Laman

Friday, November 23, 2018

Hidup Yang Bertarung

Sebuah Refleksi Pribadi.
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-329 tanggal 23 November 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan Kontemplasi : Efesus 6:10-20.

Selamat malam dan salam damai sejahtera bagimu.

Sahabatku....
Saya sangat terinspirasi dengan keberanian Sang Reformator Gereja (Marthen Luther) berpegang pada prinsip yang dianggapnya benar, dan itu dibuktikan ketika seseorang mengatakan bahwa sikapnya dalam menentang pengajaran Iman Katolik dan wibawa Kepausan akan mengantar dirinya kepada hukuman mati. Marthen Luther mengatakan hal ini:
"Apa yang akan terjadi, aku tidak tahu, dan bahkan aku berusaha tidak peduli untuk mengetahuinya. Biarlah pukulan yang mendatangkan kematian itu menghantam ke mana ia mau menghantam, aku tidak takut! Sebab tidak sehelai rambut pun yang akan jatuh tanpa kehendak Bapa kita. Betapa Dia lebih memelihara kita! Bagiku, adalah sebuah perkara yang menguntungkan untuk mati demi Firman itu, karena Firman yang telah menjadi Daging juga telah mati karena kedurjanaan dosa. Jikalau kita mati bersama Dia, kita pun akan hidup bersama dengan Dia dan tinggal bersama Dia selama-lamanya".

Benar hai sahabatku....
Ketika kita memilih jalan Tuhan, maka benturan dengan keinginan dunia ini tak akan mungkin terhindari. Roh duniawi akan berusaha menyerang setiap anak-anak Tuhan agar anak-anak Tuhan menyangkali imannya atau meninggalkan jalan Tuhan yang dipilihnya. Dan inilah pertarungan yang maha hebat, yang telah digambarkan oleh Tuhan Yesus melalui ucapanNya:
"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, -(atau kamu memilih jalan dunia ini)-, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia ini, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia ini, sebab itulah dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidak lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu (Yoh. 15:18-21)".

Sahabatku....
Saya sungguh menyadari bahwa roh dunia ini tidak akan pernah selaras dengan Roh Yesus Kristus. Jika roh dunia ini takluk di hadapan Tuhan Yesus, maka saatnya ia mengarahkan senjatanya untuk menyerang anda dan saya. Roh dunia ini yang tidak lain adalah Iblis itu sendiri, tidak akan pernah berhenti untuk menjatuhkan hidup keimanan kita. Dan jika roh dunia ini tidak dapat mengalahkan anak-anak Tuhan dengan cara mendatangkan dan menimpahkan penderitaan badani sama seperti yang dialami Ayub, maka dengan cara yang halus, roh dunia ini akan menjebak anak-anak Tuhan.

Roh dunia ini akan menawarkan kenikmatan dengan segala fasilitas yang serba canggih, dengan itu anak-anak Tuhan terlena, lalu asyik dengan kesenangannya, sehingga melupakan persekutuan doa dan membaca Firman Tuhan. Roh dunia ini akan menawarkan segala bentuk kemudahan untuk mendapatkan kedudukan, jabatan, kekuasaan, harta dan kekayaan dengan melanggar hukum, dengan tidak peduli pada nilai-nilai luhur kepantasan dan kepatutan; yang penting baginya adalah kenikmatan dan kesenangan diri sendiri. Roh dunia ini tidak lagi mengenal sebuah proses yang harus dilalui untuk meraih hidup dan masa depan yang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Roh dunia ini tampil dengan tawaran yang mengiurkan, yakni dengan cara-cara yang serba instan; hingga semua kebutuhan hidup pun tampil dengan label "INSTAN". Roh dunia ini menawarkan jalan yang lebar dan serba mudah, yang tentunya bertolak belakang dengan jalan iman "yang sempit dan berkelak-kelok".

Sahabatku...
Sadar atau tidak,
memang kita semua sangat merindukan hidup yang mudah dan serba cepat, bukan?
.

Tentu setiap kita tidak menginginkan hidup yang penuh dengan kesulitan dan kesusahan, bukan?.

Okey....
Tidak salah jika kita berharap demikian!
Tetapi anda harus ingat bahwa tidak semua yang mudah dan serba cepat akan membawa keuntungan atau faedah buat hidup anda; dan juga tidak selamanya kesulitan dan kepahitan dalam hidup akan menghancurkan masa depan anda.

Karena itu, hidup yang kita jalani ini adalah medan pertarungan antara Keinginan Roh Kudus dan Keinginan Daging; antara Kebajikan dan Kebatilan, antara Kebenaran dan Kejahatan, antara Kekudusan dan Kenajisan. Di antara dua kutub ini, anda dan saya berada. Dan setiap kita mempunyai kebebasan untuk memilih salah satu di antaranya.

Saya hanya mau mengingatkan anda bahwa setiap pilihan mengandung konsekwensi yang tidak dapat ditawar-tawar. Dan dalam Ulangan 28 disebutkan tentang konsekwensi dari pilihan itu, yakni "Berkat dan Kutuk".

Untuk memenangkan pertarungan di mana kita ada pada pilihan Roh Tuhan, bukan Roh Duniawi, maka kuncinya ada pada perkataan ini:
"Jika engkau baik-baik MENDENGARKAN suara Tuhan Allahmu dan MELAKUKAN dengan setia segala perintahNya....maka Tuhan Allahmu akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu...dst (Ul. 28:1...). Tetapi jika engkau TIDAK MENDENGARKAN suara Tuhan Allahmu dan TIDAK MELAKUKAN dengan setia segala perintah dan ketetapanNya,...maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau, ...dst (Ul. 28:15...)".

Dari sudut pandang inilah maka, nasehat Rasul Paulus kepada Jemaat Efesus tetap relevan dalam konteks dunia kekinian. Ia mengatakan:
"Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis...Ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah...dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu Firman Allah. Berdoalah setiap waktu dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tiada putus-putusnya".

Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkatimu.

1 comment:

Web gratis

Web gratis
Power of Love