Laman

Thursday, March 31, 2016

Sirik Melihat Orang Sukses

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Hakim 7:23 - 8:3


Salah satu kecenderungan negatif setiap kita adalah IRI HATI karena melihat keberhasilan orang lain. Ketika tetangga membeli mobil baru, rumah baru atau mendapat promosi jabatan di tempat yang baru (apalagi jika istilah sekarang : "TEMPAT BASAH"), maka selalu saja ada pikiran-pikiran kotor/jahat... "ha...maunya dikatakankan orang kaya padahal mobil itu didapatkan lewat kredit, atau mobil hasil korupsi? Jangan-jangan keberhasilannya menjadi pejabat itu dibeli? Atau singkatnya ia mendapatkan semua itu karena NYOGOK".

Kalaupun kita memberikan ucapan selamat untuk keberhasilan yang diraih teman atau sahabat kita atau pun orang lain, terkadang hanya kamuflase; hanya sekedar basa-basi supaya tidak kehilangan muka di antara banyak orang yang tulus menyampaikan selamat.

Saudaraku....
Kisah yang kita baca adalah kemarahan orang-orang Efraim yang merasa tidak dilibatkan oleh Gideon dalam peperangan awal melawan bangsa Median.... "apa macam perbuatanmu ini terhadap kami? Mengapa engkau tidak memanggil kami, ketika engkau pergi berperang melawan orang Midian".

Bagi orang Efraim, tindakan Gideon ini merendahkan harkat dan martabat mereka. Orang Efraim merasa sebagai suku yang terkemuka dibandingkan Manasye yang merupakan suku di mana Gideon berasal. Kesombongan orang Efraim karena berkat yang diberikan Yakub, yang mengutamakan Efraim dari pada Manasye (Kej. 48:14). Itulah sebabnya mereka merasa berhak memulai perang, bukan Gideon.

Karakter orang-orang Efraim adalah karakter orang-orang SIRIK karena keberhasilan yang diraih oleh pihak lain. Dan orang-orang SIRIK conderong melakukan penonjolan diri: "kalau bukan aku/kami.....". Mereka demikian karena kedudukan/jabatan, harta-kekayaan, prestasi akademik atau karena status sosial, lalu menganggap orang lain rendah dan tidak pantas dihormati atau diberi kepercayaan untuk melakukan tanggung jawab yang besar.

Orang-orang SIRIK tidak dapat menerima fakta kesuksesan orang lain dengan lapang dada, apalagi jika yang bersangkutan levelnya lebih rendah dari pada mereka. Orang-orang SIRIK selalu "NEGATIVE THINKING" terhadap setiap keberhasilan orang lain.

Bagaimana Gideon menghadapi orang-orang yang demikian?

Untuk menanggapi kemarahan orang-orang Efraim, Gideon berkata dengan bijaksana. Gideon fokus pada HASIL bukan pada PERMULAANNYA....."bukankah pemetikan susulan oleh suku Efraim lebih baik hasilnya dari pada panen buah anggur kaum Ebiezer". Ini adalah kata-kata bijak yang membuat situasi tegang menjadi teduh. Perkataan Gideon membesarkan hati suku Efraim dan mereka tidak marah lagi.

Camkanlah ini:
Sesirik apapun orang karena kesuksesan yang anda raih, tetaplah tenang dan hadapi dengan hati yang bijaksana. Ingatlah bahwa ketika kita bertindak benar, tetap saja ada orang yang tidak puas; apa lagi kalau kita bertindak semberono. Tetaplah berbesar hati menanggapi kesirikan orang tanpa harus bersikap prontal. Kelembutan kata-kata akan membuat orang SIRIK jadi malu.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love