Renungan Malam - Selasa, 4 Agustus 2015
Sebuah Refleksi Pribadi
"....Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk dosa-dosa kita, IA yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya IA membawa kita kepada Allah....."
Bacaan Alkitab : 1 Petrus 3 : 15 - 18
Saya berharap agar anda tidak merasa jenuh dengan tema "MENGAMPUNI", dan jikalau anda merasa jenuh, maka saya akan mengakhiri bagian ini dengan memberikan beberapa simpulan.
"PENGAMPUNAN" adalah wujud kekuatan kasih Allah yang diberikan kepada manusia. Allah sendiri berinisiatif "MENGAMPUNI" manusia dari hutang dosa, IA membebaskan dan memerdekakan manusia dari segala kutuk dosa.
Tentu anda mengingat tentang perumpamaan domba yang hilang, atau lebih tepatnya: Domba Yang Tersesat. Domba itu tidak lagi menemukan jalan pulang ke kandang. Akhirnya ia terperosok ke jurang dan tidak ada kekuatan untuk menyelamatkan diri dan hidupnya. Tapi...lihatlah! Gembala itu sangat teliti atas jumlah domba yang dipunyainya. Ia menghitungnya: 1, 2, 3.....50......80.....99...!
Hei, di mana yang satu?
Karena tidak ditemukannya, iapun kembali ke padang. Ia tidak peduli dengan keadaannya. Ia hanya memikirkan domba yang satu itu. Ia tidak akan pulang sebelum ditemukannya.
Akhirnya, domba itu ditemukan.
Ia mengangkatnya dan diletakkan di atas pundaknya. Sesampainya di rumah, dibersihkannya luka-luka yang ada di sekujur tubuhnya, dibaringkannya dan setelah itu, ia mengundang tetangga-tetangganya untuk berpesta, sebab domba yang tersesat itu telah ditemukan kembali.
Ia tidak berhitung untung dan rugi melakukan perayaan sukacita. Bisa jadi, biaya pesta lebih besar dari harga domba itu.
Tapi ia tidak mau ambil pusing.
Yang ia tahu....ia lagi senang. Ia sangat bergembira. Tak peduli berapa harga yang harus ia bayar karena suasana hatinya yang senang karena domba itu ditemukan lagi.
Dari kisah ini, Allah menghendaki agar kita hidup dengan kenyakinan yang teguh (sempurna) bahwa kita telah diampuni. Ya...luka-luka yang ada di sekujur tubuh, jiwa dan roh kita telah dibersihkan. Kita telah dibalut oleh "PENGAMPUNAN-NYA"; oleh bilur-bilurNya, kita menjadi sembuh.
Sekarang, saya ajak anda untuk sejenak mengkaji kedahsyatan dari kata "MENGAMPUNI.
"MENGAMPUNI" menjadi kata kunci dalam terminologi Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Kata yang dipakai dalam Perjanjian Lama (Bhs. Ibrani) adalah S'lah yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan kata "to forgive" yang berarti : MEMAAFKAN. Sedangkan kata S'lah dalam bahasa Aram dan Syria diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan kata "to pour out" yang mengandung arti : Menumpahkan keluar, Dibuang, Dikeluarkan atau Tidak Diingat-ingat Lagi. Sedang dalam Perjanjian Baru (bhs Yunani) dipakai kata Aphimi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan kata: "to send fort" yang berarti "Mengeluarkan" atau juga dipakai kata : "send away" yang berarti : "Mengusir".
Namun satu kata yang dipergunakan dalam Perjanjian Baru yang dapat menyimpulkan ketulusan hati "MENGAMPUNI" adalah "Charizomai" yang dapat diterjemahkan dengan perkataan : "menyimpan kemurahan hati tanpa syarat".
Saya memberikan kesempatan pada anda untuk menyimpulkan sendiri. makna "MENGAMPUNI".
Terlalu dalam, bukan?
Ya...sangat dalam maknanya.
Silahkan anda menyimak setiap kata yang ada dalam Mzm. 103:8-13.
Dan inilah yang hendak saya katakan untuk mengakhiri tema "PENGAMPUNAN" :
Kristus telah mati sekali untuk dosa-dosa kita.
Ia yang tidak mengenal dosa, dijadikan dosa karena kita.
Ia melunasi secara penuh hutang dosa-dosa kita.
Tidak ada lagi yang tersisa.
Tuntas.....tas...tas....tas.....
Itulah sebabnya Ia berseru dari atas salib itu: SUDAH SELESAI.
Jadi, apalagi yang tersisa untuk kita lakukan?
Tidak ada!
Karena itu:
"Nikmati pengampunanNya bersama dengan orang-orang yang anda jumpai dalam hidup anda. Jangan memandang muka. Lakukanlah dengan tulus, sebab Kristus melakukannya untuk anda bukan karena anda layak untuk diampuni; tetapi karena tidak ada alasan bagi Kristus untuk tidak mengampuni anda. Ia melakukannya karena didorong oleh kekuatan CINTA".
Sebuah Refleksi Pribadi
"....Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk dosa-dosa kita, IA yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya IA membawa kita kepada Allah....."
Bacaan Alkitab : 1 Petrus 3 : 15 - 18
Saya berharap agar anda tidak merasa jenuh dengan tema "MENGAMPUNI", dan jikalau anda merasa jenuh, maka saya akan mengakhiri bagian ini dengan memberikan beberapa simpulan.
"PENGAMPUNAN" adalah wujud kekuatan kasih Allah yang diberikan kepada manusia. Allah sendiri berinisiatif "MENGAMPUNI" manusia dari hutang dosa, IA membebaskan dan memerdekakan manusia dari segala kutuk dosa.
Tentu anda mengingat tentang perumpamaan domba yang hilang, atau lebih tepatnya: Domba Yang Tersesat. Domba itu tidak lagi menemukan jalan pulang ke kandang. Akhirnya ia terperosok ke jurang dan tidak ada kekuatan untuk menyelamatkan diri dan hidupnya. Tapi...lihatlah! Gembala itu sangat teliti atas jumlah domba yang dipunyainya. Ia menghitungnya: 1, 2, 3.....50......80.....99...!
Hei, di mana yang satu?
Karena tidak ditemukannya, iapun kembali ke padang. Ia tidak peduli dengan keadaannya. Ia hanya memikirkan domba yang satu itu. Ia tidak akan pulang sebelum ditemukannya.
Akhirnya, domba itu ditemukan.
Ia mengangkatnya dan diletakkan di atas pundaknya. Sesampainya di rumah, dibersihkannya luka-luka yang ada di sekujur tubuhnya, dibaringkannya dan setelah itu, ia mengundang tetangga-tetangganya untuk berpesta, sebab domba yang tersesat itu telah ditemukan kembali.
Ia tidak berhitung untung dan rugi melakukan perayaan sukacita. Bisa jadi, biaya pesta lebih besar dari harga domba itu.
Tapi ia tidak mau ambil pusing.
Yang ia tahu....ia lagi senang. Ia sangat bergembira. Tak peduli berapa harga yang harus ia bayar karena suasana hatinya yang senang karena domba itu ditemukan lagi.
Dari kisah ini, Allah menghendaki agar kita hidup dengan kenyakinan yang teguh (sempurna) bahwa kita telah diampuni. Ya...luka-luka yang ada di sekujur tubuh, jiwa dan roh kita telah dibersihkan. Kita telah dibalut oleh "PENGAMPUNAN-NYA"; oleh bilur-bilurNya, kita menjadi sembuh.
Sekarang, saya ajak anda untuk sejenak mengkaji kedahsyatan dari kata "MENGAMPUNI.
"MENGAMPUNI" menjadi kata kunci dalam terminologi Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Kata yang dipakai dalam Perjanjian Lama (Bhs. Ibrani) adalah S'lah yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan kata "to forgive" yang berarti : MEMAAFKAN. Sedangkan kata S'lah dalam bahasa Aram dan Syria diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan kata "to pour out" yang mengandung arti : Menumpahkan keluar, Dibuang, Dikeluarkan atau Tidak Diingat-ingat Lagi. Sedang dalam Perjanjian Baru (bhs Yunani) dipakai kata Aphimi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan kata: "to send fort" yang berarti "Mengeluarkan" atau juga dipakai kata : "send away" yang berarti : "Mengusir".
Namun satu kata yang dipergunakan dalam Perjanjian Baru yang dapat menyimpulkan ketulusan hati "MENGAMPUNI" adalah "Charizomai" yang dapat diterjemahkan dengan perkataan : "menyimpan kemurahan hati tanpa syarat".
Saya memberikan kesempatan pada anda untuk menyimpulkan sendiri. makna "MENGAMPUNI".
Terlalu dalam, bukan?
Ya...sangat dalam maknanya.
Silahkan anda menyimak setiap kata yang ada dalam Mzm. 103:8-13.
Dan inilah yang hendak saya katakan untuk mengakhiri tema "PENGAMPUNAN" :
Kristus telah mati sekali untuk dosa-dosa kita.
Ia yang tidak mengenal dosa, dijadikan dosa karena kita.
Ia melunasi secara penuh hutang dosa-dosa kita.
Tidak ada lagi yang tersisa.
Tuntas.....tas...tas....tas.....
Itulah sebabnya Ia berseru dari atas salib itu: SUDAH SELESAI.
Jadi, apalagi yang tersisa untuk kita lakukan?
Tidak ada!
Karena itu:
"Nikmati pengampunanNya bersama dengan orang-orang yang anda jumpai dalam hidup anda. Jangan memandang muka. Lakukanlah dengan tulus, sebab Kristus melakukannya untuk anda bukan karena anda layak untuk diampuni; tetapi karena tidak ada alasan bagi Kristus untuk tidak mengampuni anda. Ia melakukannya karena didorong oleh kekuatan CINTA".
No comments:
Post a Comment