Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-33 tanggal 2 Pembruari 2018 - Pdt. Joni Delima).
-Refleksi ini saya dedikasikan buat 40 orang yang terpilih untuk diutus menjadi Majelis Gereja Toraja Jemaat Masale periode 2018 - 2021 dalam Jabatan Penatua (20 orang) dan Jabatan Diaken (20 orang) pada hari minggu tanggal 4 Pebruari 2018-
Bacaan : Matius 26:69-75, 27:3-10.
"Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali. Lalu ia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya (Mat. 26:75)... menyesallah ia (Yudas Iskariot) dan berkata: aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah...Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri (Matius 27:3-5)".
Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda penuh sukacita dan diberkati.
Saudaraku...
Tentu setiap orang pernah mengalami kegagalan dalam mempertahankan komitmen sehingga menodai kepercayaan orang lain terhadap dirinya. Katakanlah bahwa setiap kita pernah berjanji kepada orang lain untuk melakukan ini dan itu demi menyenangkan hatinya; namun seiring perjalanan waktu, kita pun melupakan janji itu atau tidak mampu untuk mewujudkannya sehingga mengecewakan hati orang yang kepadanya kita telah berjanji. Dan apa yang kita lakukan itu membuat kepercayaan orang terhadap diri kita menjadi pudar.
Tapi tidak demikian dengan Tuhan. Seburuk apapun kehidupan anda di masa lalu dan seberapa kali anda gagal dalam kesetiaan untuk melakukan perintahNya, tanganNya tetap terbuka untuk menyambut anda dan Ia sedia memulihkan kekurang-setiaan anda dalam mengikuti kehendakNya sehingga anda berubah menjadi pribadi yang tangguh dalam melayani Tuhan. Persoalannya hanya; kembali ke diri masing-masing! Apakah anda dan saya merasa diri bahwa kita sudah jauh menyimpang dari jalan Tuhan; dan karena itu kita menyesalinya dan kembali kepada Tuhan untuk siap dibentuk menurut kehendakNya.
Saudaraku...
Dari keduabelas murid Yesus yang disebut RASUL, ada dua sosok yang sangat menonjol. Kedua-duanya dipandang sebagai PEMIMPIN bagi rekan-rekannya. Kedua-duanya sangat dominan dalam mempengaruhi murid-murid yang lainnya dan bahkan mempunyai pemikiran yang sering bertolak belakang dengan Sang Rabbi (Tuhan Yesus).
Petrus menjadi sering disorot karena keberaniannya mengambil sikap ketika para murid tidak dapat menentukan sikapnya ( Mat. 16:16, Mat. 26:33) dan juga ia sangat berani menegur Tuhan Yesus (Mat. 16:23). Bukan hanya itu saja, ia bahkan berani membela Tuhan Yesus ketika di tangkap di Taman Getsemani (Yoh. 18:10). Karena itu, perkataannya banyak didengar oleh murid yang lainnya (Yoh. 21:3).
Yudas adalah satu-satunya murid Tuhan Yesus yang berasal dari Yudea. Ia berasal dari kampung Kerioth karena itu ia dipanggil Yudas Iskarioth (Yudas Orang Kerioth). Yudas memiliki spesialisasi khusus dalam hal-hal yang berhubungan dengan perekonomian. Karena itu tidak salah jika Tuhan Yesus memilih dia untuk menjadi pemegang kas atau Bendahara (Yoh. 13:29). Dan sama seperti Petrus, Yudas pun berani menegor Tuhan Yesus saat seorang wanita meminyaki kepala Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya (Yoh. 12:5). Ia banyak berhubungan dengan dunia luar yang tentunya sangat cocok dalam peran sebagai NEGOSIATOR. Ia punya link dengan kelompok-kelompok yang membenci Tuhan Yesus, dan karena itu ia sangat leluasa berhubungan dengan kelompok-kelompok tersebut (Mat. 26:14-16).
Petrus dan Yudas menjadi sangat menonjol karena pengkhianatan mereka. Karena itu, kita tidak bisa menghakimi Yudas lalu mengancungkan jempol kepada Petrus. Ingatlah bahwa Petrus tidak lebih baik dari pada Yudas dalam hal kelakuan. Mereka berdua sama-sama ditegur secara khusus oleh Tuhan Yesus karena perbuatan mereka tidak bisa ditolerir.
Tetapi yang membedakannya adalah "Keputusan Akhir" pasca perbuatan konyol yang mereka lakukan. Memang kedua-duanya "Menyesali" apa yang telah mereka perbuat, tetapi yang membedakan penyesalan itu adalah "PERTOBATAN". Yang satu (Petrus) siap untuk kembali ke jalan Tuhan untuk diubah, sedangkan yang satunya (Yudas) memilih jalannya sendiri dengan mengakhiri hidupnya dengan cara "Bunuh Diri".
Saudaraku...
Petrus dan Yudas telah memberi warna yang berlawanan arah dalam kisah hidup dan pelayanan Tuhan Yesus. Petrus pada akhirnya menjadi Tokoh Protagonis yang dipuja sepanjang sejarah gereja, sedangkan Yudas menjadi Tokoh Antagonis yang dicaci-maki sepanjang perjalanan sejarah gereja. Kedua karakter tokoh ini menjadi cerminan perjalanan pelayanan dalam gereja masa kini. Sebab begitu banyak orang yang berkarakter Yudas yang sangat terikat dengan masa lalunya. Mereka sangat sulit untuk berubah. Karena itu, mereka dibinasakan oleh sikap mereka yang tertutup; padahal Tuhan membuka diri untuk menyambut dan mengubah hidup mereka.
Saya bersyukur jika anda memiliki karakter seperti Petrus. Karakter yang tidak terbelenggu dengan kisah kelam masa lalu. Sebuah karakter yang memiliki pengharapan akan masa depan. Sebuah karakter yang selalu mau diubah dan dibentuk; dan hanya dengan orang-orang yang berkarakter demikian, Tuhan Yesus bersabda: "Gembalakanlah domba-dombaKu (Yoh. 21:15-19)".
Karena itu saudaraku...
Bila kita mau menyerahkan kehidupan lama kita kepada Tuhan dan memohon Tuhan mengatur kembali perjalanan kehidupan kita menurut maksudNya, maka Tuhan akan memberikan "Kehidupan Baru" kepada kita, yaitu hidup dalam persekutuan denganNya dan menjadikan diri kita berkat bagi yang lain.
Dengan demikian, saya mau kembali menekankan hal ini: "Jika saat ini Tuhan memilih anda untuk dipakai dalam pelayanan, itu bukan karena anda hebat dan bukan karena anda baik atau pun suci tanpa noda, tetapi hanya karena anugerahNya semata. Di mata Tuhan tidak ada PLUS atau MINUS untuk menjadi murid yang melayani; tetapi standart itu hanyalah: berikan hidup anda untuk dibentuk oleh Tuhan menurut rencana dan rancanganNya demi pelayanan dalam gerejaNya, maka anda akan menjadi Tokoh Protagonis, bukan Tokoh Antagonis".
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati.
(Masale, hari ke-33 tanggal 2 Pembruari 2018 - Pdt. Joni Delima).
-Refleksi ini saya dedikasikan buat 40 orang yang terpilih untuk diutus menjadi Majelis Gereja Toraja Jemaat Masale periode 2018 - 2021 dalam Jabatan Penatua (20 orang) dan Jabatan Diaken (20 orang) pada hari minggu tanggal 4 Pebruari 2018-
Bacaan : Matius 26:69-75, 27:3-10.
"Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali. Lalu ia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya (Mat. 26:75)... menyesallah ia (Yudas Iskariot) dan berkata: aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah...Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri (Matius 27:3-5)".
Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda penuh sukacita dan diberkati.
Saudaraku...
Tentu setiap orang pernah mengalami kegagalan dalam mempertahankan komitmen sehingga menodai kepercayaan orang lain terhadap dirinya. Katakanlah bahwa setiap kita pernah berjanji kepada orang lain untuk melakukan ini dan itu demi menyenangkan hatinya; namun seiring perjalanan waktu, kita pun melupakan janji itu atau tidak mampu untuk mewujudkannya sehingga mengecewakan hati orang yang kepadanya kita telah berjanji. Dan apa yang kita lakukan itu membuat kepercayaan orang terhadap diri kita menjadi pudar.
Tapi tidak demikian dengan Tuhan. Seburuk apapun kehidupan anda di masa lalu dan seberapa kali anda gagal dalam kesetiaan untuk melakukan perintahNya, tanganNya tetap terbuka untuk menyambut anda dan Ia sedia memulihkan kekurang-setiaan anda dalam mengikuti kehendakNya sehingga anda berubah menjadi pribadi yang tangguh dalam melayani Tuhan. Persoalannya hanya; kembali ke diri masing-masing! Apakah anda dan saya merasa diri bahwa kita sudah jauh menyimpang dari jalan Tuhan; dan karena itu kita menyesalinya dan kembali kepada Tuhan untuk siap dibentuk menurut kehendakNya.
Saudaraku...
Dari keduabelas murid Yesus yang disebut RASUL, ada dua sosok yang sangat menonjol. Kedua-duanya dipandang sebagai PEMIMPIN bagi rekan-rekannya. Kedua-duanya sangat dominan dalam mempengaruhi murid-murid yang lainnya dan bahkan mempunyai pemikiran yang sering bertolak belakang dengan Sang Rabbi (Tuhan Yesus).
Petrus menjadi sering disorot karena keberaniannya mengambil sikap ketika para murid tidak dapat menentukan sikapnya ( Mat. 16:16, Mat. 26:33) dan juga ia sangat berani menegur Tuhan Yesus (Mat. 16:23). Bukan hanya itu saja, ia bahkan berani membela Tuhan Yesus ketika di tangkap di Taman Getsemani (Yoh. 18:10). Karena itu, perkataannya banyak didengar oleh murid yang lainnya (Yoh. 21:3).
Yudas adalah satu-satunya murid Tuhan Yesus yang berasal dari Yudea. Ia berasal dari kampung Kerioth karena itu ia dipanggil Yudas Iskarioth (Yudas Orang Kerioth). Yudas memiliki spesialisasi khusus dalam hal-hal yang berhubungan dengan perekonomian. Karena itu tidak salah jika Tuhan Yesus memilih dia untuk menjadi pemegang kas atau Bendahara (Yoh. 13:29). Dan sama seperti Petrus, Yudas pun berani menegor Tuhan Yesus saat seorang wanita meminyaki kepala Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya (Yoh. 12:5). Ia banyak berhubungan dengan dunia luar yang tentunya sangat cocok dalam peran sebagai NEGOSIATOR. Ia punya link dengan kelompok-kelompok yang membenci Tuhan Yesus, dan karena itu ia sangat leluasa berhubungan dengan kelompok-kelompok tersebut (Mat. 26:14-16).
Petrus dan Yudas menjadi sangat menonjol karena pengkhianatan mereka. Karena itu, kita tidak bisa menghakimi Yudas lalu mengancungkan jempol kepada Petrus. Ingatlah bahwa Petrus tidak lebih baik dari pada Yudas dalam hal kelakuan. Mereka berdua sama-sama ditegur secara khusus oleh Tuhan Yesus karena perbuatan mereka tidak bisa ditolerir.
Tetapi yang membedakannya adalah "Keputusan Akhir" pasca perbuatan konyol yang mereka lakukan. Memang kedua-duanya "Menyesali" apa yang telah mereka perbuat, tetapi yang membedakan penyesalan itu adalah "PERTOBATAN". Yang satu (Petrus) siap untuk kembali ke jalan Tuhan untuk diubah, sedangkan yang satunya (Yudas) memilih jalannya sendiri dengan mengakhiri hidupnya dengan cara "Bunuh Diri".
Saudaraku...
Petrus dan Yudas telah memberi warna yang berlawanan arah dalam kisah hidup dan pelayanan Tuhan Yesus. Petrus pada akhirnya menjadi Tokoh Protagonis yang dipuja sepanjang sejarah gereja, sedangkan Yudas menjadi Tokoh Antagonis yang dicaci-maki sepanjang perjalanan sejarah gereja. Kedua karakter tokoh ini menjadi cerminan perjalanan pelayanan dalam gereja masa kini. Sebab begitu banyak orang yang berkarakter Yudas yang sangat terikat dengan masa lalunya. Mereka sangat sulit untuk berubah. Karena itu, mereka dibinasakan oleh sikap mereka yang tertutup; padahal Tuhan membuka diri untuk menyambut dan mengubah hidup mereka.
Saya bersyukur jika anda memiliki karakter seperti Petrus. Karakter yang tidak terbelenggu dengan kisah kelam masa lalu. Sebuah karakter yang memiliki pengharapan akan masa depan. Sebuah karakter yang selalu mau diubah dan dibentuk; dan hanya dengan orang-orang yang berkarakter demikian, Tuhan Yesus bersabda: "Gembalakanlah domba-dombaKu (Yoh. 21:15-19)".
Karena itu saudaraku...
Bila kita mau menyerahkan kehidupan lama kita kepada Tuhan dan memohon Tuhan mengatur kembali perjalanan kehidupan kita menurut maksudNya, maka Tuhan akan memberikan "Kehidupan Baru" kepada kita, yaitu hidup dalam persekutuan denganNya dan menjadikan diri kita berkat bagi yang lain.
Dengan demikian, saya mau kembali menekankan hal ini: "Jika saat ini Tuhan memilih anda untuk dipakai dalam pelayanan, itu bukan karena anda hebat dan bukan karena anda baik atau pun suci tanpa noda, tetapi hanya karena anugerahNya semata. Di mata Tuhan tidak ada PLUS atau MINUS untuk menjadi murid yang melayani; tetapi standart itu hanyalah: berikan hidup anda untuk dibentuk oleh Tuhan menurut rencana dan rancanganNya demi pelayanan dalam gerejaNya, maka anda akan menjadi Tokoh Protagonis, bukan Tokoh Antagonis".
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin...Amin...Amin...
ReplyDeleteTrima kasih atas Refleksinya.
TYM .