Laman

Sunday, February 17, 2013

Tuhan Merasakan Pergumulan Anda

Pembacaan Alkitab: Matius 14 : 22 - 33
Sebuah Refleksi Pribadi

Menjalani hidup ini tidak semudah yang kita bayangkan. Kadang kita berjalan di tempat yang rata, tanpa aral dan rintangan; tetapi ada waktu kita berjalan di jalan yang terjal dan berliku-liku.

Ada saatnya hati kita merasa tenang, jauh dari ketakutan dan kegentaran; hidup diwarnai dengan canda dan tawa. Tapi ada waktu di mana kita merasakan kegelisahan, hidup diliputi ketakutan dan kegentaran. Hati terasa galau, pikiran jadi sumpek, dan kita merasa bahwa hidup ini sia-sia.

Ada waktu di mana kita mampu mengatasi masalah seorang diri, namun ada waktu di mana masalah itu terasa berat, bahkan melibatkan orang lain namun masalah pun tidak dapat teratasi. Inilah warna kehidupan, dan setiap orang tidak dapat menghindar dari padanya.

Sekalipun demikian, sebagai anak-anak Tuhan, tentunya kita memiliki satu keyakinan bahwa Allah yang adalah  Bapa kita, tidak akan membiarkan kita melangkah seorang diri, Allah Bapa kita tidak akan membiarkan anak-anaknya hidup dalam tekanan; dan tidak ada niat sedikit pun dalam hati Allah untuk mencampakkan hidup anak-anakNya. Yeremia 29:11 memberi penguatan bagi kita bahwa "Allah tidak merancangkan yang jahat bagi kita, tetapi rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera".

Kisah para murid yang sedang ada di tengah danau menghadapi gelombang yang amat besar akibat angin sakal, ternyata situasi ini juga termonitor oleh Tuhan Yesus. Yesus tahu murid-muridNya diliputi kepanikan. Yesus tahu kebutuhan utama para murid di tengah-tengah keadaan yang menakutkan itu. Gelapnya malam tidak menghalangi pandangan mataNya untuk menyaksikan bagaimana para murid mengerahkan seluruh tenaga dan kepandaian mereka untuk mengatasi masalah itu; namun mereka tidak mampu.

Ya...Tuhan Yesus tahu batas kemampuan para murid dalam mengatasi ganasnya gelombang yang sedang berkecamuk itu. Tuhan Yesus tidak tinggal diam. Ia pun bangkit dari tempatNya. Ia mengatasi kemustahilan dan datang menjumpai murid-muridNya dengan berjalan di atas air. Ia menyapa para murid di tengah-tengah keadaan mereka yang kalut. SuaraNya begitu lembut terdengar di tengah-tengah badai: "Tenanglah, AKU ini, jangan takut". Tuhan Yesus bukanlah sosok yang menakutkan. Ia datang memberikan kesejukan; sehingga dengan kehadiranNya, keadaan yang kacau menjadi tenang sekali.

Petrus menyaksikan peristiwa itu, dan imannya bangkit; sehingga iapun dapat mengatasi kemustahilan. Sama seperti Tuhan Yesus berjalan di atas air, maka ia pun melakukan hal yang sama; karena iman, ia pun berjalan di atas air.

Tapi coba perhatikan alur cerita berikutnya.

Ketika perhatiannya tidak lagi tertuju kepada Yesus, maka ia kembali terperangkap dalam persoalan yang semula. Ia merasakan begitu kencangnya tiupan angin dan betapa hebatnya gelombang yang ditimbulkannya, maka ia pun diliputi ketakutan; imannya menjadi goyah dan akibatnya iapun mulai tenggelam.

Tidakkah hal yang sama sering menjadi warna hidup kita. Sering kita terperangkap dengan masalah yang sedang kita hadapi, yang membuat fokus perhatian kita tidak lagi pada Tuhan. Persoalan yang kita hadapi menimbulkan ketakutan dan kekuatiran, akibatnya iman kepada Allah yang berkuasa mengatasi setiap masalah pun menjadi runtuh. Syukur, jikalau kita masih memiliki kesadaran seperti Petrus: "Tuhan, tolonglah aku".

Saudaraku..................
Sebesar dan seberat apa pun pergumulan anda, semuanya diperhatikan oleh Tuhan. Tuhan tahu jika anda bergumul. Tuhan juga tahu batas kemampuan anda dalam menyelesaikan setiap pergumulan itu. Dan Tuhan tidak menginginkan anda kecewa dalam menjalani hidup ini. Karena anda dan saya adalah anak-anakNya, itulah sebabnya Tuhan bertindak untuk mengatasi semua masalah yang tidak mampu kita atasi. SuaraNya begitu lembut: "Tenanglah, AKU ini, jangan takut".

7 comments:

  1. Terimakasih atas renunagannya, GBU

    ReplyDelete
  2. Terima kasih. Renungan ini begitu menguatkan

    ReplyDelete
  3. Apa pun yg terjadi Yesus tetap Tuhan ku, pandang padanya hatiku tenang

    ReplyDelete
  4. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Yesus

    ReplyDelete
  5. Engkau Yesus Terlalu Baik dan Hatiku hanya mampu mengucapkan Terimakasih Tuhan Yesus Engkau Penolongku satu²nya🙏🙏😇😇

    ReplyDelete
  6. Terima kasih kaka.
    Tuhan Yesus selalu menyertai

    ReplyDelete

Web gratis

Web gratis
Power of Love