Laman

Tuesday, June 10, 2014

Jangan Membiasakan Hal-hal Yang Tidak Biasa

Sebuah Refleksi Pribadi
Rabu, 11 Juni 2014

Jangan Membiasakan Hal Yang Tidak Biasa
Bacaan : Galatia 6 : 1 - 10


Ada sebuah peribahasa yang sudah tidak asing lagi di pendengaran kita yang mengatakan: "Ala bisa karena biasa". Peribahasa ini mengandung arti bahwa sesuatu hal akan menjadi sebuah kebiasaan jika sering kita melakukannya.

Contoh:
Jika seorang anak telah dibiasakan dan membiasakan dirinya untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah ia makan, maka hal itu akan mendarah-daging dalam dirinya, sehingga ketika melihat seseorang makan tanpa mencuci tangan, maka ia akan merasa risih dan menganggap perbuatan orang tersebut salah dan jorok. Demikian juga jikalau seorang anak dibiasakan dan membiasakan diri mengucapkan kata-kata kotor, maka sampai masa tuanya pun hal itu akan melekat pada dirinya. Ia akan menganggap biasa ucapan-ucapan kotor yang keluar dari mulutnya tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan dari ucapannya itu. Jadi apabila kebiasaan itu adalah kebiasaan melakukan hal-hal yang baik maka akan berimbas pada pembentukan karakter yang baik, santun dan berwibawa, tetapi kebiasaan melakukan hal-hal yang tidak baik akan membentuk karakter yang keras, melawan norma/aturan dan liar.

Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk tidak membiasakan hal-hal yang tidak biasa. Yang saya maksudkan dengan hal-hal yang tidak biasa yaitu segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Ada awasan yang diberikan kepada kita melalui firman ini, bahwa: "Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan". Ya...setiap apa yang kita lakukan harus kita lihat dalam kacamata ini: "apakah hal tersebut membuat nama Tuhan dimuliakan, atau justru sebaliknya, nama Tuhan dinajiskan atau dicemarkan". Mengapa demikian? Jawabannya adalah: karena kita adalah anak-anakNya. Sebagai Bapa, Tuhan tidak menginginkan anak-anakNya hidup dalam kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan hukum dan ketetapanNya. Tuhan mengharapkan agar sebagai anak, maka kita harus menghormati Dia dengan taat dan setia melakukan segala perintahNya. Di sinilah Tuhan akan memberlakukan Hukum Tabur-Tuai (HTT), bahwa apa yang ditabur orang maka itu juga yang akan dituainya. Jika kita menabur kebaikan, maka kita akan menuai kebaikan. Tetapi jika kita menabur kejahatan, maka yang jahat pula yang akan kita tuai. Sejalan dengan hal ini, Rasul Paulus memberi nasehat: "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik (1 Kor. 15:33)".

Ingat dan camkanlah akan hal ini: Setiap kebajikan yang kita tabur, Tuhan sendiri akan memberi pertumbuhan yang baik sehingga buah kebajikan adalah keuntungan. Orang baik (benar) tidak akan ditinggalkan dan anak cucunya tidak akan meminta-minta roti (Mzm. 37:25). Karena itu biasakanlah melakukan hal-hal yang benar dan jauhkanlah dari dirimu kebiasaan untuk melakukan hal-hal yang tidak benar.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love