Laman

Thursday, August 29, 2013

Bersama Kita Pasti Menang

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Keluaran 17 : 8 - 15

Saudaraku......

Ditengah-tengah kekalutan dan kegalauan hidup sebagai akibat dari tekanan dan pergumulan yang berat, semestinya kita sadar bahwa ternyata kita penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Dengan kesadaran ini maka kita baru mengerti bahwa ternyata siapa pun kita, sesungguhnya kita membutuhkan kehadiran orang lain. Dalam menghadapi berbagai persoalan, kita butuh sahabat tempat curahan hati. Tetapi kehadiran orang lain semakin memberi motivasi jika ada kesadaran bersama untuk meletakkan dan menyerahkan segala persoalan yang ada kepada Tuhan melalui doa.


Teladan telah diberikan kepada kita melalui Musa.

Musa memang memiliki kelebihan-kelebihan khusus di bandingkan orang lain pada zamannya. Bahkan ia dapat berbicara dengan Tuhan layaknya seorang sedang berbicara dengan sahabatnya. Tetapi toh....dalam hal-hal tertentu, Musa tetap membutuhkan dukungan dan topangan dari pihak lain. Ketika bangsa Israel sedang menghadapi musuh bebuyutan mereka, yakni bangsa Amalek, Musa sehari-harian berdoa kepada Tuhan. Seorang diri, membuat tubuh Musa letih dalam menghadapi masalah tersebut lewat doa. Ketika tangannya tetap terangkat, maka Israel memukul mundur musuhnya, tetapi ketika tangan Musa turun, maka Israel pun dipukul mundur oleh musuh. Melihat kenyataan ini, maka Harun dan Hur harus turun tangan untuk bersama-sama menghadapi masalah tersebut. Kehadiran Harun dan Hur membuat Musa kembali kuat untuk melaksanakan tugasnya; dan sehari-harian, tangan Musa tetap terangkat karena Harun dan Hur menopang di kiri dan kanan dan kemenangan pun berpihak pada Israel.

Saudaraku......
Adalah sebuah tindakan yang bodoh jika anda menyangkali dan menolak orang lain untuk hadir dan menjadi bagian dalam hidup anda. Menyangkal dan menolak orang lain berarti menyangkal dan menolak berkat Tuhan.

Tuhan sendiri berharap agar setiap kita dapat menikmati kehidupan yang sempurna, yang ditandai dengan sukacita dan damai sejahtera; dan hal itu hanya mungkin jika kita dapat menyambut orang lain sebagai bagian dari kehidupan kita. Firman Tuhan menyatakan: "Sungguh alangkah baiknya dan indahnya jika saudara-saudara diam dengan RUKUN......sebab kesanalah Tuhan memerintahkan berkat kehidupan untuk selama-lamanya (Mzm. 133)".

Karena itulah, sebuah perbuatan yang sangat konyol jika hidup yang dikaruniakan Tuhan ini kita sia-siakan dengan sikap "menanam kebencian dan menyimpan dendam terhadap sesama". Tuhan Yesus sendiri bersabda: "jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkan persembahanmu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembalilah untuk mempersembahkan persembahanmu itu (Mat. 5:23-24)". Jadi ibadah dan korban-korban syukur kita kepada Allah tidak akan pernah disambutNya jika hati kita sendiri masih menyimpan dendam terhadap sesama, dan siapa pun yang membenci sesamanya, ia tidak lebih dari pada seorang pembunuh (1 Yoh. 3:15).

Saudaraku....
Persaudaraan atau pertemanan itu adalah sebuah berkat. Dan jika 2 orang sepakat (apalagi 3 atau lebih) untuk meminta kepada Bapa, maka doa mereka akan dikabulkan (Mat. 18:19). Karena itu, di mana 2 atau 3 orang berkumpul dalam nama Tuhan, maka di sana Tuhan hadir (Mat. 18:20).
Jadi camkanlah hal ini: Bersama dengan orang lain, anda pasti bisa.

Selamat membangun persahabatan dan pertemanan. Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love