Laman

Saturday, December 30, 2017

Kasih Yang Sempurna

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Refleksi ini telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 29 Nov 2017)

Bacaan : Roma 5 : 1 - 11.

Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda terus diberkati Tuhan.

Saudaraku...
Tentu anda pernah merasa dikecewakan oleh teman atau sahabat atau orang yang sangat anda kasihi. Anda merasa dilecehkan, diabaikan ataukah anda dikhianati. Akibatnya, pikiran anda sumpek dan pandangan anda jadi gelap tentang orang tersebut. Anda menjadi sakit hati lalu berusaha untuk menutup wajah ataupun membuang muka dan menghindar ketika harus bertemu dengan yang bersangkutan. Anda tidak mau lagi berhubungan atau membangun relasi dengan dia seperti yang sudah-sudah. Semua kenangan yang ada, berusaha anda lupakan atau anda kubur dalam-dalam.

Saudaraku...
Bagaimana jika hal itu menjadi gambaran hubungan kita dengan Tuhan?.

Yang jelas, Tuhan tidak pernah merancangkan yang jahat tentang kita, dan tidak ada sedikitpun pikiran Tuhan untuk melukai hati kita. Justru kitalah yang sering berlaku tidak benar terhadap Tuhan. Jadi jika demikian, maka sesungguhnya Tuhan ada pada posisi "Tersakiti" dan kitalah yang berada pada posisi "Yang Menyakiti".

Nah....
Sekarang, apakah dapat bayangkan jika apa yang saya sebutkan di atas menjadi keputusan Tuhan terhadap kita yang menyakiti diriNya?.

Ya...
Apa jadinya hidup kita jika Tuhan benar-benar memutuskan hubunganNya dengan kita?.

Apa jadinya kita jika Tuhan tidak mau lagi tahu tentang kita karena kita telah menyakiti hatiNya?. Apa jadinya kita ketika kita mengatakan bahwa kita sangat membutuhkan Tuhan di tengah persoalan hidup yang berat, tiba-tiba Tuhan berkata: Emangnya gua pikirin!.

Apa jadinya kita jika Tuhan benar-benar menutup pintu hatiNya sehingga Ia tidak memaafkan dan mengmpuni kita?.

Saudaraku...
Sebelum kita menutup lembaran perjalanan kita sepanjang satu tahun berdasarkan penanggalan tahun gerejawi, lalu kita memasuki lembaran hidup baru ketika kita melangkah memasuki Minggu Adven I; maka saya menantang anda untuk menjawab pertanyaan ini:
"Siapakah di antara kita yang dapat menjamin hatinya, pikirannya, perkataannya serta tingkah langkanya bersih dari segala yang menyakitkan hati Tuhan?".
Saya sendiri selaku hamba Tuhan tidak dapat mengklaim bahwa hidup saya bersih atau setril dari segala kesalahan.

Jika kita menyadari keadaan kita yang demikian, maka sepatutnya kita bersyukur karena Tuhan sungguh luar-biasa dan dahsyat dalam hal pengasihanNya terhadap kita. Dan firman Tuhan hari ini sungguh menyadarkan kita bahwa kasih Tuhan itu UTUH dan TIDAK BERSYARAT. Kasih Tuhan tak terbagi. KasihNya itu sempurna. Untuk hal ini, sangat menarik apa yang diungkapkan Rasul Paulus: "Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah...Allah telah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Roma 5:6, 8)".

Atas pengorbananNya yang besar itu, Tuhan tidak meminta yang muluk-muluk. Yang diminta adalah "kesiapan hati anda untuk menyambut Natal dan menyambut Maranatha".

Karena itu...
Siapkan hati anda untuk dibentuk selama memasuki minggu-minggu Adven dengan meluruskan jalan (yaitu hati anda) yang bengkok dan meratakan jalan (yaitu hati anda) yang berlobang, untuk menyambut kedatangan Tuhan.

Selamat menikmati minggu akhir dalam tahun kalender gerejawi.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus sungguh mengasihi dan memberkatimu.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love