Sebuah Refleksi Pribadi.
(Refleksi ini telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 27 Nov 2017).
Bacaan : Markus 9 : 20 - 27.
"Jawab Yesus: katamu; jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!".
Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda diberkati.
Saudaraku...
Sering saya berkata pada diri saya bahwa, mungkinkah saya dapat mengerjakan pekerjaan ini dan itu. Ya...ketika saya diberi kepercayaan untuk mengemban tanggungjawab, terkadang hal pertama yang terucap adalah: "mengapa harus saya? Saya tidak memiliki kompetensi untuk mengerjakan hal tersebut. Cocoknya yang ditunjuk adalah bapak ini atau ibu ini, sebab saya punya banyak kekurangan dan keterbatasan!". Namun seiring dengan perjalanan waktu, saya berusaha untuk terus belajar dengan mempercayai kekuatan pikiran dan iman saya.
Saudaraku...
Saya mau mengatakan bahwa ketika anda menyebut keterbatasan anda dan tidak ada keberanian untuk melakukan sesuatu sebagai tindakan untuk menerobos keterbatasan itu, maka hidup anda akan terus mengalami stagnasi. Tetapi ketika anda berusaha melawan atau menerobos keterbatasan itu maka otak anda akan bekerja dan pikiran anda akan memberi konstribusi dengan mengalirkan energi positif pada seluruh anggota tubuh anda untuk membuat "Yang Tidak BISA" menjadi "BISA".
Saya sendiri sangat kagum dan mendapat pelajaran yang sangat berharga dari sosok kakak-beradik, yakni Orville Wright dan Wilbur Wright. Keduanya tercatat tidak punya ijazah sekolah menengat. Bahkan di SD, Orville pernah dikeluarkan dari sekolah. Namun pun demikian, rasa ingin tahu mereka sangat tinggi dan kepercayaan diri mereka begitu kuat. Satu ungkapan yang mungkin konyol di telinga anda jika saudara hidup pada zamannya, dan hal itu dikemukakan di hadapan sang ayah, yakni: "ada masa nanti di mana manusia bisa terbang seperti burung".
Anda bisa saja berpikir bahwa hal tersebut hanyalah sebuah mimpi di siang hari. Manalah mungkin manusia yang tak bersayap dapat terbang seperti burung. Manusia sudah ditakdirkan untuk berjalan, sedangkan burung sudah ditakdirkan untuk terbang melintasi udara. Tetapi ayah Wright bersaudara ini justru mengaminkan hal tersebut.
Pada tahun 1878, sang ayah, -(Pdt. Milton Wright)-, membeli sebuah mainan yang terbuat dari kertas, gabus/karet dan bambu dengan baling-baling berbentu helikopter. Dan hal ini dilakukannya untuk mengingatkan kedua anaknya itu pada apa yang sudah mereka ucapkan. Orville dan Wilbur bermain hingga mainan itu rusak, namun mereka membentuknya kembali dengan modifikasi yang baru. Dan dari permainan inilah, ketika mereka tumbuh dewasa, mendorong minat mereka untuk mewujudkan apa yang sudah mereka sampaikan di hadapan sang ayah. Mereka terus menerus melakukan eksperimen sekalipun banyak orang yang mencibir apa yang mereka lakukan bahkan menyebut keduanya sebagai orang yang tidak waras alias orang gila.
Tetapi, pada tanggal 17 Desember 1903, apa yang mereka katakan menjadi sebuah kenyataan. Orville dan Wilbur dihargai dengan pikiran yang brillian atas desain dan perancangan pesawat terbang dan berhasil membuat penerbangan terkendali pertama. Inilah yang menjadi titik start sejarah dalam bidang kedirgantaraan.
Jadi, ketika hari ini anda menyaksikan manusia dapat melintasi udara bahkan kemudian dapat berpetualangan di antariksa dan menjejakkan kakinya di bulan, semua itu lahir dari pemikiran yang dianggap kebodohan dan ketololan. Sekiranya Orville dan Wilbur kalah oleh cemoohan dan olok-olokan yang begitu menyakitkan hati, maka semua pencapaian yang ada sekarang tidak akan pernah ada. Hanya kekuatan pikiran yang dikuasai oleh iman, yang memungkinkan anda menerobos segala bentuk kemustahilan. Dan untuk kesekian kalinya lewat goresan saya, saya mau kembali menegaskan bahwa: "Jika anda hanya mengandalkan kekuatan fisik dan prestasi akademis, tetapi kekuatan atau daya nalar anda tidak mampu menerobos segala keterbatasan yang anda temui dan juga iman anda menjadi lemah karena hal itu, maka banyak hal yang anda lakukan akan gagal dan pada akhirnya anda berkata: saya ternyata tidak bisa. Tetapi ketika dalam segala keterbatasan anda percaya bahwa Allah mampu mewujudkan mimpi anda, maka pikiran anda mendapat asupan yang sehat untuk menggerakkan seluruh potensi tubuh anda mencapai prestasi yang tertinggi".
Karena itu saudaraku...
Firman Tuhan hari ini memberi motivasi bagi diri anda dan saya untuk berusaha menghindari perkataan: "Saya Tidak Bisa", lalu mengajak kita untuk membangkitkan kepercayaan diri bahwa: "Bersama dengan Tuhan, Saya Pasti BISA, sebab tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya".
Selamat untuk belajar berpikir positif.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
(Refleksi ini telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 27 Nov 2017).
Bacaan : Markus 9 : 20 - 27.
"Jawab Yesus: katamu; jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!".
Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda diberkati.
Saudaraku...
Sering saya berkata pada diri saya bahwa, mungkinkah saya dapat mengerjakan pekerjaan ini dan itu. Ya...ketika saya diberi kepercayaan untuk mengemban tanggungjawab, terkadang hal pertama yang terucap adalah: "mengapa harus saya? Saya tidak memiliki kompetensi untuk mengerjakan hal tersebut. Cocoknya yang ditunjuk adalah bapak ini atau ibu ini, sebab saya punya banyak kekurangan dan keterbatasan!". Namun seiring dengan perjalanan waktu, saya berusaha untuk terus belajar dengan mempercayai kekuatan pikiran dan iman saya.
Saudaraku...
Saya mau mengatakan bahwa ketika anda menyebut keterbatasan anda dan tidak ada keberanian untuk melakukan sesuatu sebagai tindakan untuk menerobos keterbatasan itu, maka hidup anda akan terus mengalami stagnasi. Tetapi ketika anda berusaha melawan atau menerobos keterbatasan itu maka otak anda akan bekerja dan pikiran anda akan memberi konstribusi dengan mengalirkan energi positif pada seluruh anggota tubuh anda untuk membuat "Yang Tidak BISA" menjadi "BISA".
Saya sendiri sangat kagum dan mendapat pelajaran yang sangat berharga dari sosok kakak-beradik, yakni Orville Wright dan Wilbur Wright. Keduanya tercatat tidak punya ijazah sekolah menengat. Bahkan di SD, Orville pernah dikeluarkan dari sekolah. Namun pun demikian, rasa ingin tahu mereka sangat tinggi dan kepercayaan diri mereka begitu kuat. Satu ungkapan yang mungkin konyol di telinga anda jika saudara hidup pada zamannya, dan hal itu dikemukakan di hadapan sang ayah, yakni: "ada masa nanti di mana manusia bisa terbang seperti burung".
Anda bisa saja berpikir bahwa hal tersebut hanyalah sebuah mimpi di siang hari. Manalah mungkin manusia yang tak bersayap dapat terbang seperti burung. Manusia sudah ditakdirkan untuk berjalan, sedangkan burung sudah ditakdirkan untuk terbang melintasi udara. Tetapi ayah Wright bersaudara ini justru mengaminkan hal tersebut.
Pada tahun 1878, sang ayah, -(Pdt. Milton Wright)-, membeli sebuah mainan yang terbuat dari kertas, gabus/karet dan bambu dengan baling-baling berbentu helikopter. Dan hal ini dilakukannya untuk mengingatkan kedua anaknya itu pada apa yang sudah mereka ucapkan. Orville dan Wilbur bermain hingga mainan itu rusak, namun mereka membentuknya kembali dengan modifikasi yang baru. Dan dari permainan inilah, ketika mereka tumbuh dewasa, mendorong minat mereka untuk mewujudkan apa yang sudah mereka sampaikan di hadapan sang ayah. Mereka terus menerus melakukan eksperimen sekalipun banyak orang yang mencibir apa yang mereka lakukan bahkan menyebut keduanya sebagai orang yang tidak waras alias orang gila.
Tetapi, pada tanggal 17 Desember 1903, apa yang mereka katakan menjadi sebuah kenyataan. Orville dan Wilbur dihargai dengan pikiran yang brillian atas desain dan perancangan pesawat terbang dan berhasil membuat penerbangan terkendali pertama. Inilah yang menjadi titik start sejarah dalam bidang kedirgantaraan.
Jadi, ketika hari ini anda menyaksikan manusia dapat melintasi udara bahkan kemudian dapat berpetualangan di antariksa dan menjejakkan kakinya di bulan, semua itu lahir dari pemikiran yang dianggap kebodohan dan ketololan. Sekiranya Orville dan Wilbur kalah oleh cemoohan dan olok-olokan yang begitu menyakitkan hati, maka semua pencapaian yang ada sekarang tidak akan pernah ada. Hanya kekuatan pikiran yang dikuasai oleh iman, yang memungkinkan anda menerobos segala bentuk kemustahilan. Dan untuk kesekian kalinya lewat goresan saya, saya mau kembali menegaskan bahwa: "Jika anda hanya mengandalkan kekuatan fisik dan prestasi akademis, tetapi kekuatan atau daya nalar anda tidak mampu menerobos segala keterbatasan yang anda temui dan juga iman anda menjadi lemah karena hal itu, maka banyak hal yang anda lakukan akan gagal dan pada akhirnya anda berkata: saya ternyata tidak bisa. Tetapi ketika dalam segala keterbatasan anda percaya bahwa Allah mampu mewujudkan mimpi anda, maka pikiran anda mendapat asupan yang sehat untuk menggerakkan seluruh potensi tubuh anda mencapai prestasi yang tertinggi".
Karena itu saudaraku...
Firman Tuhan hari ini memberi motivasi bagi diri anda dan saya untuk berusaha menghindari perkataan: "Saya Tidak Bisa", lalu mengajak kita untuk membangkitkan kepercayaan diri bahwa: "Bersama dengan Tuhan, Saya Pasti BISA, sebab tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya".
Selamat untuk belajar berpikir positif.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
No comments:
Post a Comment