Laman

Sunday, May 15, 2016

Dua Pasang Mata Di Balik Jendela

Kisah Inspiratif ini disalin dari : cerpen.co.id
Ada beberapa hal yang ditambahkan dan dikurangi, tanpa meniadakan maknanya
Bagian yang tercetak miring adalah Refleksi Jiwa - Pdt. Joni Delima



Ada seorang pengusaha yang cukup sukses mengelolah usahanya di bidang garmen. Suatu waktu ia sedang mengikuti meeting bisnis di kota A untuk belajar lebih dalam lagi tentang pengembangan usahanya dan sekaligus mencari relasi bisnis untuk membuka cabang baru di kota tersebut. Setelah meeting berakhir, ia pun pergi ke sebuah restoran untuk makan dan beristirahat sebelum kembali ke kotanya.

Ketika makanan pesanannya datang, tiba-tiba ada dua pasang mata di luar jendela yang sedang melihat ke arahnya. Pria itu pun melihat ke arah dua pasang mata itu yang ternyata kakak beradik yang pekerjaan seharui-harinya adalah "MEMULUNG". Ternyata kedua anak tersebut sangat tergiur dengan pesanan makanan dari pengusaha tersebut.

Tanpa berpikir panjang, sang pengusaha itu melambaikan tangan dan mengundang kakak beradik tersebut untuk masuk restoran dan duduk semeja dengannya. Ketika kakak beradik itu duduk berhadapan dengannya, maka pengusaha itu bertanya tentang makanan apa yang mereka sukai. Kedua anak tersebut tidak memberi jawaban kecuali menunjuk pada makanan yang dipesan oleh sang pengusaha itu.

Akhirnya, sang pengusaha tersebut memesan dua porsi makanan yang persis sama dengan makanan yang dipesannya tadi. Ketika makanan itu datang, betapa girangnya kedua anak itu dan tanpa bla...bla...bla (mungkin karena sudah lapar), mereka pun menyantap dengan lahapnya makanan tersebut.

Sang pengusaha sangat terkesan dengan ekspresi kegirangan kedua anak tersebut, yang dengan lahap menyikat habis makanan yang diberikan. Karena asyiknya ia menyaksikan pemandangan itu, ia tidak ingat untuk menyantap makanannya sendiri. Ya....makanan yang dipesannya tadi tidak disentuhnya sampai kedua anak pemulung itu berterima kasih dan minta pamit.

Ketika kedua anak tersebut beranjak pergi, barulah ia menyantap makanan yang dipesannya tadi. Pengusaha ini merasa puas karena sudah memberikan kesenangan kepada kedua bocah pemulung tersebut.

Ternyata pemandangan itu juga dinikmati oleh dua pasang mata (suami-isteri) dari pemilik restoran. Mereka memperhatikan semua hal yang terjadi di balik ruangan kaca yang tidak tembus pandang. Kedua pasang mata itu pun terkesan pada ketulusan dan kemurahan hati sang pengusaha tersebut.

Setelah selesai menikmati makanannya, sang pengusaha itu pun menuju ke kasir untuk membayar semua pesanan makanan, baik yang dimakanannya maupun yang dimakan kedua bocah pemulung tadi. Namun betapa dia terkejut ketika melihat bon pesanannya.

Di bon tersebut tidak tertulis jumlah uang yang seharusnya dia bayar. yang ada hanyalah sebuah kalimat: "KAMI TIDAK MEMPUNYAI ALAT UNTUK MENGHITUNG HARGA KETULUSAN DAN KEMURAHAN HATI SESEORANG. SEMOGA HAL-HAL BAIK TERJADI DALAM HIDUP ANDA".

Akhirnya sang pengusaha meninggalkan restoran dengan hati penuh rasa syukur.

Pesan moral:
Kebanyakan orang sekarang ini hanya memikirkan diri sendiri sehingga tidak peduli terhadap sesamanya. Kisah pengusaha ini membuktikan bahwa dunia membutuhkan lebih banyak kasih asalkan ada seorang saja yang mau memulai untuk membagikan kasih. Jika anda menabur kasih, maka kasih yang sama pun akan anda tuai.


Renungan Jiwa:

Saudaraku......
Tidak ada yang paling berkesan pada pemandangan Tuhan, selain hati yang terbuka, berselimut ketulusan dan kemurahan untuk berbagi kasih dengan mereka yang hidup dalam kekurang-beruntungan.

Mungkin banyak orang akan merasa rugi untuk berbagi kasih, karena mereka beranggapan: "jika mereka memberi maka mereka akan kehilangan".

Tapi dalam penilaian Tuhan; justru ketika anda memberi maka anda akan menerima.

Sesungguhnya tidak ada yang terhilang pada diri anda ketika anda berbagi kasih, sebab hal itu anda lakukan untuk Tuhan yang menghadirkan diriNya pada kaum papa.

Mata manusia tidak sanggup menembus sorga, tapi dari sorga; mata Tuhan menembus bumi dan menyaksikan dengan hati yang girang setiap tindakan empati yang anda lakukan terhadap mereka yang hidup dalam ketiadaan asa.

Hati yang berselimutkan ketulusan dan kemurahan akan membuat sorga berutang pada anda. Karena kasih, anda akan kehilangan sebagian dari hidup anda; tetapi hal itu akan menghidupi mereka yang ada dalam keputus-asaan. Dan sesungguhnya tidak ada yang terhilang pada diri anda, sebab anda telah melahirkan kehidupan yang baru, di mana anda menjadi bagian dari hidup orang lain dan bersamaan dengan itu anda menjadi bagian dari hidup Sang Pemilik Hidup.

Tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih yang memberi hidup untuk sesama.
Berlajarlah berbagi kasih, maka anda akan mengalami kasih yang sesungguhnya.


No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love