Laman

Friday, April 29, 2016

Ketika Harapan atau Doa Tertunda

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Markus 5 : 21 - 24, 35 - 43



Semua kita tidak lagi merasa asing dengan ucapan bpk. Yusuf Kalla', Wakil Presiden kita sekarang yang mengatakan: "lebih cepat lebih baik".

Benar bahwa dalam konteks kita sekarang, istilah : "alon-alon asal kelakon = biar lambar asal selamat tiba di tujuan", kini dipandang sebagai ungkapan yang sudah ketinggalan zaman atau sudah kadaluwarsa. Semua hal dituntut untuk bergerak cepat, hemat dan tepat. Dan saya mau mengatakan bahwa ada 2 label alamiah yang melekat pada diri setiap orang dan hal ini sangat bertentangan dengan kehendak Allah,yakni (1). merasa mampu untuk melakukan ini dan itu, tanpa sadar bahwa sehebat-hebatnya manusia selalu ada sisi kelemahannya. (2). sikap kurang tahu diri ketika terbentur pada masalah, memaksa Tuhan untuk menyelesaikan masalahnya.

"Lebih cepat lebih baik". Memang kita ingin seperti itu. Tapi dalam soal hidup beriman, hal demikian tidaklah tepat untuk diberlakukan. Siapa sih kita sehingga kita memaksa Tuhan untuk mewujudkan secepat kilat semua apa yang kita inginkan? Sadar atau tidak, seperti itulah gaya beriman kita. Ketika kita berdoa atau menyampaikan permohonan, maunya kita: jika hari ini kita meminta maka hari ini juga kita menerimanya. Dan saya mau mengatakan bahwa, jika seperti ini prinsip hidup beriman anda, maka persiapkan diri anda untuk merasa kecewa.

Mengapa?

Karena Tuhan bukan pesuruh anda. Dia bukan seorang centeng yang selalu siap untuk diperintah, apa pun yang disuruhkan kepadanya maka ia akan melakukannya tanpa membuang-buang waktu.
Tuhan tidak seperti itu. Dan anda perlu tahu bahwa cara kerja Tuhan tidak sama dengan cara kerja manusia. Tetapi yang pasti adalah: Tuhan tidak akan pernah memberi atau melakukan sesuatu yang tidak baik kepada semua orang yang berharap kepadaNya. Yang Tuhan siapkan dan yang hendak diberikan kepada setiap orang yang beriman adalah YANG TERBAIK & YANG SEMPURNA.

Saudaraku.......
Apakah anda sadari atau tidak tidak, tapi saya mau mengatakan hal ini. Terkadang Tuhan sedang melatih iman kita dengan jawaban doa yang tertunda. Saya sendiri yakin dengan sungguh bahwa Tuhan itu selalu ada dan Dia berdiri setiap saat mendampingi bahkan menopang hidup saya; terlebih ketika saya sedang ada dalam tekanan yang berat. Saya sendiri yakin bahwa doa-doa saya didengarkanNya bahkan setiap tetes airmata yang jatuh dari mata saya ditampungNya dan disimpang di dalam kirbatNya. Ya....saya tetap percaya bahwa Tuhan pasti mengabulkan doa-doa saya menurut maksud dan rencanaNya.

Bilamanakah jawaban Tuhan atas doa-doa saya itu terkabulkan?

Untuk hal ini saya tidak bisa memastikan waktu dan masa di mana doa-doa saya terkabulkan. Terkadang Tuhan memberi jawaban di saat saya tidak ingat lagi bahwa pernah saya memohon kepadaNya untuk hal yang saya terima sekarang ini.

Saudaraku.....
Marilah kita belajar dari pengalaman Yairus.

Perhatikan bahwa permohonan Yairus sangat mendesak menurut ukuran kita manusia, sebab terlambat saja sedikit maka fatal akibatnya. Karena itu, Yairus sangat berharap agar Tuhan Yesus sesegera mungkin bertindak untuk mengabulkan harapannya Yairus berharap agar Tuhan Yesus kalau boleh berlari kencang untuk menuju ke rumahnya lalu menumpangkan tangan di atas kepala anaknya yang sedang sekarat (hampir mati).

Tuhan Yesus memang merespons permintaan Yairus, namun bukan seperti yang Yairus inginkan. Dan apa yang terjadi? Ada kebutuhan yang TERSISIP dari pihak lain di tengah desakan kebutuhan Yairus (ay. 25-34), dan Tuhan Yesus mau menyelesaikan hal tersebut. Dan benar apa yang dikuatirkan Yairus menjadi kenyataan. Anaknya itu MENINGGAL.

Namun apakah dengan kenyataan itu harapan Yairus menjadi pudar? Salahkah Yesus dalam perkara ini karena tidak bertindak cepat seperti yang diinginkan Yairus? Apakah Tuhan Yesus tidak tahu bahwa Yairus sedang kalang-kabut dengan persoalannya itu?

Saudaraku.....
Saya mau mengatakan kembali bahwa "tidak ada doa yang lahir dari iman, yang tidak dijawab oleh Tuhan". Sekali pun anda merasa bahwa doa anda terbentur oleh diding tembok yang kokoh atau menemui jalan buntu, tetapi yang pasti; Tuhan selalu punya cara untuk mewujudkan harapan anda. Tuhan tidak pernah gegabah dalam bertindak. Jika permohonan atau doa anda tertunda, itu tidak sama dengan permohonan atau doa yang tidak terjawab. Yang dibutuhkan sekarang adalah sikap iman, sama seperti yang dikatakan Tuhan Yesus kepada Yairus: "jangan takut, percaya saja (ay. 36)".

Saudaraku.......
Bisa jadi, begitu banyak harapan-harapan anda yang belum terkabulkan. Tapi dalam perkara itu, saya mengingatkan saudara; inilah ujian atas kesabaran untuk melihat keteguhan iman saudara kepada Tuhan. Karena itu, imani dan amini perkataan Yesus kepada Yairus: "jangan takut, percaya saja".

Yang pasti; janji Tuhan itu YA & AMIN. Apa yang diperbuat Tuhan itu baik dan benar adanya. Karena Tuhan tahu apa yang dipandangNya baik untuk dilakukanNya bagi setiap orang yang menaruh harap kepadaNya.

Camkan hal ini: Doa orang benar, jika yakin didoakan maka sangat dahsyat kuasanya.

1 comment:

Web gratis

Web gratis
Power of Love