
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-314 tanggal 9 November 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan Kontemplasi : Mazmur 5:12-13.
Ane' ma'akhal lekha laila tov. Shalom Aleichmen b'shem Yeshua Ha Maschiach.
Semoga malam ini hidup anda diberkati.
Sahabatku....
Jalan hidup setiap orang tidak akan pernah steril dari segala bentuk kekuatiran; kuatir akan kesinambungan makan-minum, kuatir akan keterpenuhan kebutuhan finansial (rumah, pakaian, bahkan transportasi). Kuatir akan kebutuhan rumah-tangga dan masa depan keluarga. Kuatir pada kedudukannya, kekuasaannya, serta jenjang kariernya. Kuatir pada harta bendanya yang menumpuk. Kuatir akan kenyamanan dan keselamatannya.....Ya, kuatir akan ini dan itu.
Perasaan kuatir adalah hal yang manusiawi. Sekuat dan setegar appapun anda, tidak akan dapat menjadi jaminan bahwa anda tidak merasa kuatir tentang jalan hidup anda. Anda tidak dapat membohongi nurani anda, bukan? Karena itu, anda butuh kekuatan extra yang sungguh-sungguh dapat memberi jaminan untuk meminimalisir perasaan kuatir anda.
Pertanyaannya sekarang adalah:
Mengapa rasa kuatir itu ada?.
Rasa kuatir itu ada karena realita hidup yang selalu berada di bawah bayang-bayang "ANCAMAN = TEROR".
Ancaman atau Teror itu bisa jadi muncul dari dalam diri anda sendiri karena anda salah dalam mengambil keputusan, salah dalam bertindak, salah dalam menilai orang, salah dalam memberi makna setiap persoalan, salah dalam berucap atau salah dalam membangun komunikasi, dan masih banyak kesalahan lain yang sadar atau tidak, anda melakukannya setiap hari. Karena itu anda merasa kuatir karena hati anda atau nurani anda meneror diri anda sendiri.
Sekalipun anda berlaku benar, namun anda tidak dapat mengklaim bahwa anda terbebas dari bayang-bayang kekuatiran. Sebab ancaman atau teror itu juga sangat ditentukan oleh masyarakat yang ada di sekitar anda yang cenderung merasa terusik oleh kehadiran anda; juga oleh manusia sejagad yang berbeda keyakinan dengan anda bahkan oleh kuasa alam di mana anda hidup.
Jika demikian adanya, apa yang harus anda lakukan agar anda dapat terbebas dari rasa kekuatiran yang tak mendasar?.
Sahabatku...
Saya mau mengayakan hal ini kepada anda:
"Mengikut arus bukanlah sebuah JAWABAN. Cuci tangan dari segala persoalan bukan pula SOLUSI. Tetapi jika anda memproteksi diri dengan kekuatan yang anda miliki tanpa berdasarkan hikmat Ilahi, maka itu sama saja anda menciptakan CELAKA DIRI".
Lalu apa jalan yang tepat?.
Jalan yang tepat adalah "Intimitas cum Deo (Hidup Akrab bersama dengan Tuhan)" dan tetap teguh berkeyakinan bahwa "DEO VINDICE = Tuhanlah Perlindungan".
Saya sendiri menyaksikan bagitu banyak orang yang saya tokohkan, ternyata mereka adalah pribadi-pribadi dengan segudang masalah. Namun mereka memiliki karakter yang tidak pernah takut dan tidak mengenal kata MENYERAH. Mereka adalah pribadi-pribadi yang berani mempertaruhkan hidupnya karena berpegang pada prinsip: "Mengatakan YA jika YA, dan TIDAK jika TIDAK". Mereka adalah pribadi-pribadi yang tidak pernah berkompromi dengan kejahatan, sekalipun karena prinsip itu mereka harus ditekan bahkan dipenjarakan. Mereka memang meneteskan airmata, tetapi bukan karena menyesali tindakan mereka yang tetap konsisten pada kebenaran, tetapi karena merasa kasihan dan prihatin pada kehidupan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran.
Katakanlah, tangisan NELSON MANDELA dan AHOK.
Kedua tokoh ini adalah idola saya, dan keduanya hampir persis sama diperlakukan tidak benar oleh kelompok mayoritas yang menyatakan diri BENAR dan orang di luar mereka dianggap SALAH. Keduanya didudukan sebagai pesakitan, namun keduanya tetap tegar berpegang pada prinsip. Justru dengan bertubi-tubinya tuduhan tanpa alasan yang ditujukan kepada mereka, keduanya mempertontonkan gaya hidupnya yang tidak berkompromi dengan kebejatan. Keduanya dituduh dengan segala ketidak-benaran dalam berkarakter, agar dengan itu kebenaran memancarkan sinarnya. Keduanya rela mempertaruhkan harga dirinya untuk mencelikkan setiap mata yang buta, agar menyaksikan kedaulatan Allah. Airmata NELSON MANDELA dan AHOK tidak akan pernah menghapus goresan pada buku kehidupan mereka berdua bahwa mereka berdua adalah pribadi-pribadi yang patut dibanggakan karena sikap yang dimiliki: "Fortiter in Re, Suaviter in Modo = Tegas dalam masalah, lembut dalam cara". Dan goresan pada buku kehidupan itu hanya mungkin dipertontonkan oleh pribadi yang ber-Intimitas cum Deo.
Sahabatku....
Rasa kuatir akan sirna di tengah berbagai tekanan dan masalah yang anda sedang hadapi jika anda berkata sama seperti sang pemazmur: "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari padaNyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah (Mzm. 62:2)". Dan Mzm. 5:12-13 menegaskan kembali akan hal tersebut:
"Tetapi semua orang yang berlindung padaMu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi namaMu. Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerahMu seperti perisai".
Dan hal ini hanya mungkin jika anda adalah pribadi yang "Intimitas cum Deo = hidup akrab bersama dengan Tuhan".
Jika anda telah mempertontonkan kehidupan yang Intim dengan Tuhan, maka hal itu menunjukkan dengan tegas bahwa anda adalah pribadi yang kuat dalam beriman. Anda adalah pribadi yang sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhanlah tempat perlindungan yang teguh; Dia adalah DEO VINDICE bagi anda. Dan karena Dialah, maka anda tidak akan pernah merasa takut akan bahaya maut.
Dan saya mau mengatakan bahwa tanpa anda bertutur dengan mulut anda, karakter hidup yang anda pertontonkan telah berbicara kuat kepada dunia ini bahwa anda adalah pribadi yang sungguh-sungguh meyakini, kuasa Tuhan melebihi segalanya dan anda memastikan hal itu dengan sikap anda bahwa Ia beserta anda dalam segala kondisi.
Tetapi jika anda masih bimbang dan hidup anda masih terus dibayang-bayangi oleh kekuatiran yang tak mendasar, maka saatnya anda memperbaiki hubungan anda dengan Tuhan.
Saatnya anda harus belajar untuk tidak merasa takut jika anda ada pada jalan yang benar.
Dan saatnya anda meyakinkan diri anda sendiri bahwa Tuhan berpihak kepada orang benar, dan Ia akan membinasakan semua orang yang menyimpang dari jalan kebenaran.
Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkatimu.
Trimksh atas penambhn ilmu yg mengajarkan untk sll dkt pd Tuhan..Syaloom Pak...
ReplyDeleteTrimakasih atas refleksinya.
ReplyDeleteApapun masalah yg kita hadapi, hadapilah dgn tetap berserah kpd Tuhan.
TYM.