Laman

Monday, November 20, 2017

Semua Pasti Tersingkapkan

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Lukas 12 : 2 - 3.
(Masale, 9 Pebruari 2017 - Pdt. Joni Delima)

Shalom bagimu.Semoga hari ini hidup anda diberkati.

Saudaraku...
Saya hendak mengangkat sebuah perumpamaan untuk mengulas tema hari ini.

Rudi dan John adalah 2 orang yang telah menjalin persahabatan sejak masa kecil, dan kedua rasanya tidak lebih dari 2 orang bersaudara sekali pun tidak memiliki peratalian darah daging. Keduanya saling mendukung untuk meraih sukses. Ketika mereka berdua sudah berhasil menduduki jabatan penting dan juga masing-masing telah beristeri, hubungan mereka tetap terjalin erat. Saling menasehati dan saling memberi motivasi menjadi warna komunikasi yang tetap terjaga di antara mereka.

Pada suatu waktu, terjadilah hal ini.

Rudi: John, saya merasa ada gelagat yang tidak beres dalam dirimu.

John: ach...itu perasaan kamu saja.

Rudi: Mudah-mudahan aku yang salah. Tetapi yang pasti bahwa, sejak pertemuan kamu sama si Nita, penampilan kamu mulai berubah.

John: ach...itu perasaan kamu saja.

Rudi: John...aku mau terus terang, sebenarnya aku tidak menaruh curiga sedikit pun tentang hubunganmu dengan Nita. Aku pikir, hal itu wajar karena pertemanan dan karena rekanan bisnis. Tapi, kemarin aku memergoki kalian di hotel dan Nita begitu mesra menggenggam tangan kamu sambil menyandarkan kepalanya di bahumu. Tapi, maaf ya...sesungguhnya aku menguntit kalian berdua sampai kalian masuk ke kamar hotel berduaan.

Mendengar apa yang dikatakan Rudi, raut wajah John pucat-pasih.

John: Rud...tolong kamu jangan beberkan hal tersebut, biarlah menjadi rahasia kita berdua. Aku sangat berterima kasih jika kamu mampu menutup rapat-rapat apa yang kamu lihat, dan saya akan memberikan sejumlah uang buat kau dan keluargamu sebagai imbalannya.

Saudaraku...
Siapa pun kita, rasanya kita tak dapat menerima hal-hal yang sifatnya sangat privasi dalam diri kita diketahui oleh orang lain. Kalau pun hal itu tidak dapat kita hindari, selalu ada alasan untuk mencari jalan agar tidak menjadi konsumsi publik. Hal ini memang wajar dan manusiawi karena menyangkut "MARTABAT" atau "HARGA DIRI". Dalam konteks dunia sekarang ini, untuk hal-hal yang sifatnya sangat privasi dikenal istilah Password, PIN, Deposit Box dan lain-lain, sebagai jaminan rasa aman atau jaminan kerahasiaan diri.

Saudaraku...
Selama anda hidup dan mengisi hidup anda dengan hal-hal baik atau tidak baik, di hadapan Tuhan, tidak ada yang bersifat RAHASIA. Anda bisa saja berkata: ach...tidak ada koq orang yang melihat aku melakukan hal tersebut!. Hei...Tuhan sedang melihat kelakuan anda!

Anda bisa saja memberi seribu satu macam alasan demi pembenaran diri, tetapi ingat: di hadapan Tuhan, anda tidak mungkin dapat bertindak demikian, sebab semua akan disingkapkan. Dosa sekecil apapun yang anda sembunyikan, semua dicatat dan kelak akan dibacakan.

Mengapa?

Karena:
(1). Mata Tuhan menjelajah seluruh bumi (2 Taw. 16:9). Kata "SELURUH" menjelaskan bahwa tidak ada tempat yang tersembunyi dari pandangan Tuhan.

(2). Karena kita adalah buatan tanganNya. Sebagai Sang Creator, maka Tuhan mengenal apa yang dibuat tanganNya. Bahkan Ia mengetahui jumlah rambut di atas kepala anda (Luk. 12:7a). Bagian tubuh anda yang paling kecil dan yang tidak dapat dilihat oleh mata, mata Tuhan menembus dan melihatnya.

(3). Karena Tuhan menyelidiki hati nurani (Roma 8:27a). Hati nurani adalah bagian yang paling dalam dan yang paling jujur dari hati kita. Anda tidak akan memungkiri suara hati nurani anda yang selalu menuntut anda untuk berkata jujur. Sampai bagian ini juga ternyata Tuhan menyelidikinya.

Jadi...
Masih adakah alasan untuk membenarkan diri?.
Tidak, bukan?.

Jikalau kita sudah mengetahui bahwa di hadapanNya ternyata tidak ada yang bisa disembunyikan, maka adalah lebih bijak jika kita menyadari segala dosa yang kita lakukan serta mau bertobat; sebelum Tuhan menyingkapkannya dan tidak memberi ampunan kepada kita.

Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati dan mengampuni hidup anda.

(Catatan: Refleksi ini telah di-Share ke WA Jemaat Masale).

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love