Laman

Thursday, September 26, 2013

Ampunilah Kami, Seperti Kami Juga Mengampuni

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan Alkitab : Matius 6 : 9 - 15


Doa Bapa Kami merupakan doa yang tidak asing dipendengaran kita. Sejak kecil kita sudah diajarkan baik oleh orangtua maupun guru-guru sekolah minggu untuk menghafalkannya dan sekaligus fasih dalam melafalkannya. Doa ini juga seolah-olah menjadi sebuah doa wajib diucapkan di setiap kegiatan ibadah. Karena itu, terasa aneh jika ada anak-anak Tuhan yang tidak tahu dan fasih mengucapkan Doa Bapa Kami.

Doa ini lahir dari sebuah kerinduan murid-murid Tuhan Yesus untuk sama seperti murid-murid Yohanis Pembaptis yang mendapatkan pendidikan khusus tentang hal berdoa. Permintaan ini juga dimotivasi oleh sikap Tuhan Yesus sebelum memulai dan mengakhiri pelayananNya, Ia mengambil waktu khusus untuk menyendiri dan berdoa. Memang bagi sebagian orang, permintaan ini biasa-biasa saja. Tapi para murid sadar bahwa ada kuasa yang bekerja dibalik doa itu dan mereka juga rindu untuk mengalami kuasa tersebut.

Tuhan Yesus ternyata merespons baik keinginan para murid. Tuhan Yesus tidak hanya membimbing para muridNya bagaimana sikap dalam berdoa: "Janganlah berdoa seperti orang munafik.....jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu (Mat. 6:5-6)", tetapi juga Tuhan Yesus membimbing bagaimana memformulasikan doa itu dengan baik dan benar: "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami.....(Mat. 6:9 dst)".

Formulasi doa yang benar adalah:
1). Alamat doa: Bapa di Sorga.

2). Sikap pengagungan: Dikuduskanlah namaMu, Datanglah KerajaanMu, Jadilah kehendakMu.

3). Permohonan Pribadi: Berilah kami makanan, ampunilah kesalahan kami, luputkan dari pencobaan dan segala yang jahat.

4). Komitment iman: Mengampuni orang lain.

5). Pengakuan Iman/Credo: Tuhanlah yang empunya Kerajaan, Kuasa dan Kemuliaan.

Saudaraku....
Satu hal yang patut mendapat perhatian kita ialah, doa itu bukan hanya sekedar ucapan di mulut. Doa itu harus keluar dari hati nurani yang tulus dan murni dan diwujudkan lewat perilaku yang penuh kasih dalam membangun hubungan dengan orang lain. Itulah sebabnya, ketika Tuhan Yesus selesai mengajarkan bagaimana sikap berdoa dan bagaimana memformulasikan doa itu dengan baik dan benar, maka Ia menekankan "Hal Pengampunan" sebagai kunci dari doa yang terkabulkan. Ya....anda baru dapat jaminan pengampunan dari Bapa jika anda mengampuni orang lain (Mat. 6:14-15).

Apakah anda menginginkan agar berkat Tuhan terus menerus mengalir dalam hidup anda?.

Tentu anda mengharapkan hidup anda terus diberkati, bukan?.

Jika ya, maka jangan simpan rasa benci di hati anda terhadap orang lain.

Ingatlah hal ini:
Pintu berkat akan terbuka bagi anda jika anda membuka pintu hati anda untuk mengampuni orang lain.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love