Laman

Wednesday, August 28, 2013

Melayani Hamba-hamba Tuhan

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : 1 Raja-raja 18 : 1 - 4


Saudaraku....

Saya mengangkat tema ini karena dijiwai oleh pengalaman saat melaksanakan kegiatan PI dan Pelayanan Sosial di Buakayu. Memang saya sangat miris mendengarkan kesaksian beberapa Hamba-hamba Tuhan yang harus berjuang untuk mempercukupkan kebutuhan hidup keluarganya, namun di sisi lain, warga jemaat yang dilayani menuntut pelayanan yang maksimal dari seorang Hamba Tuhan.

Seorang Hamba Tuhan membuat saya harus meneteskan airmata ketika ia mengatakan bahwa ia pasrah menerima jaminan hidup yang jauh dari cukup sekalipun warga jemaat yang dilayaninya sebenarnya hidup mereka lebih dari cukup. Lalu saya bertanya pada diri saya, apakah memang Hamba-hamba Tuhan ditakdirkan untuk menerima kenyataan seperti ini dan tidak mendapat peluang untuk menikmati hidup yang layak?

Sebuah kisah heroik dari seorang pejabat negara yang dengan penuh ketulusan menyatakan perhatiannya terhadap nabi-nabi Tuhan yang hidup dalam tekanan. Pejabat ini tahu konsekwensi dari tindakannya jika hal itu ketahuan oleh raja. Bisa jadi ia akan dipecat dan bahkan dijatuhi hukuman mati. Raja yang dilayaninya bernama Ahab, seorang yang plin-plan dalam mengambil keputusan sehingga roda pemerintahannya dikendalikan oleh sang ratu yang bernama Izebel. Izebel adalah seorang perempuan yang memiliki karakter sangat keras dan sangat benci terhadap nabi-nabi Tuhan. Bersama sang raja mereka merencanakan hal yang jahat, yakni membunuh semua nabi-nabi Tuhan yang ada di wilayah pemerintahannya, termasuk rencana untuk membunuh nabi Elia.

Siapakah sang pejabat negara ini?.

Dia tidak lain adalah Obaja, yang pada saat itu menduduki jabatan sebagai Kepala Istana. Ini merupakan jabatan yang sangat strategis dan banyak orang mengincarnya. Seandainya Obaja hanya memikirkan kepentingannya, maka tidaklah mungkin ia mengambil tindakan yang konyol dengan menentang kebijakan sang raja. Tapi fakta menyatakan bahwa ia adalah seorang yang memiliki integritas yang kuat. Sejak kecil ia telah dididik untuk takut akan Tuhan. Karena itu, hatinya memberontak ketika menyaksikan bahwa Hamba-hamba Tuhan telah diperlakukan dengan semena-mena. Apa yang ia telah terima sejak masa kanak-kanaknya, itu juga yang menjiwai hidupnya ketika ia dewasa bahkan saat menjalankan tugasnya sebagai Pejabat Pemerintah. Maklumat yang telah dikeluarkan oleh sang raja dan sang ratu ditentangnya dengan jalan mengambil 100 orang nabi dan menyembunyikannya lalu Obaja melayani dan mengurus makan-minum mereka selama ada dalam persembunyian.

Saudara-saudaraku.......
Komitment Obaja untuk melayani dan mengurus nabi-nabi Tuhan telah mengantar dirinya untuk lebih dekat dengan nabi Elia. Tuhan memakai Obaja lebih dari apa yang sudah ia lakukan terhadap nabi-nabiNya. Tuhan melalui nabi Elia mau memakai Obaja untuk menyadarkan raja Ahab tentang tingkah-langkahnya yang salah. Dan untuk maksud tersebut, Tuhan memberikan jaminan penyertaan.

Ada beberapa kisah Alkitab tentang perhatian beberapa pribadi yang menyatakan komitment untuk melayani Hamba-hamba Tuhan di mana hidup mereka membuahkan hal-hal yang manis.

Sebut saja salah satunya, yakni seorang janda di Sarfat (wilayah Sidon). Dalam kekurangannya, ia melayani nabi Elia. Ia tidak ragu ketika Elia mengatakan: "buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu".

Segenggam tepung dan sedikit minyak, itulah yang dipunyai dan itulah sisa dari hidup mereka. Sekarang sang Hamba Tuhan memintanya. Tapi ia melakukan seperti yan dikatakan nabi Elia.

Buktinya, Tuhan memelihara hidup mereka bahkan dalam perjalanan hidup selanjutnya, Tuhan membuat sebuah perkara besar, yakni membangkitkan anaknya yang sudah mati (1 Raja 17:7-24).

Hal yang sama kita dapat pelajari dari seorang Perempuan Sunem dalam 2 Raja 4:8-17. Ia melayani nabi Elisa dan bujangnya dengan kekayaannya tanpa berharap imbalan. Namun demikian, apa yang telah dia lakukan terhadap Hamba Tuhan dipandang baik oleh Tuhan sehingga sesuatu yang selama ini ia tidak miliki, Tuhan memberikannya sehingga hidupnya semakin sempurna.

Kita pun mengingat kisah tiga orang bersaudara di kota Betania. Setiap kali Tuhan Yesus dan rombonganNya pergi ke Yerusalem, mereka selalu singgah di kota ini dan ketiga orang bersaudara ini selalu menyambut mereka dengan penuh sukacita dan melayani keperluan rombongan tersebut. Tuhan Yesus tidak pernah menampik perbuatan baik mereka, dan karena itu Ia menyebut Martha, Maria dan Lazarus sebagai "SAUDARA". Sebagai saudara itu berarti bahwa derita mereka adalah derita Tuhan dan sukacita mereka adalah sukacita Tuhan juga. Karena komitment mereka yang tulus melayani Yesus dan rombonganNya, maka Tuhan melakukan sebuah perkara besar yang tidak pernah mereka pikirkan, yakni membangkitkan Lazarus dari kematiannya (Yoh. 11:1-44).

Dan masih banyak lagi kisah tentang orang-orang yang dipulihkan hidupnya oleh Tuhan Yesus, lalu mereka melayani Tuhan dan murid-murid Yesus dengan harta benda mereka (Luk. 8:1-3).

Berkekurangankah mereka ketika melakukan hal tersebut?.

Ternyata tidak!.

Tuhan justru membuat hidup mereka semakin bertumbuh, berkembang dan berbuah lebat.

Saudaraku.....
Hal ini saya kemukakan bukan karena saya seorang Hamba Tuhan lalu mengharuskan anda untuk melakukan hal yang demikian kepada para Hamba-hamba Tuhan. Saya hanya mau mengingatkan, bahwa apa yang anda perbuat adalah bagian dari panggilan iman anda, dan anda melakukannya bukan untuk manusia, tetapi anda melakukannya untuk Tuhan.

Penulis kitab Ibrani menasehatkan kita:
"Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohilah iman mereka. Taatilah dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang yang harus bertanggungjawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu (Ibr. 13:7, 17)"
.

Karena itu, bertindaklah sama seperti Obaja. Ia melakukannya sebagai bukti dari integritas imannya: ia lebih taat kepada Tuhan dari pada taat kepada manusia.

(Kudedikasikan buat teman-teman Hamba Tuhan yang setia melayani di daerah terpencil)

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love