Bahan Penelaahan Alkitab
Diperumtukkan untuk Ibadah Rumah Tangga
Gereja Toraja Jemaat Samarinda, Rabu - 6 Agustus 2014
(Dikembangkan dari Buku Membangun Jemaat Gereja Toraja)
Bacaan: Kejadian 32 : 22 - 31
Pokok Bahasan:
1). Agar warga jemaat semakin sadar bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah
2). Agar warga jemaat tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap persoalan hidup
3). Agar warga jemaat sadar bahwa buah dari kesetiaan adalah BERKAT
I. Pembimbing
Peristiwa pergulatan antara Yakub dengan seorang laki-laki misterius dalam perikop bacaan kita hari ini terjadi/berlangsung di tepi Sungai Yabok (Ibr: Jabboq, yang mengandung arti: "Pergumulan atau Pergulatan"). Dalam pergulatan itu, Yakub diizinkan keluar sebagai "pemenang" (ayat 28) walaupun Yakub harus menanggung konsekwensi dari pengulatan tersebut yakni pangkal pahanya kena pukul hingga terpelecok. Ya...Yakub menang walau bagian tubuhnya mengalami cedera (ayat 25). Makna yang terkandung dalam ayat 28, yakni bahwa setiap persoalan dalam hidup ini pastilah ada jalan keluarnya, namun pada ayat 25 ada awasan bahwa jalan keluar hanya akan menjadi kenyataan jika kita berani berjuang dan berani menghadapi resiko.
Kemenangan menjadi sempurna jika hal tersebut diperkenankan dan diberkati TUhan (ayat 29). Karena itu dalam setiap pergumulan yang menjadi pergulatan kita setiap saat, kita harus bersandar pada Tuhan dan senantiasa mengandalkan kuasaNya. Ketika pangkal paha Yakub cedera, kekuatan Yakub tergerus dan ia menjadi manusia yang lemah. Yakub menjadi pincang dan hal ini mengandung makna bahwa dengan mengandalkan dirinya sendiri maka Yakub tidak akan mungkin mampu mengatasi setiap persoalan sehingga mau tidak mau ia harus mengandalkan Tuhan dalam setiap persoalan hidup yang dihadapinya dan mengantungkan harapannya hanya kepada Tuhan.
Ada beberapa hal yang dapat dicatat dari pengalaman Yakub di Sungai Yabok:
(1). Kesadaran diri Yakub bahwa orang yang sedang dihadapinya bukanlah orang sembarang. Karena itu ia menghadapi pergulatan tersebut dengan serius (pantang menyerah) sekalipun ia harus menerima resiko yakni cedera (pincang). (2). Keseriusannya juga diperlihatkan melalui sikapnya untuk tidak membiarkan orang tersebut pergi tanpa menyebut nama dan tanpa menerima berkat. Yakub ingin tahu siapa sesungguhnya yang ia sedang hadapi, dan keyakinannya yang kuat bahwa orang tersebut memiliki kuasa untuk memberi berkat. (3). Sekalipun Yakub dinyatakan sebagai pemenang, namun Yakub tetap menyatakan kerendahan hatinya di hadapan Tuhan. Dan buah dari kerendahan hati adalah semangat yang baru dengan nama yang baru. (4). Tumbuhnya kesadaran baru dalam diri Yakub sebagai dampat dari kemenangan yang diterima yakni bahwa ia tidak lagi berjalan sendiri. Ia kini sadar bahwa Tuhan sedang berjalan bersamanya dan melapangkan jalannya untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Pergulatan Yakub di tepi Sungai Yabok bersama dengan laki-laki misterius yang tidak lain adalah Malaikat Tuhan memberikan motivasi/semangat hidup untuk melanjutkan perjalanannya kembali ke rumah bapanya. Esau (kakaknya) yang selama ini membuat hatinya diliputi kegentaran dan ketakutan, kini tidak lagi menjadi penghalang untuk melanjutkan perjalanannya, sebab Yakub meyakini bahwa sesungguhnya dia tidak sendirian menghadapi persoalan/masalah; ada Tuhan yang menemani dan yang memberi jaminan keselamatan.
II. Pertanyaan untuk didiskusikan
1). Yakub berjuang dengan sekuat tenaga dan akhirnya ia diberi berkat. Adakah pengalaman anda yang mirip seperti pengalaman Yakub? Kemukakanlah!
2). Menurut anda, haruskah setiap orang berjuang mati-matian baru mendapatkan hasil?
Diperumtukkan untuk Ibadah Rumah Tangga
Gereja Toraja Jemaat Samarinda, Rabu - 6 Agustus 2014
(Dikembangkan dari Buku Membangun Jemaat Gereja Toraja)
Bacaan: Kejadian 32 : 22 - 31
Pokok Bahasan:
1). Agar warga jemaat semakin sadar bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah
2). Agar warga jemaat tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap persoalan hidup
3). Agar warga jemaat sadar bahwa buah dari kesetiaan adalah BERKAT
I. Pembimbing
Peristiwa pergulatan antara Yakub dengan seorang laki-laki misterius dalam perikop bacaan kita hari ini terjadi/berlangsung di tepi Sungai Yabok (Ibr: Jabboq, yang mengandung arti: "Pergumulan atau Pergulatan"). Dalam pergulatan itu, Yakub diizinkan keluar sebagai "pemenang" (ayat 28) walaupun Yakub harus menanggung konsekwensi dari pengulatan tersebut yakni pangkal pahanya kena pukul hingga terpelecok. Ya...Yakub menang walau bagian tubuhnya mengalami cedera (ayat 25). Makna yang terkandung dalam ayat 28, yakni bahwa setiap persoalan dalam hidup ini pastilah ada jalan keluarnya, namun pada ayat 25 ada awasan bahwa jalan keluar hanya akan menjadi kenyataan jika kita berani berjuang dan berani menghadapi resiko.
Kemenangan menjadi sempurna jika hal tersebut diperkenankan dan diberkati TUhan (ayat 29). Karena itu dalam setiap pergumulan yang menjadi pergulatan kita setiap saat, kita harus bersandar pada Tuhan dan senantiasa mengandalkan kuasaNya. Ketika pangkal paha Yakub cedera, kekuatan Yakub tergerus dan ia menjadi manusia yang lemah. Yakub menjadi pincang dan hal ini mengandung makna bahwa dengan mengandalkan dirinya sendiri maka Yakub tidak akan mungkin mampu mengatasi setiap persoalan sehingga mau tidak mau ia harus mengandalkan Tuhan dalam setiap persoalan hidup yang dihadapinya dan mengantungkan harapannya hanya kepada Tuhan.
Ada beberapa hal yang dapat dicatat dari pengalaman Yakub di Sungai Yabok:
(1). Kesadaran diri Yakub bahwa orang yang sedang dihadapinya bukanlah orang sembarang. Karena itu ia menghadapi pergulatan tersebut dengan serius (pantang menyerah) sekalipun ia harus menerima resiko yakni cedera (pincang). (2). Keseriusannya juga diperlihatkan melalui sikapnya untuk tidak membiarkan orang tersebut pergi tanpa menyebut nama dan tanpa menerima berkat. Yakub ingin tahu siapa sesungguhnya yang ia sedang hadapi, dan keyakinannya yang kuat bahwa orang tersebut memiliki kuasa untuk memberi berkat. (3). Sekalipun Yakub dinyatakan sebagai pemenang, namun Yakub tetap menyatakan kerendahan hatinya di hadapan Tuhan. Dan buah dari kerendahan hati adalah semangat yang baru dengan nama yang baru. (4). Tumbuhnya kesadaran baru dalam diri Yakub sebagai dampat dari kemenangan yang diterima yakni bahwa ia tidak lagi berjalan sendiri. Ia kini sadar bahwa Tuhan sedang berjalan bersamanya dan melapangkan jalannya untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Pergulatan Yakub di tepi Sungai Yabok bersama dengan laki-laki misterius yang tidak lain adalah Malaikat Tuhan memberikan motivasi/semangat hidup untuk melanjutkan perjalanannya kembali ke rumah bapanya. Esau (kakaknya) yang selama ini membuat hatinya diliputi kegentaran dan ketakutan, kini tidak lagi menjadi penghalang untuk melanjutkan perjalanannya, sebab Yakub meyakini bahwa sesungguhnya dia tidak sendirian menghadapi persoalan/masalah; ada Tuhan yang menemani dan yang memberi jaminan keselamatan.
II. Pertanyaan untuk didiskusikan
1). Yakub berjuang dengan sekuat tenaga dan akhirnya ia diberi berkat. Adakah pengalaman anda yang mirip seperti pengalaman Yakub? Kemukakanlah!
2). Menurut anda, haruskah setiap orang berjuang mati-matian baru mendapatkan hasil?
No comments:
Post a Comment