Sebuah Refleksi Pribadi.
(Refleksi ini telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 11 Nov 2017).
Bacaan : 2 Tawarikh 22:10-12, 24:1-2.
Shabbath Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Mungkin saja anda mempunyai catatan masa lalu yang sangat menyakitkan dan hal tersebut membuat anda merasa terpuruk. Dan sekiranya tidak ada seseorang yang datang menolong atau memberi motivasi, boleh jadi anda akan stress dan tidak memiliki harapan untuk meraih masa depan, bahkan boleh jadi terbesit dalam pikiran anda untuk memilih jalan pintas mengakhiri hidup anda sendiri. Dan jujur saya harus akui bahwa saya sendiri pun mempunyai catatan masa lalu yang sangat menyakitkan. Namun saya patut bersyukur karena saya memiliki orang-orang yang sangat sabar membimbing hidup saya hingga saya menjadi seperti yang ada saat ini.
Saudaraku...
Jika saya membaca kisah Raja Yoas, saya mau mengatakan bahwa betapa tragis jalan hidupnya sekiranya tak ada "Yosabat dan Yoyada". Yoas yang baru berumur setahun itu, hidupnya telah diliputi kekelaman. Konflik berdarah mewarnai jalan hidup Yoas yang masih bayi. Ayahnya dan saudara-saudaranya dibunuh oleh neneknya sendiri, dan karena Yosabat dan Yoyada, Yoas selamat dari tragedi tersebut.
Saudaraku...
Saya sangat kagum dengan kedua tokoh ini (Yosabat dan Yoyada). Ketika Yoas kecil ada dalam bahaya, Yosabat dan Yoyada mempertaruhkan hidup mereka demi hidup dan masa depan Yoas. Yosabat dan Yoyada memainkan peran yang sangat menentukan untuk masa depan Yoas, dan tanpa mereka sadari, bahwa mereka sebenarnya sedang memainkan peran yang sangat vital untuk menyelamatkan suatu bangsa, yakni bangsa Israel dari kehancuran. Yosabat dan Yoyada merawat Yoas seperti mereka merawat anaknya sendiri; Yoas kecil dituntun dan dibimbingnya di jalan Tuhan.
Dari kisah ini, -(saya berdoa)-, semoga keyakinan atau iman anda semakin diteguhkan bahwa ternyata Tuhan terus berkarya di jalan hidup anda. Sekelam apapun jalan hidup yang anda lalui, -(saya percaya)-, Tuhan tidak pernah meninggalkan anda. Percayalah bahwa Tuhan selalu punya cara dalam menopang kehidupan anda. Ya...sekalipun banyak orang berpikiran jahat tentang anda, bahkan mengharapkan kematian anda; selalu saja ada Yosabat dan Yoyada yang diutusNya untuk menyelamatkan anda.
Bisa jadi Yosabat dan Yoyada itu adalah orangtua anda, atau salah seorang saudara anda, atau sahabat anda, atau hamba-hamba Tuhan yang terus setia mendoakan anda. Saya hanya mau meneguhkan keyakinan anda bahwa siapapun yang berempati di jalan hidup yang anda lalui, maka mereka itu adalah perwujudan dari "Tangan Tuhan Yang Menopang" hidup anda. Walaupun anda tidak menyadari akan hal itu, tetapi keberadaan mereka di samping anda di kala anda tak berdaya, sangat menentukan hidup dan masa depan anda.
Karena itu saudaraku...
Jangan pernah meratapi dan menyesali hidup anda. Yosabat dan Yoyada pasti ada di jalan hidup yang anda lalui. Dan yang pasti; TUHAN YESUS lebih daripada Yosabat dan Yoyada. Dialah sahabat yang sejati dan yang setia. Dialah IMANUEL.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
(Refleksi ini telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 11 Nov 2017).
Bacaan : 2 Tawarikh 22:10-12, 24:1-2.
Shabbath Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Mungkin saja anda mempunyai catatan masa lalu yang sangat menyakitkan dan hal tersebut membuat anda merasa terpuruk. Dan sekiranya tidak ada seseorang yang datang menolong atau memberi motivasi, boleh jadi anda akan stress dan tidak memiliki harapan untuk meraih masa depan, bahkan boleh jadi terbesit dalam pikiran anda untuk memilih jalan pintas mengakhiri hidup anda sendiri. Dan jujur saya harus akui bahwa saya sendiri pun mempunyai catatan masa lalu yang sangat menyakitkan. Namun saya patut bersyukur karena saya memiliki orang-orang yang sangat sabar membimbing hidup saya hingga saya menjadi seperti yang ada saat ini.
Saudaraku...
Jika saya membaca kisah Raja Yoas, saya mau mengatakan bahwa betapa tragis jalan hidupnya sekiranya tak ada "Yosabat dan Yoyada". Yoas yang baru berumur setahun itu, hidupnya telah diliputi kekelaman. Konflik berdarah mewarnai jalan hidup Yoas yang masih bayi. Ayahnya dan saudara-saudaranya dibunuh oleh neneknya sendiri, dan karena Yosabat dan Yoyada, Yoas selamat dari tragedi tersebut.
Saudaraku...
Saya sangat kagum dengan kedua tokoh ini (Yosabat dan Yoyada). Ketika Yoas kecil ada dalam bahaya, Yosabat dan Yoyada mempertaruhkan hidup mereka demi hidup dan masa depan Yoas. Yosabat dan Yoyada memainkan peran yang sangat menentukan untuk masa depan Yoas, dan tanpa mereka sadari, bahwa mereka sebenarnya sedang memainkan peran yang sangat vital untuk menyelamatkan suatu bangsa, yakni bangsa Israel dari kehancuran. Yosabat dan Yoyada merawat Yoas seperti mereka merawat anaknya sendiri; Yoas kecil dituntun dan dibimbingnya di jalan Tuhan.
Dari kisah ini, -(saya berdoa)-, semoga keyakinan atau iman anda semakin diteguhkan bahwa ternyata Tuhan terus berkarya di jalan hidup anda. Sekelam apapun jalan hidup yang anda lalui, -(saya percaya)-, Tuhan tidak pernah meninggalkan anda. Percayalah bahwa Tuhan selalu punya cara dalam menopang kehidupan anda. Ya...sekalipun banyak orang berpikiran jahat tentang anda, bahkan mengharapkan kematian anda; selalu saja ada Yosabat dan Yoyada yang diutusNya untuk menyelamatkan anda.
Bisa jadi Yosabat dan Yoyada itu adalah orangtua anda, atau salah seorang saudara anda, atau sahabat anda, atau hamba-hamba Tuhan yang terus setia mendoakan anda. Saya hanya mau meneguhkan keyakinan anda bahwa siapapun yang berempati di jalan hidup yang anda lalui, maka mereka itu adalah perwujudan dari "Tangan Tuhan Yang Menopang" hidup anda. Walaupun anda tidak menyadari akan hal itu, tetapi keberadaan mereka di samping anda di kala anda tak berdaya, sangat menentukan hidup dan masa depan anda.
Karena itu saudaraku...
Jangan pernah meratapi dan menyesali hidup anda. Yosabat dan Yoyada pasti ada di jalan hidup yang anda lalui. Dan yang pasti; TUHAN YESUS lebih daripada Yosabat dan Yoyada. Dialah sahabat yang sejati dan yang setia. Dialah IMANUEL.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
No comments:
Post a Comment