Laman

Thursday, August 1, 2013

Berikan Aku Seruling

Karya Kahlil Gibran dengan tema "PROSESI"
Sebuah Refleksi Yang Indah Tentang Makna Cinta
(Disarikan dari buku: "DRAMA MANUSIA")


Catatan kaki yang sangat indah dari karya ini adalah ungkapan-ungkapan Gibran:

Cinta adalah seekor burung cantik,
Yang berharap untuk ditangkap namun menolak untuk dilukai
Cinta dimaksudkan untuk menghidupkan, dan bukan untuk mematikan.
Sebab demi cinta, segala kehidupan merupakan tempat suci abadi


Berikan aku seruling dan biarkanlah aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku, biarkanlah musik mengalun;
Melodi sorgawi akan tetap mengalun,
Dan segala hal di dunia akan tetap sia-sia


Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku biarkanlah musik mengalun;
Pujian bagi Tuhan akan tetap mengalun,
Segala sesuatu di luar itu akan lenyap.


Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Doa adalah musikku, cinta adalah dawaiku,
Suara ratapan seruling akan menyuarakan kepedihan
Orang-orang yang terjebak di dalam kota.


Berikanlah aku seruling dan biarkan aku bernyanyi,
Kebenaran suara seruling akan tetap abadi,
Sementara kejahatan dan manusia akan hina semata.


Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Sebab demi kekuatan jiwa, nyanyian akan mengalun;
Seruling sorgawi akan dihargai dalam kurun waktu yang lama
Dan manusia dengan segala kerakusannya akan segera binasa.


Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku, biarkan musik mengalun;
Melodi Tuhan tidak akan pernah berhenti,
Sementara segala sesuatu di dunia hampa adanya dan sia-sia.


Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku biarkan musik mengalun;
Sebab musik adalah himne dari mereka yang berhati lembut,
Yang lebih hebat dari mereka yang kuat maupun lemah.


Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku biarkanlah musik mengalun;
Suara ratapan seruling adalah lebih sorgawi
Daripada cawan emas berisi anggur merah.


Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku biarkan musik mengalun;
Sebab nyanyian adalah tangan cinta
Yan turun dalam keindahan dari Tuhan nun di atas sana

Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan memalui jiwa biarkanlah musik mengalun;
Sebab musik adalah kebahagiaan termulia dari hati,
Dari sorga berupa sukacita,
Dan dari Tuhan berupa sebuah kecupan.

Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku biarkanlah musik mengalun;
Lupakanlah kekejaman mereka yang kuat,
Sebab bagi alam segala sesuatu memiliki;
Bunga lili diciptakan baai piala-piala untuk sang embun,
Bukan untuk darah atau minuman keras.

Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku biarkanlah musik mengalun;
Bernyanyi adalah cinta, harapan dan hasrat,
Seruling yang meratap adalah cahaya dan api.

Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku biarkanlah musik mengalun;
Sebab nyanyian seluruhnya diciptakan untuk raga dan jiwa,
Dari kedalaman yang kaya, dari mangkok emas.

Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Sebab musik adalah hati yang tumbuh bersama cinta,
Dan bagai musim semi, musik akan tetap mengalun.

Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi,
Dan melalui jiwaku biarkan musik mengalun;
Sebab musik mengungkapkan rahasia-rahasia kehidupan,
Membawa kedamaian dan menghapus perselisihan.

Berikan aku seruling dan izinkan aku bernyanyi;
Lupakanlah apa yang baru saja kita perbincangkan,
Sebab pembicaraan kita hanyalah debu,
Yang menjadi bintik-bintik pada butiran-butiran udara,
Dan akhirnya lenyap pada cakrawala yang luas.
Karya ini kudedikasikan buat teman-teman yang tergabung dalam Tim PI dan Pelayanan Sosial dari Kaltimteng:
(1). dr. Nathaniel Tandirogang, M.Si, (2). Zeth Karengke, Sm.Th, (3). Yohanis Ganna, (4).Tandi Kadang, (5). Larry Holmes, S.Th, (6). Julianus Galingging, (7). Lias Limban Pongtuluran, (8). Naomi L, (9). Ir. Samuel Umar, (10). Pdt. M.L. Patadingallo, S.Th, M.Min, (11). Pdt. Sa'bara', S.Th, (12). Pdt. Orpa Mangeka, S.Th, (13). Pdt. Daud Duma', S.Th, (14). Pdt. Marthen Lius, S.Th.

Terima kasih untuk rekan Pdt. Marthinus Manda Randa, S.Th, M.Min dan Pdt. Yonas Lande', S.Th, M.Min.
Terima kasih untuk Tim Band dari Jemaat Rantepaku (Tallunglipu)
Terima kasih kepada Tim Medis dari RS Elim Rantepao yang turut membantu dalam pelayanan kesehatan
Terima kasih untuk rekan Pdt. Pither Salempa, S.Th (Ketua Klasis Buakayu)

Kalian sungguh hebat. Tanpa merasa lelah menembus belantara, melintasi jalan yang terjal, mendaki gunung dan menuruni lembah. Tidak ada perasaan risih menyambut dan menyapa saudara-saudara yang tinggal jauh dari hiruk-pikuknya kota. Dengan penuh kasih, yang dibalut dalam kelembutan menyatakan pelayanan tanpa pamrih. Tangan-tangan kalian adalah tangan-tangan Tuhan. Melayani mereka yang menderita, membangkitkan semangat bagi jiwa yang patah dan menuntun mereka untuk melihat kuasa Tuhan yang sedang bekerja melakukan perubahan.

Teruskanlah pelayanan kasih ini, khususnya buat saudara-saudara yang ada di Salukombong yang hidup dalam kemiskinan, terpinggirkan bahkan diisolir karena menderita kusta. Jangan berhenti untuk berbuat baik selagi Tuhan masih memberi kesempatan untuk menyatakan berkat bagi sesama. Pekerjaan ini mulia di mata Tuhan, sekali pun sebagian orang menganggap hina dan tidak berarti apa-apa.
Percayalah bahwa segala jerih lelah kita dalam pelayanan ini tidak akan sia-sia.

Camkanlah kata-kata ini:
"SEKALI BERARTI SESUDAH ITU MATI"
(Koordinator Tim: Pdt. Joni Delima).

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love