Laman

Tuesday, February 19, 2013

Bekerja Dalam Ketulusan Dan Takut Akan Tuhan

Bacaan Alkitab : Bilangan 12 : 16 - 13 : 20

Keberhasilan seseorang apalagi jika dia itu adalah seorang pemimpin (Top Leader), bukan hanya dilihat dan dinilai dari kemampuannya menjalankan tugas, tetapi ia juga disebut berhasil bila mampu mendelegasikan tugas atau memilih orang-orang yang tepat untuk menjalankan tugas tersebut. Melalui perikop bacaan kita hari ini, kita mendapat gambaran bagaimana Musa memimpin bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan. Ketika mereka tiba di padang gurun Paran, Tuhan menyuruh Musa mengutus beberapa orang untuk mengintai Tanah Kanaan. Karena merupakan kepentingan seluruh bangsa, Musa menugaskan 12 orang pemimpin yang mewakili 12 suku Israel untuk menjalankan tugas pengintaian (ay. 4-15). Tugas ini tidaklah mudah dan menuntut dedikasi dan loyalitas dari orang-orang yang ditugaskan untuk hal tersebut. Mereka yang terpilih pastilah orang-orang yang berkaliber atau diandalkan dari masing-masing suku yang ada. Perekrutan untuk menjalankan tugas pengintaian tentu sangat selektif. Tugas yang mereka emban itu berhubungan dengan kelangsungan bangsa Israel, menyangkut masa depan bengsa itu. Karena itu, kepada mereka yang terpilih diharapkan laporan yan benar dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Adanya perwakilan dari tiap-tiap suku juga merupakan hal yang penting, sebab tugas ini merupakan tanggung jawab bersama. Tidak boleh ada satu suku yang berpangku tangan sedangkan yang lainnya berjuang mempertaruhkan nyawa. Ketika Tana Perjanjian telah mereka duduki, maka tanah itu adalah milik mereka bersama dan setiap suku akan mendapat bagian masing-masing.

Sebagai pemimpin, Musa bukan hanya main perintah. Ia juga ikut memikirkan bagaimana tugas tersebut dapat dilaksanakan dan berjalan dengan baik dan tentunya mendatangkan hasil yang baik pula. Itulah sebabnya ia memberikan instruksi mengenai langkah-langkah yang harus mereka tempu (ay. 17-18). Musa juga memberitahu mereka mengenai hasil yang harus mereka capai dalam menjalankan tugas tersebut (ay. 18-20). Musa membayangkan bahwa tugas ini sangat nerat dan taruhannya adalah nyawa, karena itu ia mendorong mereka untuk tabah dan sabar dalam menunaikan tanggung jawab tersebut (ay. 20).

Kemampuan Musa menerapkan perintah Allah dan menjabarkannya melalui instruksi kepada ke-12 orang pengintai, memperlihatkan bahwa gugatan Miryam dan Harun adalah tidak benar atau keliru (Bil. 12:1-15). Memang setiap hamba Tuhan atau pelayan tidak akan pernah luput dari segala isu dan gugatan, tetapi ketulusan dalam mengemban amanat Allah akan mematahkan semua tendensi negatif oran tentang para hamba Tuhan. Ini menjadi pelajaran yan berharga bagi kita. Ternyata tak perlu ribut menanggapi komentar negatif orang tentang pelayanan yang kita emban. Buktikan dengan karya nyata! Biarkan orang melihat dan menilai kualitas pelayanan kita; tetapi nilai pelayanan yang sempurna jika kita tulus melakukannya dalam sikap takut akan Tuhan.

Sebagai anak-anak Tuhan; mungkin anda adalah seorang pelayan (Pendeta, Penatua, Diaken atau Pengurus Pelayanan Kategorial); jangan ributkan hal-hal kecil yang dapat menodai pelayanan anda. Saya hendak tegaskan bahwa, mengemban tugas pelayanan memang tidak akan pernah luput dari kritikan atau penolakan. Namun jangan karena hal-hal tersebut, lalu kita undur dan bermasa-bodoh terhadap panggilan pelayanan. Ingat: "Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan dan pengorbanan. Percayalah, bahwa IA yang mempercayakan tanggung jawab pelayanan kepada masing-masing kita; IA jugalah yang akan berkarya dan menyelesaikan yang terbaik bagi kita". Berbahagialah hamba yang setia sampai akhir, sebab ia akan didudukkan bersama dengan Kristus memerintah dalam kerajaanNya kelak.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love