Laman

Monday, July 20, 2015

Tuhan Benar Dalam Segala TindakanNya

Renungan Malam - Senin, 20 Juli 2015
Sebuah Refleksi Pribadi
Menyelami Kasih Tuhan dalam kepahitan hidup

Bacaan Alkitab : Kejadian  45 : 1 - 15
Nats                 : Roma 8 : 28

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai rencanaNya".


Setiap kita pastilah berharap agar hidup yang kita jalani jauh dari segala susah dan derita. Maunya kita adalah: hidup serba mudah dan serba murah. Itulah sebabnya, banyak di antara kita yang sangat sulit untuk menerima jalan derita sebagai pilihan Tuhan yang terbaik bagi kita untuk menggapai hidup yang berkemenangan. Saya pun sering mempunyai perasaan yang sama seperti itu, sulit menerima fakta penderitaan sebagai jalan menuju kemuliaan. Saya sering memberontak, marah, mengeluh bahkan terkadang putus-asa. Saya sering berkata kepada Tuhan: "Tuhan....seberapa besar dosa yang saya sudah lakukan, sehingga saya harus menderita seperti ini? Tuhan....bukankah aku ini hambaMu, mengapa aku harus menanggung aib; aku tidak menfitnah orang tetapi mengapa aku justru menanggung fitnah! Aku tidak pernah mencela orang, tetapi mengapa aku harus menanggung cela? Aku tidak pernah melukai hati orang, tetapi mengapa aku dilukai? Aku tulus melakukan kebaikan tanpa berharap pamrih, namun semua yang kulakukan dipandang salah!".


Memang kita berharap agar jalan yang kita tempuh adalah jalan yang mudah dan yang murah. Tapi adakah jalan yang demikian untuk sampai kepada puncak kemuliaan? Pada akhirnya saya berkata pada diri saya: "Jika saya mengharapkan untuk mendapatkan sebuah barang yang berkualitas, maka saya harus berani membayar dengan harga yang mahal. Saya harus berani bersaing dengan orang lain yang juga mengharapkan untuk memiliki barang tersebut. Jika saya hanya berani membayar dengan harga yang murah, maka yang saya dapatkan hanyalah barang rongsokan. Jika saya tidak berani bersaing dengan orang lain untuk mendapatkan yang terbaik, maka yang saya dapatkan hanyalah sampah".


Kisah Yusuf menjadi inspirasi bagi saya untuk berusaha belajar menyelami jalan penderitaan sebagai jalan yang dipilih oleh Tuhan bagi saya demi menggapai kehidupan yang sempurna. Saya berusaha untuk belajar berterima kasih kepada setiap orang yang dihadirkan Tuhan dalam hidup saya sekali pun di mata orang lain, mereka mempersulit hidup saya bahkan membuat saya harus menderita sekian lamanya (tapi bukan untuk selama-lamanya); saya harus belajar mensyukuri kehadiran mereka. Tuhan menghadirkan mereka untuk membentuk saya menjadi manusia yang bermental baja, bukan bermental krupuk. Tuhan menghadirkan mereka untuk membentuk saya menjadi manusia yang tangguh, bukan pecundang. Tuhan menghadirkan mereka untuk membentuk saya menjadi manusia yang unggul, bukan manusia murahan.


Saya berusaha untuk belajar mencari hikmat Allah di balik hal-hal yang kejam dan menyakitkan dalam kehidupan saya. Tanpa sadar, mungkin saja anda telah mereka-rekakan yang jahat dalam hidup saya, dan bisa jadi sebaliknya; bahwa saya pun telah mereka-rekakan yang jahat dalam kehidupan anda, namun Tuhan menjadikan hal itu sebagai jalan kebaikan untuk kehidupan kita bersama. Karena itu, ketika jalan yang kita tempuh penuh dengan onak dan duri, janganlah kita cepat menarik kesimpulan bahwa jalan ini adalah jalan kehinaan bahkan jalan kehancuran. Di setiap kepahitan hidup yang kita alami, Tuhan sedang merencanakan dan merancangkah sesuatu yang lebih baik. Saya sungguh percaya akan hal itu, karena saya adalah anakNya dan semoga anda pun percaya akan hal itu sebab anda juga adalah anak Tuhan.

Karena itu, marilah kita berkata: Tuhan.....Engkau benar dalam segala tindakanMu. Jadilah kehendakMu.Selamat beristirahat, Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love