Laman

Wednesday, July 29, 2015

Mengampuni 1

Renungan Malam - Rabu, 29 Juli 2015
Sebuah Refleksi Pribadi





"Dengan MENGAMPUNI maka anda telah menyelamatkan diri anda sendiri"


Bacaan Alkitab : Matius 18 : 21 - 35


Ada satu ungkapan yang sangat saya sukai, dan saya harus jujur mengatakan bahwa ungkapan tersebut terus mengusik hidup saya dan sangat mempengaruhi kepribadian serta gaya hidup saya. Memang saya tidak dapat mengatakan bahwa 100 % hal tersebut sudah menjadi warna kehidupan saya dalam membangun relasi dengan setiap orang yang saya jumpai dalam kehidupan saya. Tetapi bagi saya, hal yang terpenting adalah bahwa saya berusaha untuk melakukannya dan akan terus berjuang untuk melakukannya sampai batas kemampuan dan batas hidup yang Tuhan masih anugerahkan kepada saya. Ungkapan itu berbunyi demikian : "ANDA TIDAK AKAN PERNAH MENGUASAI DIRI ANDA SAMPAI ANDA BELAJAR BENAR-BENAR MENGAMPUNI ORANG".Hal ini bukanlah sebuah perkara yang mudah, semudah anda membalikkan telapak tangan anda. Saya justru mengagumi orang yang mampu melakukannya tanpa harus menyimpan luka batin, dan orang tersebut saya sebut "MANUSIA ILAHI". Tapi saya mau mengatakan pada diri saya bahwa saya pun harus melakukannya dan pasti bisa untuk melakukannya, sebab diri saya adalah gambaran dari Sang Khalik saya. Saya diciptakan segambar dan serupa dengan DIA. Itulah yang dikatakan oleh Tuhan, bukan oleh manusia atau makhluk lainnya, dan saya harus mempercayai apa yang dikatakan Tuhan.

Ya...memang mengampuni, apalagi orang yang telah menorehkan luka batin yang begitu dalam; bukan hal yang mudah.

Coba anda sendiri bayangkan dan renungkan, jika ada seseorang yang sedemikian rupa anda kasihi, lalu tanpa sebab, ia membuat anda harus menderita!

Coba bayangkan, tiba-tiba di depan mata anda, sang isteri atau suami mengkhianati janji setianya dengan melakukan perselingkuhan bersama dengan orang lain!

Coba bayangkan, bagi anda yang baru menjalin hubungan dengan seorang laki-laki atau seorang perempuan (baru berpacaran), tanpa bla-bla-bla, pacar anda meninggalkan anda atau bercumbuh dengan yang lain!

Tidakkah hati anda bagai tersayat sembilu diperlakukan demikian?

Tidakkah anda akan berteriak dan mengeluarkan kata-kata laknat?

Tidakkah hati anda seketika akan dikuasai rasa benci dan dendam, sehingga ada niat untuk membalas dan melampiaskan sakit hati anda?

Jujur kita harus akui, bahwa seperti itulah kecenderungan hati kita. Kita tidak dapat menerima begitu saja sebuah kenyataan yang menyakitkan. Justru itulah saya dapat memaklumi jika di Taman Getsemani, peluh Tuhan Yesus seperti titik-titik darah yang jatuh ke tanah (Luk. 22:44). Inilah gambaran nyata bahwa memberikan pengampunan kepada mereka yang membuat hidup ini mengalami penderitaan, bukanlah suatu perkara yang mudah. Begitu sulitnya, sehingga ada orang berkata: "pembalasan lebih kejam dari pada perbuatan". Tetapi Tuhan Yesus tidak mau terjebak dengan dorongan untuk membalas dendam. Ia memang berkata:"Jika berkenan, lalukanlah semuanya....", tetapi Ia sadar, bahwa jawaban akhir ada pada BapaNya. Dan karena itu, Ia pun berkata: "Tetapi bukanlah kehendakKU, melainkan kehendakMU-lah yang terjadi (Luk. 22:42)". Dan Tuhan Yesus pun mencapai kemenangan pada pertarungan batinNya saat Ia berkata dari atas salib itu: "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Luk. 23:34)".

Ya....di sinilah sulitnya untuk mengampuni orang yang telah melukai hati. Dan karena itu, saya sendiri tak dapat menjamin bahwa saya sudah mampu 100% melakukannya. Namun saya akan berusaha untuk mencapai standart hidup yang diinginkan oleh Tuhan, yakni berusaha mengasihi orang yang tidak mengasihi saya. Dan hal ini tidak ada tawar menawar harga. Saya katakan pada diri saya, saya harus berjuang untuk mencapai kesempurnaan yang diinginkan oleh Tuhan. Dan kata-kata Tuhan Yesus selalu mengusik diri saya: "apakah untungnya engkau mengasihi orang yang mengasihi dirimu? Tidakkah orang yang jahat dan tidak mengenal Allah pun melakukannya?".


Bagi Tuhan Yesus, pengampunan harus diberikan walau kepada musuh sekali pun. Dan inilah yang saya mau bagikan kepada anda:
"Jika anda mengampuni maka anda menyelamatkan diri anda sendiri".
Sebab jika tidak, yakni jika anda tidak mau mengampuni; maka Tuhan tidak dapat mengampuni anda (Mat. 6:14-15).

Camkan kata-kata ini:
"PENGAMPUNAN ADALAH SUATU LANGKAH PENTING MENUJU PADA PENGUASAAN DIRI".


Selamat berjuang untuk mengampuni.
Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love