Sebuah Refleksi Pribadi.
(Refleksi ini telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 17 Peb 2017).
Bacaan : Ulangan 7 : 6 - 11.
"Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari segala bangsa mana pun juga, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu...tetapi karena Tuhan mengasihi kamu (Ul. 7:7-8a)".
Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda tetap diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Mengasihi sesama dengan tulus ikhlas, tanpa berharap pamrih, adalah sebuah perkara yang tidak mudah, semudah membalikkan telapak tangan.
Mengapa?
Karena kecenderungan kita adalah, hanya mau dikasihi tetapi terasa berat untuk mengasihi. Kita mempunyai kecenderungan untuk mau diperhatikan atau dipedulikan, tetapi terasa sulit untuk memperhatikan atau mempedulikan orang lain. Terlebih jika kita diwajibkan untuk mengasihi dan mempedulikan orang-orang yang sudah menyakiti hati kita; berat hati untuk mengucapkan kata: "aku mengasihimu".
Saudaraku...
beberapa dari anak-anak Tuhan datang dan berkata kepada saya:
"pak pendeta, bagaimana mungkin saya dapat mengasihi orang tersebut, sedangkan dia sendiri sudah terlalu banyak menorehkan luka batin dalam hidup saya".
Sekarang saya mengajak anda untuk mencari fakta:
Apakah dasarnya sehingga Allah begitu mengasihi kita?.
Apakah hidup kita lebih baik atau lebih benar daripada orang lain?.
Apakah kita dapat menjamin bahwa karena saya suci dan tak pernah sedikit pun menyakiti hati Allah, lalu Allah sedemikian mengasihi kita?.
Jujur harus kita akui bahwa tidak ada satu pun fakta Alkitabiah yang menjaminkan bahwa kita tidak berdosa pasca pengusiran manusia dari Taman Eden. Semua manusia telah cemar dan hidupnya kotor karena DOSA. Kita tidak punya impak termostatik untuk berkata bahwa "kita pantas menerima kasihNya".
Saudaraku...
Kasih Allah tidak pernah bergantung pada kasih anda kepada Dia. Saya mau katakan hal ini: "kebaikan anda tidak akan pernah mempengaruhi kebebasan Allah untuk membagi kasihNya kepada orang yang berkenan kepadaNya. Allah mengasihi kita karena Ia sendiri bertekad untuk melakukan hal tersebut. Yeremia 31:3 menyatakan...AKU mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu, AKU melanjutkan kasih setiaKU kepadamu".
Anda tahu apa artinya itu?.
Artinya: "apapun keadaan anda, Ia tetap mengasihi anda".
Karena itu...
Apa yang dikatakan Musa kepada umat Israel adalah sesuatu yang Allah juga katakan untuk kita: "bukan karena...maka hati Tuhan terpikat dan memilih kamu, tetapi karena Tuhan mengasihi kamu". Dan inilah kesaksian Yohanes: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga IA mengaruniakan AnakNya Yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16)". Tuhan Yesus telah memberi dan menyerahkan hidupNya untuk menjadi tebusan atas dosa-dosa kita. Dan oleh pengorbananNya, maka kita yang berdosa ini "DIBENARKAN" di hadapan Allah.
Dengan demikian, berbanggalah pada iman anda. Jangan lepaskan hal itu, karena upah yang menantinya sangat besar.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
(Refleksi ini telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 17 Peb 2017).
Bacaan : Ulangan 7 : 6 - 11.
"Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari segala bangsa mana pun juga, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu...tetapi karena Tuhan mengasihi kamu (Ul. 7:7-8a)".
Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda tetap diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Mengasihi sesama dengan tulus ikhlas, tanpa berharap pamrih, adalah sebuah perkara yang tidak mudah, semudah membalikkan telapak tangan.
Mengapa?
Karena kecenderungan kita adalah, hanya mau dikasihi tetapi terasa berat untuk mengasihi. Kita mempunyai kecenderungan untuk mau diperhatikan atau dipedulikan, tetapi terasa sulit untuk memperhatikan atau mempedulikan orang lain. Terlebih jika kita diwajibkan untuk mengasihi dan mempedulikan orang-orang yang sudah menyakiti hati kita; berat hati untuk mengucapkan kata: "aku mengasihimu".
Saudaraku...
beberapa dari anak-anak Tuhan datang dan berkata kepada saya:
"pak pendeta, bagaimana mungkin saya dapat mengasihi orang tersebut, sedangkan dia sendiri sudah terlalu banyak menorehkan luka batin dalam hidup saya".
Sekarang saya mengajak anda untuk mencari fakta:
Apakah dasarnya sehingga Allah begitu mengasihi kita?.
Apakah hidup kita lebih baik atau lebih benar daripada orang lain?.
Apakah kita dapat menjamin bahwa karena saya suci dan tak pernah sedikit pun menyakiti hati Allah, lalu Allah sedemikian mengasihi kita?.
Jujur harus kita akui bahwa tidak ada satu pun fakta Alkitabiah yang menjaminkan bahwa kita tidak berdosa pasca pengusiran manusia dari Taman Eden. Semua manusia telah cemar dan hidupnya kotor karena DOSA. Kita tidak punya impak termostatik untuk berkata bahwa "kita pantas menerima kasihNya".
Saudaraku...
Kasih Allah tidak pernah bergantung pada kasih anda kepada Dia. Saya mau katakan hal ini: "kebaikan anda tidak akan pernah mempengaruhi kebebasan Allah untuk membagi kasihNya kepada orang yang berkenan kepadaNya. Allah mengasihi kita karena Ia sendiri bertekad untuk melakukan hal tersebut. Yeremia 31:3 menyatakan...AKU mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu, AKU melanjutkan kasih setiaKU kepadamu".
Anda tahu apa artinya itu?.
Artinya: "apapun keadaan anda, Ia tetap mengasihi anda".
Karena itu...
Apa yang dikatakan Musa kepada umat Israel adalah sesuatu yang Allah juga katakan untuk kita: "bukan karena...maka hati Tuhan terpikat dan memilih kamu, tetapi karena Tuhan mengasihi kamu". Dan inilah kesaksian Yohanes: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga IA mengaruniakan AnakNya Yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16)". Tuhan Yesus telah memberi dan menyerahkan hidupNya untuk menjadi tebusan atas dosa-dosa kita. Dan oleh pengorbananNya, maka kita yang berdosa ini "DIBENARKAN" di hadapan Allah.
Dengan demikian, berbanggalah pada iman anda. Jangan lepaskan hal itu, karena upah yang menantinya sangat besar.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
No comments:
Post a Comment