Bacaan Alkitab : Mzm. 138 : 1 - 8
"Ya Tuhan, kasih setiaMU untuk selama-lamanya, janganlah KAU tinggalkan perbuatan tanganMU"
Pertama-tama saya mau ucapkan: "Syalom Khaverim" buat seluruh kaum keluarga yang boleh bersukacita pada hari ini. Begitu banyak perkara-perkara indah terjadi dalam rumah ini, dan karena itu kita bersyukur untuk semua yang sudah dialami. Kita percaya bahwa semua yang terjadi adalah karena kasihNya yang dahsyat bagi setiap orang yang berkenan kepadaNYA. Ya....Allah berkenan atas keluarga ini sehingga bersama dengan seluruh jemaat yang boleh hadir, kita panjatkan pujian syukur kita kepadaNya. Dalam suasana sukacita ini, saya mengajak kaum keluarga dan seluruh sidang jemaat untuk menelaah bagian firman Tuhan yang baru saja kita baca dan dengarkan bersama-sama.
Mazmur ini adalah mazmur kepercayaan bahwa Yahweh itulah Tuhan, Allah Israel. Ia adalah Tuhan yang dapat diandalkan, Tuhan yang dapat dipercaya dan apa yang dijanjikan kepada umatNya pasti akan digenapi. Dengan keyakinan ini maka sang pemazmur mengajak dan menyadarkan para pendengarnya (termasuk kita yang ada saat ini) bahwa tidak ada alasan bagi setiap orang percaya untuk tidak mengagungkan nama Tuhan. Tidak ada alasan bagi setiap orang percaya untuk tidak memuji dan mempermuliakan nama Tuhan. Dengan jelas dan tegas, sang pemazmur menyatakan sikapnya bahwa selama ia ada atau selama ia hidup; Tuhanlah pokok puji-pujian dan pengucapan syukurnya. Coba perhatikan ayat 1 : "Aku hendak bersyukur kepadaMU dengan segenap hatiku, di hadapan para allah, aku hendak bermazmur bagiMU". Dan jika ayat ini kita baca dalam bahasa Toraja, begitu indah kedengaran: "La ponno penaangku umpudiKomi, sia laumpakendekna' pa'pudian mati' Kalemi dio olona mintu' deata".
Tentunya saudara-saudara, sang pemazmur mempunyai alasan yang begitu kuat sehingga ia menyatakan sikap seperti itu; bahwa Tuhanlah pokok atau dasar dari pengucapan syukurnya. Alasan itu ada pada ayat 3: "Sebab pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, dan Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku". Dalam bahasa Toraja terungkap demikian: "Iatongku meongli', mitananni siamo' talinga, sia Mipabatta' tupenaangku anna bantang". Bagi sang pemazmur, Tuhan itu besar kuasa dan karena itu IA dapat diandalkan. Pemazmur meyakini dengan sungguh bahwa Tuhan yang ia disembah itu, lebih berkuasa dari segala-galanya dan tidak ada satu pun kuasa dalam dunia ini pun di atas sorga yang dapat menandingi kekuatan atau kedahsyatan kuasaNya. Karena itu, di saat tantangan atau cobaan mengancam kehidupannya, seketika itu ia berseru kepada Tuhan dan Tuhan mendengarkan doanya.
Sidang pengucapan syukur yang dikasihi Tuhan
Dalam ayat 4-7 kita memperoleh gambaran bahwa Allah itu tidak semata-mata mendengar, tetapi IA bertindak. Ketika umat ada dalam kesesakannya, mereka berseru kepada Tuhan; lalu Tuhan mendengarkan seruan mereka dan bersegera melepaskan mereka dengan tanganNya sendiri. Ketika Israel sedang dalam kesesakannya di Mesir, sebagai budak yang tak berdaya; lalu mereka mengerang dan berteriak kepada Tuhan; hati Tuhan tersentuh oleh belas kasihan, lalu IA datang menolong dan melepaskan mereka dengan tanganNya sendiri. Dan ketika Allah bertindak maka semuanya menjadi indah. Karena itu, mari kita berkata: "Kapua tu kama'la'biranNa Puang, naiissan mintu' bangsa; iamorato anna mintu' datu lan lili'na lino laumpudiKomi o Puang. Na aku te taunNa Puang, kuissan kumua matande liu tu Puang, anna tiro lumbangngi tu to umpengkadiongan penaanna, anna Puang urrinding pala'i sia ullendokanni dio mai mintu' kasanggangan". Mari kita mengaminkan dalam diri kita masing-masing bahwa besar kekuasaan Tuhan atas hidup kita, IA tidak akan pernah membiarkan diri anak-anakNya itu menderita sengsara lalu binasa. Tangan Tuhan terulur, senantiasa menopang hidup kita di saat kita akan jatuh.
Pada ayat 8, kita mendapatkan kepastian bahwa tujuan Allah bertindak dalam hidup kita begitu agung dan mulia, yakni mengaruniakan apa yang disebut "SYALOM". Tengoklah keyakinan sang pemazmur: "Tuhan akan menyelesaikan bagiku, kasih setiaNya untuk selama-lamanya".
Apa yang akan diselesaikan Tuhan?
Silakan buka Yeremia 29:10-11......"AKU akan menepati janjiKU itu kepadamu, sebab AKU ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaku mengenai kamu, yakni rancangan DAMAI SEJAHTERA dan bukan rancangan kecelakaan; AKU akan memberikan kepadamu masa depan yang penuh dengan harapan".
Yang pasti bahwa apa yang diberikan Tuhan kepada kita tidak sama seperti yang diberikan dunia ini kepada kita.
Keluarga bersukacita, sebab beberapa harapan mereka telah dijawab oleh Tuhan dan sungguh indah jawaban Tuhan atas harapan-harapan keluarga ini. Itulah sebabnya kita pun mengucapkan selamat kepada seluruh kaum keluarga atas berkat Tuhan yang sudah dinyatakan di tengah-tengah kehidupan mereka. Tuhan Yesus menyempurnakan pengucapan syukur keluarga ini......amin.
No comments:
Post a Comment