Laman

Saturday, November 10, 2018

Pemberian Yang Terbaik Datangnya Dari Tuhan

Sebuah Refleksi Pribadi.
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-315 tanggal 10 November 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan Kontemplasi : Yakobus 1:12-18.

Ane' ma'akhal lekha laila tov. Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
Semoga malam ini hidup anda diwarnai ketenangan dan sukacita.

Sahabatku....
Ini sebuah kisah yang sangat inspiratif bagi saya untuk menggambarkan "Hati Bapa Yang Selalu Mau Memberi Yang Terbaik Buat Anaknya". Kisahnya demikian:

Di suatu malam, seorang ayah lagi mendongeng untuk anak perempuannya. Setelah cerita dongeng itu selesai namun si anak belum juga tertidur, lalu si ayah bertanya kepada anaknya itu:
"Nak....apakah kamu sayang papa?".

Si anak pun menjawab:
"Tentu saja aku sangat sayang papa!".

Ayahnya tersenyum lalu bertanya:
"Kalau begitu, boleh papa minta kalungmu?".

Lalu si anak menjawab:
"Papa, aku sayang papa tetapi aku juga sayang sama kalungku ini!".

Lalu ayahnya berkata:
"Ya...sudah, tidak apa-apa. Papa hanya bertanya saja".
Si ayah pun lalu pergi.

Di malam berikutnya, selama tiga hari berturut-turut, ayahnya menanyakan hal yang sama dan si anak pun menjawab dengan kata-kata yang sama.

Tetapi malam itu, ketika ayahnya berlalu, si anak mulai berpikir sambil memegang kalung imitasi kesayangannya itu:
"Mengapa tiba-tiba papa mau kalung ini? Ini kan kalung yang sangat aku sayangi sekalipun imitasi, dan kalung ini pun pemberian papa juga?".

Malam berikutnya, sang ayah menanyakan hal yang sama, lalu si anak berkata:
"Papa....papa kan tahu bahwa aku sangat sayang sama papa dan juga sangat sayang pada kalung ini yang adalah pemberian papa juga. Tapi kalau papa mau kalung ini, ya sudah, aku berikan ke papa!".

Si anak memberikan kalungnya itu dan ayahnya mengambil dengan tangan kirinya. Lalu ayahnya memasukkan tangan kanannya ke saku kanannya dan mengambil kalung yang berbentuk sama namun kalung itu terbuat dari emas murni, -(bukan imitasi)-. Ayahnya mengenakan pada leher putrinya itu sambil berkata:
"Anakku, sebenarnya kalung ini sudah ada di saku papa sejak pertama kali papa meminta kalungmu. Tapi papa menunggu kamu memberikan sendiri dengan hati yang tulus dan papa menggantikannya dengan yang lebih baik dan lebih indah".

Sahabatku....
Seringkali anda merasa bahwa Tuhan itu tidak adil. Dia yang memberikan segala sesuatu dalam kehidupan anda, namun Dia juga yang memintanya kembali. Dan akibatnya anda menjadi kecewa lalu tidak mau lagi tahu untuk bersekutu dengan Tuhan. Anda mulai asal-asalan dalam beribadah, bahkan berusaha untuk menjauhi kegiatan ibadah.

Tidakkah pikiran yang demikian sama persis dengan pikiran istri Ayub (Ayub 2:9)? Ketika berkelimpahan, Tuhan terus dipuja-puji, korban persembahan terus dinyatakan, dan hari-hari yang ada adalah hari-hari yang penuh dengan penyeruan akan nama Tuhan, -(haleluyah, puji Tuhan, syukur bagi Tuhan, Tuhan itu baik bagi saya, Tuhan itu segalanya bagiku, dan lain sebagainya)-.

Tetapi ketika keadaan berbanding terbalik, maka sungut-sungut, keluhan dan gugatan pada Tuhan pun terlontar dari mulut, bukan? Anda berkata: "mengapa begini, mengapa aku harus mengalaminya, mengapa Tuhan memperlakukan aku dengan cara demikian, mengapa Tuhan tidak memperlakukan hal yang sama kepada orang yang menyimpang jauh dari kebenaran? Mengapa....mengapa....dan mengapa?".


Sahabatku.....
Saya hanya mau menegaskan hal ini kepada anda:
"Di saat Tuhan mengambil sesuatu yang anda anggap berharga dalam hidup, sesungguhnya Tuhan hendak menggantikannya dengan yang lebih baik lagi dari pada yang anda miliki sekarang dan bahkan dari sebelum-sebelumnya. Jadi, ketika Tuhan mengambil sesuatu dari kehidupan anda, lapangkan hati anda untuk merelakannya; sebab bisa jadi itulah cara yang Tuhan pilih dalam menyatakan pemberianNya yang paling sempurna. Untuk itulah maka saya mengajak anda untuk menerima apapun yang Tuhan beri dalam hidup ini dengan penuh rasa syukur, dan anda pun harus bersiap merelakannya ketika Tuhan harus meminta atau mengambilnya dari pada anda; berikan apa yang diminta oleh Tuhan, maka Tuhan akan menggantikannya dengan yang lebih baik lagi, bahkan yang lebih sempurna".

Inilah yang terus menjadi pegangan saya:
"Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggaman saya, maka sesungguhnya Tuhan sedang mempersiapkan tangan saya yang kosong itu untuk menerima berkat yang jauh lebih besar dan lebih indah".

Karena itu, camkan hal ini:
"Setiap pemberian yang terbaik datangnya dari Tuhan, dan Tuhan memberikannya kepada siapa hatinya berkenan. Dan semoga andalah orang yang berkenan bagi Tuhan".

Selamat mempersiapkan diri untuk menyambut hadiratNya dalam Ibadah Raya Jemaat
.
Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkatimu.

2 comments:

  1. Trimakasih atas refleksinya.
    Tetaplah kita bersyukur kpd Tuhan, apapun keadaan kita.
    TYM.

    ReplyDelete
  2. Trimakasih atas refleksinya.
    Tetaplah kita bersyukur kpd Tuhan, apapun keadaan kita.
    Berilah senantiasa persembahan kpd Tuhan.
    TYM.

    ReplyDelete

Web gratis

Web gratis
Power of Love