Senin - 28 April 2014
Bahan Bacaan : Roma 6 : 15 - 23
Dikuduskan Untuk Kehidupan Kekal
Tidak ada satu orang pun yang menghendaki dirinya diperbudak oleh orang lain, karena menjadi seorang budak maka dirinya harus takluk pada orang lain; hidupnya dikendalikan atau diatur oleh orang lain. Menjadi budak berarti kehilangan kebebasan untuk menikmati dan mengaktualisasikan hidup. Dan sebagai orang-orang yang percaya, maka hal yang tidak mungkin kita harapkan adalah menjadi budak dosa.
Untuk hal inilah maka Tuhan memberikan ketetapan dan hukum-hukumNya agar kita tidak menyerahkan diri dan hidup kita diperbudak oleh dosa. Dengan hukum-hukum itu, hidup kita dituntun atau diarahkan untuk melakukan perkara-perkara yang benar, mulia dan terhormat. Dengan ketetapan dan hukum-hukum itu, kita dimungkinkan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, dan dengan demikian kita akan mejauhi segala bentuk kejahatan yang tidak dikehendaki oleh Tuhan.
Sekalipun kita berupaya untuk menjaga diri kita dari segala tindak kejahatan yang membuahkan dosa dengan mengikuti segala hukum-hukum Tuhan, tapi fakta ini tidak dapat kita sangkal bahwa kita adalah anak-anak Adam (yang dikandung dan diperanakkan dalam dosa Adam). Fakta ini membuat kita sadar bahwa ada hukum lain yang berusaha dan mendesak kita untuk bertindak melawan hukum-hukum Allah. Rasul Paulus dalam Roma 7 : 13 - 26 menguraikan hal tersebut. Paulus mengatakan: "Sebab di dalam batinku, aku suka akan Hukum Allah; tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku (Roma 7:22, 23)". Dengan fakta ini maka kita tergolong MANUSIA CELAKA.
Tetapi sekarang, setelah kita ditebus oleh darah Tuhan Yesus dan diselamatkan olehNya maka semua rantai dosa itu telah diputuskan sehingga dosa kehilangan kuasanya. KebangkitanNya dari antara orang mati menjadi titik awal bagi kita yang percaya untuk memasuki era baru yakni era penyelamatan yang dilakukan oleh Allah sendiri karena kasihNya. Di dalam dan melalui kematian serta kebangkitanNya, maka kita mendapat jaminan yakni kehidupan yang kekal. Dan hal inilah yang hendak ditekankan firman Tuhan pagi ini: "Sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal (Roma 6:22)".
Karena itu, mari kita mempergunakan hidup yang sudah dibarui ini dengan memaknainya melalui kata dan perbuatan yang mendatangkan damai sejahtera. Sekarang bukan lagi zamannya kita memendam iri dan dengki, amarah dan dendam. Saatnya bagi kita yang percaya untuk menabur benih-benih cinta kasih sebagai ucapan syukur kita atas pembebasan yang telah dilakukan Allah melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Camkan hal ini: anda bukan lagi MANUSIA CELAKA, tetapi anda adalah MANUSIA TERHORMAT yang ditentukan untuk mendapatkan PIALA KESELAMATAN.
(by: Pdt. Joni Delima, S.Th).
No comments:
Post a Comment