Laman

Wednesday, January 31, 2018

TIDAK ADA PLUS-MINUS: Menjadi Murid Yang Melayani (2)

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-32 tanggal 1 Pebruari 2018 - Pdt. Joni Delima).

-Refleksi ini saya dedikasikan buat 40 orang yang terpilih untuk diutus menjadi Majelis Gereja Toraja Jemaat Masale periode 2018 - 2021 dalam Jabatan Penatua (20 orang) dan Jabatan Diaken (20 orang) pada hari minggu tanggal 4 Pebruari 2018-

Bacaan : Yohanes 4:1-42.

"Percayalah kepadaKu...saatnya akan tiba bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem....saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:21, 23)".

Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda diberkati Tuhan.

Saudaraku...
Tak ada satu pun dari manusia di dunia ini yang sempurna dalam hal perilaku hidup benar. Semua orang mempunyai catatan kelam dalam menjalani dan menganyam kehidupan bersama dengan orang lain. Dan jikalau fakta ini dijadikan standart dalam melayani Tuhan, maka sudah barang tentu, tak satu pun dari manusia di dunia ini yang layak untuk hal tersebut. Tetapi keterbatasan yang kita miliki tidak menjadi standart atau patokan dasar bagi Tuhan Yesus dalam memanggil dan mengutus kita umatNya untuk menyampaikan atau mewartakan Kebenaran Injil.

Saudaraku...
Adalah hal yang sangat menarik bagi saya ketika saya membaca dan merenungkan kisah perjumpaan Tuhan Yesus dengan seorang Perempuan Samaria di sumur Yakub. Bisa jadi hal ini terluput dari pandangan dan pemahaman anda tentang makna "Menjadi Pelayan bagi Yang Terpinggirkan". Sebab bagi saya, dengan merujuk pada peristiwa ini, tugas utama Gereja bukan hanya fokus pada Penyembahan Ritual di Gedung Gereja, tetapi lebih daripada itu, yakni masuk dalam keadaan atau dalam kehidupan nyata dari mereka yang dicap "KOTOR" oleh dunia. Gereja masa kini di mana anda adalah bagian dari padanya, kini sudah masanya untuk meruntuhkan "TEMBOK PEMBATAS RUANG MAHA KUDUS = TABERNAKEL", dan menghadirkan "Penyembahan dalam konteks kehidupan yang real", di tempat mana anda akan menemukan seseorang yang sangat haus akan kebenaran-kebenaran Injil; kebenaran mana yang selama ini terkurung dalam ruangan "Gedung Gereja" yang seolah-olah disetrilkan dari segala bentuk kenajisan dengan memberi garis batas: "Area Kudus dan Maha Kudus di mana anjing, babi, dan binatang haram lainnya serta para pendosa tidak layak untuk menyentuh apalagi untuk memasukinya".

Peristiwa ini bukanlah teaterikal dari lakon kisah fiktif, tetapi fakta kehidupan yang hendak membongkar kepicikan setiap kita yang hanya memandang penyembahan yang benar kepada Tuhan jika hal itu dilakukan dalam ruang peribadahan (Gedung Gereja) sehingga melupakan ibadah yang sesungguhnya, yakni menjumpai orang dalam konteks kehidupannya untuk mengalami jamahan kuasa kasih Tuhan. Peristiwa ini membuka mata para murid tentang arti panggilan pelayanan yang sesungguhnya. Di sumur ini para murid menyaksikan Tuhan Yesus sedang berbicara dengan seorang perempuan yang terkucilkan dari lingkungannya karena dicap kehidupan moralnya yang sangat rusak. Ia tidak pantas untuk ada dalam komunitas, apalagi mau mengalami persekutuan bersama dalam penyembahan di tempat ibadah (Sinagoge), tetapi di sumur itu, ia merasakan kepantasan untuk berdialog dengan Tuhan karena Tuhan yang melayakkannya.

Saya mau mengatakan bahwa, di sumur Yakub yang menjadi saksi, terjadilah pemulihan rohani yang sesungguhnya; di mana Tuhan Yesus memasuki kehidupan real wanita tersebut, suatu kehidupan  yang sangat haus dan lapar akan penerimaan dan pengampunan. Dan Tuhan Yesus memberikan apa yang dia cari dan yang dia butuhkan itu. Sehingga dampak dari pertemuan tersebut ialah, sang perempuan menjadi pewarta Injil bagi lingkungan yang dahulu tidak menerima kehadirannya. Ketika orang banyak mendengarkan apa yang disampaikannya, semua orang menjadi percaya dan mencari Tuhan Yesus: "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?...Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepadaNya karena perkataan perempuan itu...dan mereka berkata kepada perempuan itu: kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kau katakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia (Yoh. 4:29, 39, 42)".

Saudaraku...
Jika Tuhan memanggil dan mengutus anda untuk sebuah pekerjaan yang mulia, itu bukan karena anda mempunyai nilai PLUS dibandingkan dengan orang lain. Itulah sebabnya, melalui peristiwa ini, para murid Tuhan Yesus dan juga kita, mendapat pelajaran yang sangat berharga tentang panggilan pelayanan yang sesungguhnya. Ternyata anda dan saya dipanggil, dipilih, dan dipakaiNya bukan karena anda dan saya layak untuk hal tersebut; tetapi karena Tuhan Yesus yang melayakkan kita; dan itulah yang disebut "ANUGERAH".

Karena itu, di mata Tuhan: TIDAK ADA PLUS-MINUS untuk menjadikan kita murid-muridNya dalam melayani.

Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati.

3 comments:

Web gratis

Web gratis
Power of Love