Laman

Friday, July 14, 2017

Jikalau Ia Tetap Hidup....Itu Bukan Urusanmu

Sebuah Refleksi Pribadi
Hari Kedelapan Minggu Paskah


Bacaan : Yohanes 21:23.
(Masale, 23 April 2017 - Pdt. Joni Delima)

Selamat pagi dan Shalom bagimu.
Selamat menikmati hadiratNya dan semoga hidup anda terus diberkati Tuhan dari tempat kudusNya.

Saudaraku...
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang berakal budi, dan oleh sebab itu, salah satu dari natur manusia adalah: "selalu ingin tahu apa yang ia tidak tahu".
Karena natur ini maka manusia akan terus berusaha untuk mencari jawaban atas segala hal yang belum ia mengerti dan berusaha untuk mengerti apa yang belum diketahuinya.

Pertanyaannya:
Salahkah hal tersebut?.
Salahkah jika anda bertanya karena anda tidak tahu dan anda tidak mengerti?.
Salahkan jika anda mencari jawaban untuk apa yang belum anda pahami?.

Saudaraku...
Saya tidak mempunyai hak untuk mengatakah "salah atau tidak salah". Saya hanya mau mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia dalam kebebasanNya dan Dia yang menciptakan manusia, mengaruniakan "kehendak bebas" kepada manusia untuk menentukan jati diri dan jalan hidupnya sendiri. Tegasnya ialah: "setiap pribadi adalah makhluk yang otonom, bukan boneka". Tuhan memberikan hak yang sifatnya PRIVASI dan hal itu tidak dapat dan tidak boleh diintervensi; dan karena itu masing-masing pribadi harus saling menghargai dan menghormati hak-hak privasi sesamanya.

Dan inilah yang tercatat : "Berfirmanlah Allah: baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi (Kej. 1:26)...Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas (Kej. 2:16)".

Saudaraku...
Saya hanya mau mengatakan bahwa natur kita sebagai makhluk yang memiliki kehendak bebas, itulah yang menentukan "baik atau buruhnya akhir kehidupan kita". Dan anda harus berhati-hati, karena kehendak bebas inilah, maka Iblis menyusup ke dalam hati dan pikiran manusia dan terus merongrong "rasa untuk tahu apa yang belum ditahu", sehingga manusia menjadi makhluk SoTa' alias Sok Tahu, -(selalu merasa tahu hal yang tidak ditahu atau dimengerti; selalu merasa pandai padahal bodoh). Selera SoTa' inilah yang dijadikan senjata untuk menjerumuskan manusia agar manusia terus berusaha untuk mengetahui sesuatu hal yang melampaui batas pengetahuannya. Iblis menteror selera SoTa' dengan berkata: "pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah (Kej. 3:5)".

Dan jujur kita harus akui bahwa hal inilah yang tidak kita sadari, sehingga kita terkadang memasuki ranah kekuasaan Tuhan yang seharusnya kita tidak boleh melakukannya. Karena itu, selalu ada kecenderungan untuk mengklaim diri lebih benar dari pada orang lain. Ketiuka kita merasa diri lebih agamis dari pada orang lain, maka kita begitu mudahnya untuk menentukan siapa yang layak dekat dengan Tuhan dan siapa yang pantas dijebloskan ke dalam neraka. Ya...baru tahu sedikit firman Tuhan, lalu kita merasa diri pantas untuk menentukan mana yang halal dan mana yang haram serta begitu mudahnya mengkofar-kafirkan orang.

Itulah sebabnya, Tuhan Yesus menegur kecenderungan dari natur kita supaya kita lebih berhati-hati; sebab jikalau kita memandang remeh kecenderungan tersebut, maka jati diri dan keselamatan kita akan hancur oleh bujuk rayu Iblis: "engkau akan sama seperti Allah".

Ingatlah saudaraku...
Ucapan Tuhan Yesus ini tidak hanya tertuju kepada Petrus bersama murid-murid yang lainnya, tetapi juga dialamatkan kepada saudara dan saya dalam konteks dunia kekinian..."Jika Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: Ikutlah Aku".

Jadi cukuplah bagi kita untuk menikmati kebebasan mengikuti apa yang Tuhan mau, bukan apa yang kita mau. Kebebasan untuk mengaktualisasikan iman dalam kata dan perbuatan dan dalam kebenaran. Urusan kita dengan Tuhan hanya dalam batasan KESETIAAN, sebab karena ketidak-setiaan inilah yang telah menghancurkan keindahan hidup di taman Eden di mana manusia menjadi Boneka Iblis.

Selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.

(Catatan: Refleksi ini telah di-Share ke WA Jemaat Masale).

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love