Laman

Monday, July 30, 2018

Jika Tuhan Itu Ada, Mengapa Anda Harus Takut?

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-213 tanggal 31 Juli 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan : 1 Samuel 30 : 1 - 6:.

"Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis...Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis...Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati...Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya".

Shalom Eleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach
.
(Salam sejahtera bagimu di dalam nama Yesus Sang Mesias).
Semoga hari ini kehidupan anda terus diberkati Tuhan.

Saudaraku...
Ada sebuah ungkapan yang bagi saya, sangat menarik dari Norman Vincent Pale untuk menjadi bahan perenungan kita hari ini: "Ketika Tuhan ingin mengirim hadiah untuk anda, maka Ia akan membungkusnya dalam MASALAH. Semakin besar hadiah yang hendak Tuhan kirimkan kepada anda, maka semakin besar pula masalah yang membungkusnya".

Mohon maaf, saya harus jujur mengatakan bahwa untuk satu hari kemarin, tepatnya hari ke-212, sengaja menjadi pilihan saya untuk berkontemplasi. Hari itu mengingatkan saya pada peristiwa 2 Desember 2016 yang kemudian dikenal dengan Gerakan 212. Tujuan mereka sangat jelas, bahkan ada rencana besar dibalik upaya menolak AHOK yang didakwa dengan kasus Penistaan Agama, yakni Gerakan Ganti Presiden yang ditahun ini semakin marak dikampanyekan. Saya sadar bahwa ini bukan permasalahan kecil bagi seorang AHOK (yang menggambarkan dirinya seperti ikan Nemo) dan juga Presiden JOKOWI (yang selalu disindir sebagai Kecebong oleh para lawan politiknya, karena kegemaran Jokowi memelihara kodok di kolam istana).

Menurut logika sehat manusia, perlakuan tersebut tak pantas dialami oleh orang-orang yang jujur dan bersih jalannya, bukan?.

Tetapi bertolak dari apa yang diungkapkan oleh Norman Vincent Pale di atas, saya kembali berpikir bahwa untuk membentuk seseorang menjadi TOKOH BESAR dan sangat YANG BERPENGARUH, maka Tuhan membungkus kehidupan mereka dengan masalah yang besar pula. Abraham menjadi tokoh besar dan bapa semua orang beriman, Tuhan memprosesnya bukan dengan cara-cara yang instan. Abraham harus keluar dari zona nyamannya (Comfort Zone) dan mengikuti petunjuk Tuhan ke negeri yang tidak ia tahu. Ia harus melintasi padang gurun dan menikmati hidup sebagai kaum nomad (hidup berpindah-pindah). Ia mengalami ujian yang berat untuk mempersembahkan anaknya sendiri menjadi korban sembelihan bagi Tuhan. Bahkan sampai ajal menjemput, ia belum mengalami pemenuhan janji Tuhan untuk memberikan sebuah negeri yang subur dan berlimpah susu dan madunya. Ia hanya memiliki sebidang tanah yang dibelinya dari Efron bin Zohar orang Het, yakni Gua Makhpela seharga 400 syikal perak (Kej. 23), dan di tempat itulah ia memakamkan Sara dan kemudian ia pun dimakamkan bersama dengan Sara istrinya itu oleh Ishak dan Ismail. Pemenuhan janji itu barulah diwujudkan sekian ratus tahun kemudian saat Allah menuntun bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan.

Demikian juga dengan cara Tuhan membentuk Yakub, Yusuf, Musa, Joshua dan masih banyak yang lainnya; Tuhan tidak membentuk mereka dengan cara-cara yang instan tetapi membungkus mereka dengan MASALAH BESAR.

Saudaraku....
Peristiwa ZIKLAG adalah sebuah krisis besar dalam kehidupan Daud sebelum ia menjadi TOKOH, yakni Raja atas Kerajaan Israel Raya. Ziklag berada di wilayah Filistin, dan Daud menerima kota itu sebagai hadiah dari Raja Akhis. Keberadaan Daud di Ziklag adalah untuk menghindari pengejaran yang dilakukan oleh Raja Saul. Kota ini kemudian dibangun oleh Daud bersama dengan orang-orangnya dan dari kota inilah ia mengatur serangan untuk kota-kota yang menjadi ancaman bagi Israel dan juga bagi Filistin. Raja Filistin (Akhis) pun sangat senang dengan apa yang dilakukan oleh Daud tetapi sebagian panglima Filistin tidak senang akan kehadiran Daud (1 Sam. 29:9). Ketidak-senangan itu pun berakhir dengan sesuatu yang tidak diperhitungkan oleh Daud sendiri. Ziklag dibakar habis dan penduduknya ditawan.

Sekali lagi bahwa ini adalah Krisis besar yang dialami oleh Daud dalam hidupnya. Jika anda ada pada posisi Daud, boleh jadi harapan anda akan memudar. Kota diserbu oleh musuh dengan begitu mudahnya karena tak ada seorang tentara pun yang mengawal; bangunannya dibakar habis, harta benda dijarah, semua perempuan dan orang yang tinggal di kota itu ditawan; tak terkecuali istri dan keluarga Daud. Posisi Daud benar-benar sangat terpojok. Ia sangat terjepit. Alkitab menceritakan bahwa Daud bersama rakyat yang besertanya menjadi sejadi-jadinya, sampai-sampai mereka tidak kuat lagi untuk menangis. Betapa hebat masalah yang dihadapi Daud. Tentu dalam kondisi seperti ini, seharusnya ada orang yang menguatkan Daud; tetapi fakta mengatakan bahwa rakyat berbalik memusuhinya bahkan hendak melempari Daud dengan batu.

Namun di saat yang sangat kritis itu, Daud mengambil sikap dan pilihan yang tepat. Ia memperteguh kepercayaannya di tengah krisis kehidupan yang dialaminya. Ia menguatkan keyakinannya bahwa Tuhan sanggup mengembalikan segala sesuatu yang hilang padanya, bahkan Tuhan akan mengembalikan lebih dari pada yang sudah binasa.

Saya hanya mau mengatakan kepada anda bahwa, sekiranya Daud menjadi panik karena masalahnya, atau sekiranya Daud takut dan bahkan putus-asa karena persoalannya; maka kisah hidup Daud akan berakhir di Ziklag. Tetapi tidak demikian, bukan? Daud bangkit dengan keyakinannya dan ia mengejar mimpi-mimpinya dengan iman yang dimilikinya. Ia terus mengejar masa depannya dan ia percaya bahwa bersama dengan Tuhan yang disembahnya maka ia akan menggapai harapannya.

Saudaraku....
Dari kisah ini saya hendak mengatakan hal ini kepada anda:
"Tetaplah berpikir positif ketika Tuhan mengharuskan engkau menghadapi tantangan dan persoalan yang menyakitkan dalam kehidupanmu. Sebab di balik setiap persoalanmu, Tuhan menyisipkan sesuatu yang terindah dan bernilai tinggi".

Karena itu, jika hari ini saudara mengalami situasi yang sangat terjepit dan serasa anda tidak kuat lagi untuk berdiri menghadapinya; maka tempuhlah langkah yang tepat, yakni perteguh iman atau kepercayaan anda bahwa Tuhan sanggup menolong anda untuk melintasi dan mengatasi persoalan itu. Ya...jangan pernah lupa untuk mengambil respon yang tepat, yaitu: kuatkan iman dan kepercayaan anda kepada Tuhan. Biarkanlah suara Tuhan ini terus terngiang-ngiang ditelingamu: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu menyertai engkau, ke manapun engkau pergi (Yos. 1:9)".

Jika Tuhan itu anda yakini "ADA", mengapa anda harus takut?.

Selamat menikmati hari ini dengan sukacita dalam iman, walau sulit jalan yang harus anda tempuh.
Selamat untuk terus berpengharapan.
Tuhan Yesus memberkatimu.

3 comments:

Web gratis

Web gratis
Power of Love