
Sekedar perenungan sebelum tidur.
(Masale, hari ke-257 tanggal 13 September 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan : Matius 14:22-23 dan Markus 1:35-39.
"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (Mark. 1:35)".
Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
(Salam sejahtera bagimu di dalam nama Yesus Sang Mesias).
Semoga hari ini hidup anda diberkati Tuhan.
Sahabatku...
Setiap kita diberikan waktu yang sama oleh Tuhan; 24 jam dalam sehari. Dan waktu itu terus berjalan dan tidak mau bergantung pada selera Kita. Anda tidak dapat berkata: "tunggu dulu, saya beristirahat sejenak!". Ya...waktu tidak akan pernah tunduk pada perintah anda, ia akan terus berlari dan anda tidak akan dapat menariknya. Justru andalah yang harus berlari atau berpacu dengan waktu. Jikalau sedemikian waktu tidak mau berkompromi dengan anda, maka andalah yang harus menata hidup anda sedemikian hingga tidak ada satu pun waktu itu berlalu dengan sia-sia.
Saya mengajak anda untuk menghitung pemanfaatan waktu 24 jam yang Tuhan berikan kepada masing-masing kita:
Berapa jam waktu yang anda manfaatkan untuk menjalankan kewajiban anda dalam bekerja (mencari nafkah)?.
Berapa jam waktu yang anda manfaatkan untuk beristirahat (tidur)?.
Berapa jam waktu yang anda manfaatkan untuk mandi, berias, duduk sambil baca koran atau nonton tv atau asyik dengan HP/Android anda sambil chatting kiri-kanan?.
Berapa jam waktu yang anda manfaatkan untuk bercerita sambil ngopi dan atau ngeteh dengan teman atau rekanan kerja, atau sebagai ibu yang punya hobby ngegosipin orang lain?.
Berapa jam waktu yang anda manfaatkan untuk melakukan hobby atau kegemaran anda, baik itu berolahraga, jogging, seni musik, atau yang lainnya?.
Berapa jam waktu yang anda manfaatkan untuk duduk sambil makan bersama dengan keluarga, berbagi kisah bersama sebagai suami terhadap isteri dan sebagai orangtua terhadap anak-anak?.
Berapa jam waktu yang anda khususkan untuk mendampingi anak-anak untuk belajar atau mengerjakan PRnya, memeluknya dan berbagi pengalaman sepanjang hari yang sudah berlalu?.
Berapa jam waktu yang anda manfaatkan untuk menikmati ibadah atau persekutuan doa dengan orang lain?.
Berapa jam waktu yang anda manfaatkan untuk menikmati persekutuan ibadah dengan seisi rumah anda?.
Berapa jam waktu yang anda manfaatkan untuk melaksanakan doa pribadi sambil membaca Alkitab dan merenungkannya?.
Sahabatku...
Yesus adalah pribadi yang sangat menghargai waktu.
Ia sungguh sadar bahwa waktu itu tidak dapat ditarik kembali. Itulah sebabnya, Ia memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin. Sebelum ayam berkokok, Ia telah bangun untuk memulai aktivitasNya yang diawali dengan DOA. Yesus sadar bahwa DOA memiliki kuasa yang sangat dahsyat untuk memampukan seseorang berpacu dengan waktu. Pun demikian, ketika Ia harus beristirahat dari segala rutinitas keseharian, maka Ia pun harus menutupnya dengan DOA. Di balik DOA itu, ada kuasa yang terus bekerja untuk menyempurnakan semua karya yang sudah dilakukan dalam sehari, sehingga belalunya waktu tidak menjadi sia-sia.
Saya hanya mau mengingatkan anda, bahwa waktu itu adalah anugerah Tuhan. Dan waktu itu adalah kesempatan yang Tuhan berikan untuk mendemonstrasikan hidup yang berkualitas, yakni mengupayakan hidup ini untuk menjadi BERKAT bagi sesama, bagi diri sendiri dan untuk hormat bagi nama Tuhan.
Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkati.
Amin...Amin...Amin...
ReplyDeleteTrima kasih atas Refleksinya.
TYM.
Amin.
ReplyDelete