Laman

Monday, May 12, 2014

Berbuat Baik Tanpa Berharap Ketenaran

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : 2 Timotius 1:15-18


Jika anda di tanya tentang tokoh-tokoh Alkitab khususnya Perjanjian Baru: apakah anda mengenal nama Onesiforus?.

Bisa jadi anda akan menjawab: jangankan kenal, mendengar nama itu saja tidak pernah. Dan bisa jadi, anda akan bertanya balik: Siapa Onesiforus itu, ya?.

Memang...dengan jujur harus kita akui bahwa nama ini sangat asing di telinga kita. Beda jika orang menyebut nama Simon yang disebut Petrus, atau salah seorang dari murid Tuhan Yesus, atau mungkin menyebut nama Zakheus atau Lazarus; maka kita langsung merespons dengan jawaban yang benar. Di samping itu, nama Onesiforus juga sangat jarang disebut-sebut oleh para Hamba-hamba Tuhan saat menyampaikan khotbahnya. Padahal nama Onesiforus sangat spesial bagi Paulus; dan Paulus memuji-muji dia sebagai pribadi yang patut diteladani. Dan melalui suratnya kepada Timotius, Paulus menyampaikan salam khusus (2 Tim. 4:19) dan menaikkan doa khusus agar rahmat Tuhan senantiasa dinyatakan dalam hidupnya dan dalam keluarganya.

Tentu kita bertanya, mengapa Onesiforus menjadi sosok yang sangat spesial dalam pandangan Paulus?.

Ada hubungan apa Paulus dengan Onesiforus?.

Perikop bacaan kita sangat jelas mengungkapkan hal tersebut. Onesiforus adalah pribadi yang terbuka dan tidak merasa malu mengakui Paulus sebagai bagian dari hidupnya. Ketika Paulus menjadi seorang tahanan di Roma, tentu banyak pengikutnya bahkan teman sepelayanannya yang justru pergi meninggalkan Paulus seorang diri karena takut atau karena perasaan malu. Tetapi Onesiforus berusaha menjumpai Paulus. Ia tahu bahwa Paulus butuh teman di saat menghadapi tekanan dan aniaya. "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17)", dan Onesiforus membuktikan hal tersebut. Ia memberikan penguatan secara berulang-ulang kepada Paulus dan hal tersebut bagi Paulus sangat menyegarkan hatinya. Dan Paulus berharap agar apa yang dilakukan Onesiforus kepadanya, hal itu juga menjadi contoh yang baik buat Timotius dalam melaksanakan tugas pelayanannya.

Saudaraku...
Begitu banyak orang memiliki kecenderungan untuk menggembar-gemborkan prestasi yang ia sudah capai. Bahkan dalam Gereja hal tersebut nampak jelas. Ada yang mengatakan: jika bukan karena saya, gedung gereja ini tidak akan terbangun? Karena sayalah maka persekutuan di tempat itu terbentuk? dan masih begitu banyak ungkapan yang menggambarkan penonjolan diri.

Onesiforus adalah seorang pribadi yang tidak menggembar-gemborkan apa yang sudah ia lakukan. Semua yang ia lakukan bukan dia lakukan untuk mencari nama. Tidakkah namanya justru terlupakan di kalangan anak-anak Tuhan zaman Gereja Mula-mula. Apa yang dia lakukan adalah bukti dari imannya yang kuat kepada Injil, dan ia mau membagikan hal tersebut kepada Paulus (yang nota bene seorang tokoh besar Gereja Mula-mula) tanpa merasa sungkan dan malu. Dan hal inilah yang patut kita teladani dari Onesiforus.

Camkanlah hal ini:
Satu perbuatan baik, gaungnya lebih besar dari pada prestasi akademik. Dan sekecil apa pun kebajikan yang anda lakukan, hal tersebut akan terpatri di hati seseorang yang mengalaminya hingga akhir hayatnya
.

(Samarinda, 13 Mei 2014 - Pdt. Joni Delima)

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love