Laman

Sunday, September 1, 2013

Nyanyian Sukma

Puisi Cinta Sang Maestro: KAHLIL GIBRAN

Di dasar relung jiwaku, bergema nyanyian tanpa kata;
Sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku,
yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit;
ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yang nipis kainnya,
dan mengalirkan sayang, namun bukan menyentuh bibirku.

Betapa aku dapat mendesahkannya?
Aku bimbang, dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana.
Kepada siapa aku akan menyanyikannya?

Dia tersimpan dalam relung sukmaku,
karena aku risau, dia akan terhempas,
di telinga pendengaran yang keras.
Pabila kutatap penglihatan batinku.
Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya
Dan pabila kusentuh ujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya
Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,
Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.

Airmataku menandai sendu
Bagai titik-titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahasia mawar layu
Lagu ini digubah oleh renungan
Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkirkan oleh kebisingan
Dan dilipat oleh kebenaran
Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan
Dan difahami oleh cinta
Dan disembunyikan oleh kesadaran siang
Dan dinyanyikan oleh sukma malam

Lagu ini lagu kasih sayang,
Gerakan Cain atau Esau manakah yang mampu membawakannya berkumandang?
Nyanyian itu lebih semerbak wangi dari pada melati;
Suara manakah yang dapat menangkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahasia perawan suci
Getar nada mana yang dapat menggoyahkannya?
Siapa berani menyatukan debur ombak samudera dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam dengan desah bayi yang nyenyak dibuaian?
Siapa berani memecah sunyi
Dan lantang menuturkan bisikan sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?
Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love