnya malam,
penciuman ini masih diberi daya untuk merasakan harum dan busuknya aroma sekitar.

Hari ini menjadi istimewa,
karena Tuhan masih melapangkan jalan bagiku untuk menorehkan bakti,
siapa sangka esok dapat kuraih,
di mana jerih lelahku disambutNya,
dan 'ku kan terus berusaha jadi berkat sesuai rencanaNya,
tanpa menepis kekuranganku,
tapi aku akan berjuang menjadi baik untuk mereka yang tidak baik bagiku,
sebelum Tuhan menutup pintu dan diakhiri jalan hidupku.

Terima kasih ya Tuhan untuk karunia 49 tahun umurku.
Terima kasih untuk waktu hidup bersama dengan Isteri dan anak-anakku.
Terima kasih untuk semua perjumpaan yang terjadi dengan umatMu.
Terima kasih untuk kekuatan yang kurasakan,
Terima kasih sebab hanya Engkaulah bagianku dan piala keselamatanku.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love